PALANGKA RAYA-Sampah adalah salah satu hasil limbah dari barang-barang tidak digunakan seperti kaleng bekas makanan maupun minuman, plastik dan bahan-bahan lainnya yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Berkaitan dengan sampah, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) saat ini terus menerus menggencarkan sosialisasi 3R kepada masyarakat, yaitu reuse atau menggunakan kembali sampah. Reduce, mengurangi produksi sampah dan Recycle atau mendaur ulang kembali sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Adapun contoh penerapan 3R bisa di lihat di Depo Transfer sampah besar yang berada di Kota Cantik.
“Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) Pemerintah Kota Palangka Raya dalam jangka panjang, paling cepat pada tahun 2025 nanti Insyaallah kami sudah bisa mengurangi volume produksi sampah hingga 30 persen,” ucapnya saat di konfirmasi Kalteng Pos, Minggu (28/2).
Dikatakannya, untuk di ketahui bersama adapun sampah yang dihasilkan orang setiap harinya rata-rata memiliki setengah Kilo Gram (Kg) atau 0,5 KG dan untuk total volume sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kota Cantik sekitar 130 ton.
Melihat cukup besarnya sampah harian yang dihasilkan oleh masyarakat, pihaknya saat ini terus berupaya melakukan upaya pencegahan produksi sampah seperti. Memberikan tas belanja kepada masyarakat beberapa waktu lalu. Agar saat berbelanja tidak menggunakan kemasan plastik, tetapi langsung di bawa menggunakan tas belanja. Selain itu untuk pengurangan volume sampah yang di antarkan ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA).
Pihaknya juga melalui pemilahan sampah di depo transfer sampah dan juga melalui bank sampah induk dan bank sampah unit yang hampir setiap harinya menerima penukaran sampah menjadi uang kepada masyarakat.
“Saat ini kami coba fokus kepada sosialisasi dan penerapan 3R terutama di daerah pemukiman warga, sehingga sebelum membuang sampah masyarakat bisa melakukan pemilahan terlebih dahulu,” pungkasnya. (ahm/uni/pk)