Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

“Disuntik Pasti Ada Rasa Sakit|”, Bupati Orang Pertama Divaksinasi di Gumas

KUALA KURUN – Pemkab Gunung Mas (Gumas) melakukan kick off pencanangan penerima layanan vaksinasi Covid-19 secara simbolis tahun 2021. Pelaksanaan didahului diberikan simbolis yakni Bupati, Wakil Ketua I DPRD, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), sejumlah Kepala SOPD, dan 20 tenaga kesehatan (nakes).

”Tadi saya orang yang pertama kali di Kabupaten Gumas yang menerima vaksin secara langsung. Memang ketika disuntik pasti ada rasa sakit, tetapi itu normal saja. Setelah divaksin, saya diminta untuk menunggu 30 menit. Saat menunggu, saya tidak merasakan gejala atau efek samping. Semua sehat dan aman saja,” ucap Bupati Gumas Jaya S Monong, Senin (1/2).

Dalam pelaksanaan kick off pencanangan penerima layanan vaksinasi Covid-19 ini, Wakil Bupati dan Ketua DPRD tidak hadir. Keduanya bukan karena takut, tetapi karena usianya di atas 59 tahun. Kriteria yang menerima itu rentan usia 18-59 tahun.

Baca Juga :  Jadikan Masker Sebagai Kebutuhan Hidup

”Sebenarnya mereka berdua mau divaksin, namun karena usia tidak masuk kriteria, sehingga tidak bisa. Mereka sangat mendukung vaksinasi dan mengharapkan partisipasi masyarakat. Tidak perlu ragu, karena vaksin ini aman dan halal,” tuturnya.

Dia mengatakan, vaksinasi Covid-19 ini bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan menyeluruh, serta menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.

”Saya mengajak seluruh tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik untuk siap menerima layanan vaksinasi pada periode Januari-April 2021. Vaksin yang disiapkan pemerintah sudah dilakukan uji klinik, diterbitkan EUA oleh BPOM dan sertifikasi halal MUI, sehingga untuk kualitas, keamanan, dan kehalalan vaksin terjamin,” ujarnya.

Dia menuturkan, langkah terbaik yang dilakukan adalah fokus memutus mata rantai penularan dengan cara tepat, cepat, dan akurat. Strategi terbaik adalah menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan perubahan prilaku sebagai ujung tombak.

Baca Juga :  Bantu Pembangunan Jembatan, Bupati Rogoh Kocek Pribadi

Sementara itu, dokter, perawat, tenaga medis, yang jumlahnya terbatas merupakan benteng terakhir pengendalian Covid-19.

”Kita harus melibatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku. Sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19, saya mengajak masyarakat menjadi garda terdepan menerapkan tiga perubahan perilaku, yaitu wajib menjaga iman, aman, dan imun,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gumas Maria Efianti menegaskan, vaksinasi ini untuk meningkatkan kekebalan individu dan kelompok serta menjaga kesehatan masyarakat, sehingga dapat memutuskan mata rantai Covid-19, meningkatkan kepercayaan publik akan keamanan dan kehalalan vaksin.

”Sekarang, jumlah ketersediaan vaksin di Kabupaten Gumas dari tahap I dan II adalah 1.880 vial. Yang menjadi prioritas penerima vaksin di tahap I adalah tenaga kesehatan dan petugas layanan publik, dengan total sasaran 70.000,”pungkasnya.(okt/pk)

KUALA KURUN – Pemkab Gunung Mas (Gumas) melakukan kick off pencanangan penerima layanan vaksinasi Covid-19 secara simbolis tahun 2021. Pelaksanaan didahului diberikan simbolis yakni Bupati, Wakil Ketua I DPRD, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), sejumlah Kepala SOPD, dan 20 tenaga kesehatan (nakes).

”Tadi saya orang yang pertama kali di Kabupaten Gumas yang menerima vaksin secara langsung. Memang ketika disuntik pasti ada rasa sakit, tetapi itu normal saja. Setelah divaksin, saya diminta untuk menunggu 30 menit. Saat menunggu, saya tidak merasakan gejala atau efek samping. Semua sehat dan aman saja,” ucap Bupati Gumas Jaya S Monong, Senin (1/2).

Dalam pelaksanaan kick off pencanangan penerima layanan vaksinasi Covid-19 ini, Wakil Bupati dan Ketua DPRD tidak hadir. Keduanya bukan karena takut, tetapi karena usianya di atas 59 tahun. Kriteria yang menerima itu rentan usia 18-59 tahun.

Baca Juga :  Jadikan Masker Sebagai Kebutuhan Hidup

”Sebenarnya mereka berdua mau divaksin, namun karena usia tidak masuk kriteria, sehingga tidak bisa. Mereka sangat mendukung vaksinasi dan mengharapkan partisipasi masyarakat. Tidak perlu ragu, karena vaksin ini aman dan halal,” tuturnya.

Dia mengatakan, vaksinasi Covid-19 ini bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan menyeluruh, serta menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.

”Saya mengajak seluruh tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik untuk siap menerima layanan vaksinasi pada periode Januari-April 2021. Vaksin yang disiapkan pemerintah sudah dilakukan uji klinik, diterbitkan EUA oleh BPOM dan sertifikasi halal MUI, sehingga untuk kualitas, keamanan, dan kehalalan vaksin terjamin,” ujarnya.

Dia menuturkan, langkah terbaik yang dilakukan adalah fokus memutus mata rantai penularan dengan cara tepat, cepat, dan akurat. Strategi terbaik adalah menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan perubahan prilaku sebagai ujung tombak.

Baca Juga :  Bantu Pembangunan Jembatan, Bupati Rogoh Kocek Pribadi

Sementara itu, dokter, perawat, tenaga medis, yang jumlahnya terbatas merupakan benteng terakhir pengendalian Covid-19.

”Kita harus melibatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku. Sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19, saya mengajak masyarakat menjadi garda terdepan menerapkan tiga perubahan perilaku, yaitu wajib menjaga iman, aman, dan imun,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gumas Maria Efianti menegaskan, vaksinasi ini untuk meningkatkan kekebalan individu dan kelompok serta menjaga kesehatan masyarakat, sehingga dapat memutuskan mata rantai Covid-19, meningkatkan kepercayaan publik akan keamanan dan kehalalan vaksin.

”Sekarang, jumlah ketersediaan vaksin di Kabupaten Gumas dari tahap I dan II adalah 1.880 vial. Yang menjadi prioritas penerima vaksin di tahap I adalah tenaga kesehatan dan petugas layanan publik, dengan total sasaran 70.000,”pungkasnya.(okt/pk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/