Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Bellacoustic Indonesia Murka!

PALANGKA RAYA – Kelompok musisi asal Kalteng kembali menorehkan prestasi. Ya. Bellacoustic Indonesia dengan musik khas beraliran folk, kerap membawa nama Kalteng hingga kancah nasional dan internasional.

Sabtu 30 Oktober, Bellacoustic Indonesia merilis lagu berjudul MURKA. Sejak berdiri pada awal maret 2014, setidaknya sudah ada 8 lagu dan 1 album.

Lirik lagu MURKA ditulis Ary Krisna atau akrab disapa Enjot. Lagu diaransemen Bellacoustic Indonesia ini diciptakan sejak awal pandemi Covid19. Digarap dengan alunan musik beraliran folk atau bernuansa tradisi dan kental dengan suasana daerah.

Personel Bellacoustic Indonesia ada Vokal dan Lead Gitar Kalvery Igor, Bass Bironk, Gong dan Perkusi Pandji, Kacapi, Kenong dan Suling Ary Krisna alias Enjot, Drum Hybrid Susilo Beye.

Baca Juga :  Targetkan 500 Dosis, Kapolda Kalteng Tinjau Vaksinasi bagi Putra-Putri Anggota Polri

“Lagu ini sebenarnya bentuk keprihatinan kita terkait pandemi dan bencana di Kalteng khususnya dan Indonesia umumnya,” kata Pemain Gong dan Perkusi Bellacoustic Indonesia Pandji.

Sebagai kritik sosial juga, mengingatkan kita semua bahwa apa yang terjadi tidak lepas dari ulah manusia.

“Makanya ada lirik Mungkin Tuhan Mulai Murka,” sambungnya.

PALANGKA RAYA – Kelompok musisi asal Kalteng kembali menorehkan prestasi. Ya. Bellacoustic Indonesia dengan musik khas beraliran folk, kerap membawa nama Kalteng hingga kancah nasional dan internasional.

Sabtu 30 Oktober, Bellacoustic Indonesia merilis lagu berjudul MURKA. Sejak berdiri pada awal maret 2014, setidaknya sudah ada 8 lagu dan 1 album.

Lirik lagu MURKA ditulis Ary Krisna atau akrab disapa Enjot. Lagu diaransemen Bellacoustic Indonesia ini diciptakan sejak awal pandemi Covid19. Digarap dengan alunan musik beraliran folk atau bernuansa tradisi dan kental dengan suasana daerah.

Personel Bellacoustic Indonesia ada Vokal dan Lead Gitar Kalvery Igor, Bass Bironk, Gong dan Perkusi Pandji, Kacapi, Kenong dan Suling Ary Krisna alias Enjot, Drum Hybrid Susilo Beye.

Baca Juga :  Targetkan 500 Dosis, Kapolda Kalteng Tinjau Vaksinasi bagi Putra-Putri Anggota Polri

“Lagu ini sebenarnya bentuk keprihatinan kita terkait pandemi dan bencana di Kalteng khususnya dan Indonesia umumnya,” kata Pemain Gong dan Perkusi Bellacoustic Indonesia Pandji.

Sebagai kritik sosial juga, mengingatkan kita semua bahwa apa yang terjadi tidak lepas dari ulah manusia.

“Makanya ada lirik Mungkin Tuhan Mulai Murka,” sambungnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/