SAMPIT – Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan 6.000 ekor bibit ikan kepada pelaku usaha budidaya ikan di Desa Soren, Kecamatan Kotabesi. Penyerahan bibit bantuan itu langsung diserahkan Kepala Dinas Perikanan Kotim, Ahmad Sarwo Oboi.
“Bantuan yang diserahkan kepada Pokdakan Soren Sejahtera berupa bibit ikan nila sebanyak 2.000 ekor, bibit ikan mas 4.000 ekor. Selain itu, kami juga memberikan pakan benih 100 kilogram dan pakan pembesaran 500 kilo,” kata Ahmad Sarwo Oboi, Selasa (28/9).
Dikatakannya, bantuan bibit ini diberikan secara bergantian kepada kelompok-kelompok yang mengajukan proposal melalui musyawarah perencanaan pembangunan.
“Kita upayakan pemberian bantuan bibit ikan ini dilaksanakan kepada kelompok pembudiya ikan. Namun, kembali melihat kepada ketersediaan anggaran,” terangnya.
Sarwo Oboi mengatakan, bibit yang diberikan kepada pelaku usaha budidaya adalah bibit berukuran 10 cm ke atas. Ukuran ini dinilai sudah memiliki ketahanan lebih baik untuk proses pembesaran di keramba masyarakat.
“Biasanya mereka melakukan pembesaran sampai ke ukuran per ekornya 500 gram atau lebih,” tandasnya.
Oboi mengaku, pelaku usaha budidaya sangat beterima kasih kepada Bupati Kotim, dimana melalui Diskan bisa membantu meringankan beban mereka di saat pandemi Covid-19 sekarang ini.
Di sela-sela penyerahan bantuan, Oboi begitu dia biasa disapa mengatakan ada beberapa hal yang disampaikan warga setempat, kaitannya dengan sektor perikanan. Warga berharap kedepannya mereka bisa dibantu biaya untuk pembuatan kerambanya, karena untuk biaya pembuatan keramba cukup mahal.
Oboi berharap, bantuan dari pemerintah melalui Diskan Kotim bisa membantu perekonomian anggota pokdakan di saat menghadapi keadaan yg serba sulit akibat Covid-19 seperti saat ini. Sementara itu perairan sungai yang kualitas airnya sering berubah-ubah seringkali menjadi kendala yang dihadapi pokdakan di karamba.
“Salah satu kendala apabila menghadapi perubahan iklim dari musim kemarau ke musim penghujan, bisa mengakibatkan ikan banyak yang mati, tapi Alhamdulillah sekarang kualitas air Sungai Mentaya sudah cukup baik, sehingga tidak ada kendala untuk budidaya ikan keramba,” terangnya. (sli/ans)