Sabtu, November 23, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Petani Seranggas Resah, Padi Diserang Hama, Harga Pupuk Terlalu Mahal

SAMPIT-Petani padi di Desa Seranggas, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dibuat resah. Pasalnya, hama wereng menyerang lahan tanaman padi. Kondisi ini diperparah melambungnya harga pupuk.

“Kami mengharapkan bantuan Dinas Pertanian agar dipermudah mendapatkan pupuk. Saat ini pupuk harganya terlalu mahal, karena membelinya harus per paket,” kata Marhanudin, petani padi di desa itu, Senin (1/2).

Adapun bebernya, harga satu paket pupuk seharga Rp 800 ribu. Sedangkan lahannyakurang dari satu hektare. Bagi petani kecil setempat, harga pupuk sulit dijangkau sehingga mereka tidak mampu mendapatkannya.

Dia menyebutkan, dalam satu paket pupuk terdapat lima sak, sedangkan mereka hanya memakai dua sak saja. Ditambah saat ini penyakit hama wereng sangat agresif menyerang tanaman padi mereka. Sehingga memaksa para petani harus setiap minggu membeli racun.

Baca Juga :  Dewan Dukung Rencana PUPR Kalteng

“Kami mau pupuk dihapus subsidinya. Yang penting kami bisa beli satu atau dua sak. Kami minta tolong supaya Dinas Pertanian melihat keadaan sawah kami yang banyak penyakitnya,” kata Marhanudin.

Menurutnya, jika serangan hama wereng itu tidak cepat ditangani, kemungkinan besar padi mereka akan gagal panen seperti tahun sebelumnya.

Sementara itu, panen diprediksi akan dilaksanakan pertengahan Mei 2021. Dalam satu hektare, para petani bisa menghasilkan lima ton beras jika panen padi sukses. (sli/pk)

SAMPIT-Petani padi di Desa Seranggas, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dibuat resah. Pasalnya, hama wereng menyerang lahan tanaman padi. Kondisi ini diperparah melambungnya harga pupuk.

“Kami mengharapkan bantuan Dinas Pertanian agar dipermudah mendapatkan pupuk. Saat ini pupuk harganya terlalu mahal, karena membelinya harus per paket,” kata Marhanudin, petani padi di desa itu, Senin (1/2).

Adapun bebernya, harga satu paket pupuk seharga Rp 800 ribu. Sedangkan lahannyakurang dari satu hektare. Bagi petani kecil setempat, harga pupuk sulit dijangkau sehingga mereka tidak mampu mendapatkannya.

Dia menyebutkan, dalam satu paket pupuk terdapat lima sak, sedangkan mereka hanya memakai dua sak saja. Ditambah saat ini penyakit hama wereng sangat agresif menyerang tanaman padi mereka. Sehingga memaksa para petani harus setiap minggu membeli racun.

Baca Juga :  Dewan Dukung Rencana PUPR Kalteng

“Kami mau pupuk dihapus subsidinya. Yang penting kami bisa beli satu atau dua sak. Kami minta tolong supaya Dinas Pertanian melihat keadaan sawah kami yang banyak penyakitnya,” kata Marhanudin.

Menurutnya, jika serangan hama wereng itu tidak cepat ditangani, kemungkinan besar padi mereka akan gagal panen seperti tahun sebelumnya.

Sementara itu, panen diprediksi akan dilaksanakan pertengahan Mei 2021. Dalam satu hektare, para petani bisa menghasilkan lima ton beras jika panen padi sukses. (sli/pk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/