Senin, November 25, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Tanggulangi Banjir, Pemkab Berencana Merelokasi Masyarakat Kedataran Tinggi

SAMPIT – Musibah banjir yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memang rutin terjadi setiap tahunnya yang paling terdampak adalah wilayah yang berada di pinggiran sungai. Oleh sebab itu pemerintah daerah telah berupaya merelokasikan dan mengimbau masyarakat yang bermukim di pinggir sungai agar mau pindah ke dataran yang lebih tinggi.

“Kita berusaha bagaimana menanggulangi masyarakat yang terdampak banjir setiap tahunnya terutama masyarakat yang berada di pinggiran sungai agar mau direlokasikan ke dataran yang lebih tinggi,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor, Kamis (7/10).

Menurutnya memang tidak mudah Karena berhubungan dengan perubahan pola hidup masyarakat yang sudah turun-temurun. Namun beberapa waktu lalu diketahui ada masyarakat Desa Tumbang Puan Kecamatan Telaga Antang yang bersedia untuk direlokasi.

Baca Juga :  Diskominfo Kapuas Gelar Rapat PPIJBG

“Saya berharap dengan adanya masyarakat yang bersedia direlokasi ini merupakan langkah awal yang baik dan dapat dicontoh oleh masyarakat kabupaten Kotim di wilayah lainnya, sehingga kedepannya tidak ada lagi warga yang terdampak akan banjir apabila terjadi musim penghujan,” ujar Halikin.

Orang nomor satu di Bumi Hambaring Hurung ini mengatakan saat ini wilayah yang terdampak banjir rata-rata di wilayah utara dan hulu Kabupaten Kotim, tetapi belajar dari pengalaman sebelumnya apabila banjir ini berlangsung lama dan debit airnya tinggi maka besar kemungkinan juga akan berdampak ke wilayah hilir.

“Kami akan melakukan evaluasi daerah-daerah yang banjirnya cukup lama, tapi memang wilayah kita ini sangat bergantung dengan kondisi hujan. Kalau hujan yang lebat dan cukup lama maka pasti akan terjadi banjir, maka dari itu kita akan pikirkan bagaimana menanggulanginya,” ucap Halikin.

Baca Juga :  Pembersihan Muara Anak Sungai Jadi Program Jangka Panjang

Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim ada beberapa desa di sejumlah Kecamatan yang terendam banjir saat ini, yaitu Kecamatan Bukit Santuai,  Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Telaga Antang Antang Kalang dengan kedalaman bervariasi sebagian lokasi banjir sudah mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 70 dari permukaan tanah.

“Terkait banjir yang melanda di wilayah tersebut pemerintah daerah siap menyalurkan bantuan logistik apabila masyarakat yang berdampak banjir mulai membutuhkan, dan kami akan dropping lagi bantuan dari pemerintah daerah karena sampai saat ini pemerintah daerah masih punya stok khususnya beras,” tutupnya. (bah/ans)

SAMPIT – Musibah banjir yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memang rutin terjadi setiap tahunnya yang paling terdampak adalah wilayah yang berada di pinggiran sungai. Oleh sebab itu pemerintah daerah telah berupaya merelokasikan dan mengimbau masyarakat yang bermukim di pinggir sungai agar mau pindah ke dataran yang lebih tinggi.

“Kita berusaha bagaimana menanggulangi masyarakat yang terdampak banjir setiap tahunnya terutama masyarakat yang berada di pinggiran sungai agar mau direlokasikan ke dataran yang lebih tinggi,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor, Kamis (7/10).

Menurutnya memang tidak mudah Karena berhubungan dengan perubahan pola hidup masyarakat yang sudah turun-temurun. Namun beberapa waktu lalu diketahui ada masyarakat Desa Tumbang Puan Kecamatan Telaga Antang yang bersedia untuk direlokasi.

Baca Juga :  Diskominfo Kapuas Gelar Rapat PPIJBG

“Saya berharap dengan adanya masyarakat yang bersedia direlokasi ini merupakan langkah awal yang baik dan dapat dicontoh oleh masyarakat kabupaten Kotim di wilayah lainnya, sehingga kedepannya tidak ada lagi warga yang terdampak akan banjir apabila terjadi musim penghujan,” ujar Halikin.

Orang nomor satu di Bumi Hambaring Hurung ini mengatakan saat ini wilayah yang terdampak banjir rata-rata di wilayah utara dan hulu Kabupaten Kotim, tetapi belajar dari pengalaman sebelumnya apabila banjir ini berlangsung lama dan debit airnya tinggi maka besar kemungkinan juga akan berdampak ke wilayah hilir.

“Kami akan melakukan evaluasi daerah-daerah yang banjirnya cukup lama, tapi memang wilayah kita ini sangat bergantung dengan kondisi hujan. Kalau hujan yang lebat dan cukup lama maka pasti akan terjadi banjir, maka dari itu kita akan pikirkan bagaimana menanggulanginya,” ucap Halikin.

Baca Juga :  Pembersihan Muara Anak Sungai Jadi Program Jangka Panjang

Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim ada beberapa desa di sejumlah Kecamatan yang terendam banjir saat ini, yaitu Kecamatan Bukit Santuai,  Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Telaga Antang Antang Kalang dengan kedalaman bervariasi sebagian lokasi banjir sudah mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 70 dari permukaan tanah.

“Terkait banjir yang melanda di wilayah tersebut pemerintah daerah siap menyalurkan bantuan logistik apabila masyarakat yang berdampak banjir mulai membutuhkan, dan kami akan dropping lagi bantuan dari pemerintah daerah karena sampai saat ini pemerintah daerah masih punya stok khususnya beras,” tutupnya. (bah/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/