Jumat, September 20, 2024
32 C
Palangkaraya

Kalteng Potensial Ekspor Udang Vaname

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran terus melakukan berbagai terobosan dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya melalui percepatan pembangunan kawasan tambak udang vaname atau shrimp estate, yang tahap pertamanya dibangun di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara.Pada 1 September lalu, gubernur secara langsung memimpin rapat pembahasan soal ini. Dalam arahannya, gubernur berharap pembangunan shrimp estate dapat menjadi model nasional yang berdampak pada tumbuhnya pelaku usaha tambak udang vaname di Bumi Tambun Bungai ini. Gagasan shrimp estate ini didukung potensi kelautan dan perikanan Kalteng yang memiliki panjang garis pantai kurang lebih 703,91 kilometer dan potensi laut mencapai 94.500 kilometer persegi. Berada di tujuh kabupaten pesisir yang berhadapan langsung dengan laut Jawa.

“Potensi kelautan kita khususnya perikanan sangat besar, ini harus dikembangkan dengan maksimal untuk menggerakkan perekonomian, terlebih saat pandemi Covid-19 semua sektor hampir terdampak, kita harus mampu bangkit dengan inovasi-inovasi yang dapat membangun perekonomian rakyat,” kata gubernur.

Dipilihnya Sukamara sebagai lokasi pengembangan shrimp estate tahap satu ini sangat beralasan. Mengingat kabupaten ini memiliki garis pantai kurang lebih 77,48 kilometer, dengan eksisting tambak sebesar 832 hektare, dan potensi rencana pengembangan shrimp estate mencapai 2.000 hektare. (lihat tabel)Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah mengatakan, hingga saat ini progres pembangunan shrimp estate ini sudah menyelesaikan pra survei investigasi desain (SID) dan pra detail enginering design (DED). Masih pada penyusunan SID dan DED. Sudah dilakukan kajian teknis lapangan terkait dengan variabel teknis kelayakan budi daya udang vaname ini.

“Dalam waktu dekat, sembari menunggu DED dan SID, kami akan melatih peningkatan kompetensi pegawai dinas provinsi dan dinas Kabupaten Sukamara, juga UPT Budi Daya Air Payau Ujung Pandaran dan UPT Air Payau Kumai, termasuk pembudi daya dan tokoh desa. Juga TP PKK yang nantinya menjadi percontohan untuk memfasilitasi ibu-ibu untuk bisa budi daya,” tuturnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, belum lama ini.

Baca Juga :  Tingkatkan Layanan Sistem Adminduk

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pengembangan budi daya menjadi program prioritas nasional. Artinya ada sinergi program antara daerah dengan pusat. Karena itu Kalteng mendorong program ini. Mengenai kaitannya dengan ekspor, karena konsep yang dikembangkan ini adalah kawasan, berarti skala untuk ekspor sangat memungkinkan.

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran terus melakukan berbagai terobosan dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya melalui percepatan pembangunan kawasan tambak udang vaname atau shrimp estate, yang tahap pertamanya dibangun di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara.Pada 1 September lalu, gubernur secara langsung memimpin rapat pembahasan soal ini. Dalam arahannya, gubernur berharap pembangunan shrimp estate dapat menjadi model nasional yang berdampak pada tumbuhnya pelaku usaha tambak udang vaname di Bumi Tambun Bungai ini. Gagasan shrimp estate ini didukung potensi kelautan dan perikanan Kalteng yang memiliki panjang garis pantai kurang lebih 703,91 kilometer dan potensi laut mencapai 94.500 kilometer persegi. Berada di tujuh kabupaten pesisir yang berhadapan langsung dengan laut Jawa.

“Potensi kelautan kita khususnya perikanan sangat besar, ini harus dikembangkan dengan maksimal untuk menggerakkan perekonomian, terlebih saat pandemi Covid-19 semua sektor hampir terdampak, kita harus mampu bangkit dengan inovasi-inovasi yang dapat membangun perekonomian rakyat,” kata gubernur.

Dipilihnya Sukamara sebagai lokasi pengembangan shrimp estate tahap satu ini sangat beralasan. Mengingat kabupaten ini memiliki garis pantai kurang lebih 77,48 kilometer, dengan eksisting tambak sebesar 832 hektare, dan potensi rencana pengembangan shrimp estate mencapai 2.000 hektare. (lihat tabel)Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah mengatakan, hingga saat ini progres pembangunan shrimp estate ini sudah menyelesaikan pra survei investigasi desain (SID) dan pra detail enginering design (DED). Masih pada penyusunan SID dan DED. Sudah dilakukan kajian teknis lapangan terkait dengan variabel teknis kelayakan budi daya udang vaname ini.

“Dalam waktu dekat, sembari menunggu DED dan SID, kami akan melatih peningkatan kompetensi pegawai dinas provinsi dan dinas Kabupaten Sukamara, juga UPT Budi Daya Air Payau Ujung Pandaran dan UPT Air Payau Kumai, termasuk pembudi daya dan tokoh desa. Juga TP PKK yang nantinya menjadi percontohan untuk memfasilitasi ibu-ibu untuk bisa budi daya,” tuturnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, belum lama ini.

Baca Juga :  Tingkatkan Layanan Sistem Adminduk

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pengembangan budi daya menjadi program prioritas nasional. Artinya ada sinergi program antara daerah dengan pusat. Karena itu Kalteng mendorong program ini. Mengenai kaitannya dengan ekspor, karena konsep yang dikembangkan ini adalah kawasan, berarti skala untuk ekspor sangat memungkinkan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/