Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Banjir Mentaren II Akibat Saluran Sungai Tak Terawat

PULANG PISAU-Salah satu pemicu banjir di Desa Mentaren II, Kecamatan Kahayan Hilir ditengarai diduga akibat tidak terawatnya saluran sungai di desa tersebut. Sungai yang menjadi saluran air di desa tersebut makin dangkal dan dipenuhi rumput.

“Sungainya hampir tak terlihat karena ditumbuhi rumput. Sehingga air tidak bisa mengalir dan akhirnya meluap,” kata Ketua BPD Desa Mentaren II Suyono Kepada Kalteng Pos, Senin (8/11).

Suyono yang saat itu didampingi anggotanya Anton mengungkapkan, kondisi itu diperburuk adanya penebangan pohon sengon yang dibiarkan rebah di sungai. “Tidak ada pembersihan sungai. Sehingga sungai menjadi dangkal dan rumputnya memenuhi sungai,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, penanganan sungai itu merupakan kewenangan Provinsi Kalteng. “Namun daripada menunggu banjir, mengapa pemerintah daerah tidak melakukan antisipasi,” tegas dia.

Baca Juga :  Banjir, Pilkades di Dua Kecamatan di Katingan Terancam Ditunda

Jadi, lanjut dia, jangan menunggu bencana banjir datang baru dilakukan penanganan. “Kalau dua atau tiga hari intensitas hujan tinggi, maka banjir akan lebih besar. Untuk itu kami berharap agar saluran air itu dibersihkan,” tandasnya. (art)

PULANG PISAU-Salah satu pemicu banjir di Desa Mentaren II, Kecamatan Kahayan Hilir ditengarai diduga akibat tidak terawatnya saluran sungai di desa tersebut. Sungai yang menjadi saluran air di desa tersebut makin dangkal dan dipenuhi rumput.

“Sungainya hampir tak terlihat karena ditumbuhi rumput. Sehingga air tidak bisa mengalir dan akhirnya meluap,” kata Ketua BPD Desa Mentaren II Suyono Kepada Kalteng Pos, Senin (8/11).

Suyono yang saat itu didampingi anggotanya Anton mengungkapkan, kondisi itu diperburuk adanya penebangan pohon sengon yang dibiarkan rebah di sungai. “Tidak ada pembersihan sungai. Sehingga sungai menjadi dangkal dan rumputnya memenuhi sungai,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, penanganan sungai itu merupakan kewenangan Provinsi Kalteng. “Namun daripada menunggu banjir, mengapa pemerintah daerah tidak melakukan antisipasi,” tegas dia.

Baca Juga :  Banjir, Pilkades di Dua Kecamatan di Katingan Terancam Ditunda

Jadi, lanjut dia, jangan menunggu bencana banjir datang baru dilakukan penanganan. “Kalau dua atau tiga hari intensitas hujan tinggi, maka banjir akan lebih besar. Untuk itu kami berharap agar saluran air itu dibersihkan,” tandasnya. (art)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/