Minggu, November 10, 2024
28.7 C
Palangkaraya

Pemkab Mura Bina Pengrajin Rotan

PURUK CAHU-Kabupaten Murung Raya (Mura) memiliki potensi rotan yang luas. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan rotan bagi masyarakat Kabupaten Murung Raya. Anyaman rotan di Kabupaten berjuluk Tira Tangka Balang ini, merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan zaman, lanjutnya, pengrajin anyaman rotan sudah semakin berkurang dan hampir punah.

“Untuk mengangkat budaya dan tradisi anyaman rotan bagi masyarakat Kabupaten Murung Raya, maka diperlukan pembinaan pengembangan anyaman rotan bagi masyarakat dari pemerintah, salah satunya pembinaan melalui pelatihan yang berlangsung saat ini,” kata Bupati Mura, Perdie M Yoseph melalui Asisten III Sekda, Budi Susetyo saat membuka pelatihan anyaman rotan serta kombinasi kulit bagi perajin lokal, pekan lalu.

Baca Juga :  Delapan Kades Petahana Tumbang

Kegiatan selama empat hari mulai Kamis (14/10) lalu, diikuti 15 perajin dari beberapa desa di beberapa kecamatan bertempat di Desa Danau Usung, Kecamatan Murung.

Diutarakan Perdie, penyelenggaraan kegiatan pelatihan anyaman rotan dan kombinasi kulit ini merupakan rangkaian dan program pemerintah daerah, dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengrajin rotan yang ada di Kabupaten Mura.

Hal ini agar bisa mampu bersaing dalam dunia usaha serta mampu mengangkat kembali tradisi menganyam di dunia modern, dalam bentuk produk dengan kualitas yang baik.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai salah satu motivasi dalam menggerakkan perekonomian kemasyarakatan, mengembangkan ide kreatif untuk mempertahankan tradisi anyaman agar dapat diterima untuk kebutuhan masyarakat yang modern,” tegasnya.

Baca Juga :  Forum Anak Daerah Mura Dikukuhkan

Dijelaskannya, dalam menghasilkan produk anyaman yang baik maka memerlukan proses. diantaranya pembelahan rotan, perautan rotan dan penganyaman dengan bentuk dan pola yang diinginkan.

“Produk anyaman rotan yang diolah dapat bernilai ekonomi jika dikombinasikan dengan kulit dan kulit sintetis,” tukasnya. (dad)

PURUK CAHU-Kabupaten Murung Raya (Mura) memiliki potensi rotan yang luas. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan rotan bagi masyarakat Kabupaten Murung Raya. Anyaman rotan di Kabupaten berjuluk Tira Tangka Balang ini, merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan zaman, lanjutnya, pengrajin anyaman rotan sudah semakin berkurang dan hampir punah.

“Untuk mengangkat budaya dan tradisi anyaman rotan bagi masyarakat Kabupaten Murung Raya, maka diperlukan pembinaan pengembangan anyaman rotan bagi masyarakat dari pemerintah, salah satunya pembinaan melalui pelatihan yang berlangsung saat ini,” kata Bupati Mura, Perdie M Yoseph melalui Asisten III Sekda, Budi Susetyo saat membuka pelatihan anyaman rotan serta kombinasi kulit bagi perajin lokal, pekan lalu.

Baca Juga :  Delapan Kades Petahana Tumbang

Kegiatan selama empat hari mulai Kamis (14/10) lalu, diikuti 15 perajin dari beberapa desa di beberapa kecamatan bertempat di Desa Danau Usung, Kecamatan Murung.

Diutarakan Perdie, penyelenggaraan kegiatan pelatihan anyaman rotan dan kombinasi kulit ini merupakan rangkaian dan program pemerintah daerah, dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengrajin rotan yang ada di Kabupaten Mura.

Hal ini agar bisa mampu bersaing dalam dunia usaha serta mampu mengangkat kembali tradisi menganyam di dunia modern, dalam bentuk produk dengan kualitas yang baik.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai salah satu motivasi dalam menggerakkan perekonomian kemasyarakatan, mengembangkan ide kreatif untuk mempertahankan tradisi anyaman agar dapat diterima untuk kebutuhan masyarakat yang modern,” tegasnya.

Baca Juga :  Forum Anak Daerah Mura Dikukuhkan

Dijelaskannya, dalam menghasilkan produk anyaman yang baik maka memerlukan proses. diantaranya pembelahan rotan, perautan rotan dan penganyaman dengan bentuk dan pola yang diinginkan.

“Produk anyaman rotan yang diolah dapat bernilai ekonomi jika dikombinasikan dengan kulit dan kulit sintetis,” tukasnya. (dad)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/