Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Tata Kelola Drainasie Belum Optimal

Banjir Dalam Kota Sampit Terus Berulang

SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah menyoroti terkait banjir yang terus berulang-ulang yang terjadi di dalam kota Sampit saat terjadi hujan deras. Banjir itu menunjukkan tata kelola drainase di dalam kota belum optimal. Akibatnya air hujan tidak mengalir lancar ke Sungai Mentaya sehingga air meluber dari drainase atau sungai kecil dan merendam jalan maupun permukiman.

“Setiap kali hujan deras terjadi, menyebabkan sejumlah kawasan dalam kota Sampit terendam banjir, ada beberapa titik seperti perumahan Arjuno, Wengga Agung dan lokasi lainnya, dan air sampai masuk ke dalam rumah warga, selain itu juga ada beberapa ruas jalan seperti Jalan Tjilik Riwut dan Jenderal Sudirman sekitar Islamic Center sehingga cukup mengganggu pengendara yang melintas, terutama roda dua harus berhati-hati saat melintasi banjir agar kendaraan tidak mogok,” kata Riskon, Jumat (29/10).

Baca Juga :  Dukung Pengelola Pasar Jadi Perusda

Menurutnya DPRD sudah berulang kali meminta dan mendorong pemerintah kabupaten untuk melakukan normalisasi sungai-sungai kecil di pusat kota yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Hal itu bertujuan agar air dengan cepat mengalir dari sungai-sungai kecil tersebut hingga ke Sungai Mentaya sehingga tidak sampai meluber dan merendam jalan atau permukiman warga.

“Normalisasi juga seharus dilakukan sejak jauh hari, jangan ketika banjir sudah terjadi, baru dilakukan normalisasi, Apalagi kejadian banjir seperti ini sudah berulang-ulang kali terjadi, seharusnya pencegahannya dilakukan sesegera mungkin sehingga tidak ada lagi perumahan warga dan jalan didalam kota terendam banjir,” ujar Riskon.

Politisi Partai Golkar ini juga mengingatkan, penanganan banjir didalam Kota Sampit merupakan janji politik Bupati terpilih pada pemilhan kepala daerah tahun 2020 kemarin yaitu pasangan H.Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati, sehingga masyarakat sangat berharap janji tersebut bisa diwujudkan dan direalisasikan agar tidak ada lagi banjir terjadi didalam Kota Sampit.

Baca Juga :  KOK Diminta Serius dalam Menjaring Atlet Berbakat

“Apabila normalisasi anak sungai dilakukan dan sungai-sungai di dalam Kota Sampit dirawat, Kami yakin potensi banjir dapat berkurang. Kalau sungai-sungai kecil itu dangkal akan sampah, tersumbat rumput bahkan ada bangunan di atasnya, ya tentu saja tidak maksimal lagi, sehingga air dapat meluap hingga membanjiri pemukiman warga maupun jalan,”  ucap Riskon.

Dirinya juga berharap ini menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Kotim agar banjir di pusat kota ini tidak terus berulang, karena hal ini sangat ironis kalau kota yang menjadi wajah daerah ini sering dilanda banjir saat hujan deras terjadi didaerah ini.

“Kami juga berharap pemerintah serius menangani banjir yang terjadi didalam kota, karena banjir yang berulang kali terjadi banyak menjadi sorotan oleh masyarakat bahkan kami anggota DPRD Kabupaten Kotim” tutupnya. (bah/ans)

Banjir Dalam Kota Sampit Terus Berulang

SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah menyoroti terkait banjir yang terus berulang-ulang yang terjadi di dalam kota Sampit saat terjadi hujan deras. Banjir itu menunjukkan tata kelola drainase di dalam kota belum optimal. Akibatnya air hujan tidak mengalir lancar ke Sungai Mentaya sehingga air meluber dari drainase atau sungai kecil dan merendam jalan maupun permukiman.

“Setiap kali hujan deras terjadi, menyebabkan sejumlah kawasan dalam kota Sampit terendam banjir, ada beberapa titik seperti perumahan Arjuno, Wengga Agung dan lokasi lainnya, dan air sampai masuk ke dalam rumah warga, selain itu juga ada beberapa ruas jalan seperti Jalan Tjilik Riwut dan Jenderal Sudirman sekitar Islamic Center sehingga cukup mengganggu pengendara yang melintas, terutama roda dua harus berhati-hati saat melintasi banjir agar kendaraan tidak mogok,” kata Riskon, Jumat (29/10).

Baca Juga :  Dukung Pengelola Pasar Jadi Perusda

Menurutnya DPRD sudah berulang kali meminta dan mendorong pemerintah kabupaten untuk melakukan normalisasi sungai-sungai kecil di pusat kota yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Hal itu bertujuan agar air dengan cepat mengalir dari sungai-sungai kecil tersebut hingga ke Sungai Mentaya sehingga tidak sampai meluber dan merendam jalan atau permukiman warga.

“Normalisasi juga seharus dilakukan sejak jauh hari, jangan ketika banjir sudah terjadi, baru dilakukan normalisasi, Apalagi kejadian banjir seperti ini sudah berulang-ulang kali terjadi, seharusnya pencegahannya dilakukan sesegera mungkin sehingga tidak ada lagi perumahan warga dan jalan didalam kota terendam banjir,” ujar Riskon.

Politisi Partai Golkar ini juga mengingatkan, penanganan banjir didalam Kota Sampit merupakan janji politik Bupati terpilih pada pemilhan kepala daerah tahun 2020 kemarin yaitu pasangan H.Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati, sehingga masyarakat sangat berharap janji tersebut bisa diwujudkan dan direalisasikan agar tidak ada lagi banjir terjadi didalam Kota Sampit.

Baca Juga :  KOK Diminta Serius dalam Menjaring Atlet Berbakat

“Apabila normalisasi anak sungai dilakukan dan sungai-sungai di dalam Kota Sampit dirawat, Kami yakin potensi banjir dapat berkurang. Kalau sungai-sungai kecil itu dangkal akan sampah, tersumbat rumput bahkan ada bangunan di atasnya, ya tentu saja tidak maksimal lagi, sehingga air dapat meluap hingga membanjiri pemukiman warga maupun jalan,”  ucap Riskon.

Dirinya juga berharap ini menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Kotim agar banjir di pusat kota ini tidak terus berulang, karena hal ini sangat ironis kalau kota yang menjadi wajah daerah ini sering dilanda banjir saat hujan deras terjadi didaerah ini.

“Kami juga berharap pemerintah serius menangani banjir yang terjadi didalam kota, karena banjir yang berulang kali terjadi banyak menjadi sorotan oleh masyarakat bahkan kami anggota DPRD Kabupaten Kotim” tutupnya. (bah/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/