Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Pelatihan Pengembangan Soft Skill, Bentengi Siswa dari Narkoba

PALANGKA RAYA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng melalui Seksi Pencegahan Bidang P2M menggelar Pelatihan Softskill di SMP dan SMA Sederajat wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Palangka Raya, Kamis (16/9).

Menghadirkan kepala sekolah dan guru sebagai peserta, tujuan dari pengembangan softskill ini memberikan pemahaman serta mengembangkan kemampuan yang aplikatif kepada sekolah dalam menciptakan siswa yang adaptif dalam menolak penyalahgunaan narkoba.

“Bertempat di Kelurahan Kereng Bangkirai yang merupakan salah satu kelurahan bersinar (Bersih Narkoba, Red), BNNP mengajak tenaga pendidik untuk semakin memperkuat nilai dan mutu anak didik dalam menghadapi tantangan dan kemajuan teknologi, yang sifatnya dapat diaplikasikan pada anak didik selanjutnya. Mengingat, peredaran narkoba semakin canggih dan sasarannya adalah remaja atau peserta didik kita,” ujar Kepala BNNP Kalteng Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, SIK., SH., MH dalam paparannya sesudah membuka kegiatan tersebut.

Baca Juga :  Dishut Kalteng Kurban 9 Sapi

Menurutnya, virus Covid-19 memang merupakan masalah, khususnya di Indonesia sendiri. Namun jauh sebelumnya, negara sudah dihadapkan dengan masalah yang sampai sekarang belum tuntas yakni memerangi peredaran gelap narkoba.

“Jangan sampai karena kita terfokus hanya pada satu masalah, tiba-tiba masalah sebelumnya terabaikan. Narkoba membahayakan masa depan bangsa, untuk itu mari kita sama-sama memberikan benteng dan pemahaman kepada anak didik kita agar selalu mengatakan tidak pada narkoba,” katanya.

Pelatihan Softskill di SMP dan SMA adalah program pencegahan yang berfokus pada perkembangan anak-anak dan remaja. Artinya, melalui seorang guru. Remaja atau peserta didik tidak akan terpengaruh untuk menjadi penyalahgunaan, karena memiliki pemahaman bahwa narkoba akan menjerumuskan mereka.

Baca Juga :  Siswa SMK Maharati Terpilih Jadi Paskibraka Kabupaten

“Kita berharap dengan adanya pertemuan ini, kepala sekolah dan guru dapat menjadikan anak dan remaja kita memiliki kesiapan serta tidak akan terpengaruh oleh siapapun untuk mencoba benda haram yang disebut narkoba ini,” ungkapnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Kereng Bangkirai ini digelar selama tiga hari, dengan mengundang sejumlah narasumber baik dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Dinas Kesehatan dan Narasumber lainnya. (hms/ktk/aza)

PALANGKA RAYA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng melalui Seksi Pencegahan Bidang P2M menggelar Pelatihan Softskill di SMP dan SMA Sederajat wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Palangka Raya, Kamis (16/9).

Menghadirkan kepala sekolah dan guru sebagai peserta, tujuan dari pengembangan softskill ini memberikan pemahaman serta mengembangkan kemampuan yang aplikatif kepada sekolah dalam menciptakan siswa yang adaptif dalam menolak penyalahgunaan narkoba.

“Bertempat di Kelurahan Kereng Bangkirai yang merupakan salah satu kelurahan bersinar (Bersih Narkoba, Red), BNNP mengajak tenaga pendidik untuk semakin memperkuat nilai dan mutu anak didik dalam menghadapi tantangan dan kemajuan teknologi, yang sifatnya dapat diaplikasikan pada anak didik selanjutnya. Mengingat, peredaran narkoba semakin canggih dan sasarannya adalah remaja atau peserta didik kita,” ujar Kepala BNNP Kalteng Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, SIK., SH., MH dalam paparannya sesudah membuka kegiatan tersebut.

Baca Juga :  Dishut Kalteng Kurban 9 Sapi

Menurutnya, virus Covid-19 memang merupakan masalah, khususnya di Indonesia sendiri. Namun jauh sebelumnya, negara sudah dihadapkan dengan masalah yang sampai sekarang belum tuntas yakni memerangi peredaran gelap narkoba.

“Jangan sampai karena kita terfokus hanya pada satu masalah, tiba-tiba masalah sebelumnya terabaikan. Narkoba membahayakan masa depan bangsa, untuk itu mari kita sama-sama memberikan benteng dan pemahaman kepada anak didik kita agar selalu mengatakan tidak pada narkoba,” katanya.

Pelatihan Softskill di SMP dan SMA adalah program pencegahan yang berfokus pada perkembangan anak-anak dan remaja. Artinya, melalui seorang guru. Remaja atau peserta didik tidak akan terpengaruh untuk menjadi penyalahgunaan, karena memiliki pemahaman bahwa narkoba akan menjerumuskan mereka.

Baca Juga :  Siswa SMK Maharati Terpilih Jadi Paskibraka Kabupaten

“Kita berharap dengan adanya pertemuan ini, kepala sekolah dan guru dapat menjadikan anak dan remaja kita memiliki kesiapan serta tidak akan terpengaruh oleh siapapun untuk mencoba benda haram yang disebut narkoba ini,” ungkapnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Kereng Bangkirai ini digelar selama tiga hari, dengan mengundang sejumlah narasumber baik dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Dinas Kesehatan dan Narasumber lainnya. (hms/ktk/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/