NUSA DUA – Sektor tunggal putri bulu tangkis Indonesia saat ini sedang redup. Di ranking dunia, nama pebulu tangkis tanah air tidak mewarnai peringkat 20 besar. Gregoria Mariska sementara ini menduduki peringkat tertinggi. Itu pun baru posisi ke-24.
Di ajang Indonesia Masters yang start pada 16 November mendatang di Bali International Convention Center, wakil Indonesia juga minim di sektor tersebut. Hanya ada tiga wakil Indonesia yang bertarung di tunggal putri dari 32 peserta. Terlebih, tidak ada satu pun yang menduduki unggulan sepuluh besar.
Itu berbanding terbalik dengan tim ganda putra. Di sektor tersebut, tim Merah Putih menurunkan delapan pasangan. Dari delapan itu, tiga pasangan bahkan masuk unggulan empat besar.
Lebih-lebih, unggulan satu dan dua di sektor itu diduduki pasangan tanah air. Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Henda Setiawan.
Di tunggal putra, Indonesia sebenarnya juga hanya diwakili empat atlet. Namun, dari empat itu, dua datang sebagai unggulan sepuluh besar. Keduanya adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Meski demikian, tampil di rumah sendiri jelas memiliki atmosfer yang berbeda. Meski akan sulit, pemain-pemain tunggal putri Indonesia bertekad memberikan yang terbaik selama tampil di Bali ini.
Selain Gregoria, dua pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang manggung di Indonesia Masters 2021 adalah Ruselli Hartawan dan Fitriani. Ruselli saat ini masih menduduki ranking ke-42 dunia. Sementara Fitriani dua setrip lebih baik di posisi ke-40.
’’Kalau nggak ada beban, saya berbohong. Tapi, bagaimana saya bisa meng-handle beban itu untuk tampil lebih baik adalah yang terpenting,’’ ucap Grego, sapaan akrab Gregoria, saat ditemui setelah latihan sore di lapangan latihan kompleks Bali International Convention Center.
Di pertandingan pertama, Grego menghadapi unggulan kedelapan asal Jepang Sayaka Takahashi. Kedua pebulu tangkis belum pernah bertemu di berbagai ajang. Grego tidak berani mematok target. Namun, dia berjanji berusaha menemukan penampilan terbaiknya di laga tersebut.
’’Di beberapa turnamen sebelum ini, penampilan saya kurang baik. Karena itu saya berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki mental. Sampai saat ini saya merasa belum juga bisa mengeluarkan penampilan terbaik di lapangan,’’ tutur pebulu tangkis 22 tahun tersebut.
Sementara itu, Ruselli langsung menghadapi tantangan berat sejak awal. Di pertandingan pertama, dia langsung bersua unggulan pertama. Yakni, ranking ketiga dunia Akane Yamaguchi. Di tiga pertemuan sebelumnya melawan Yamaguchi, Ruselli selalu tumbang. ’’Beban sih enggak. Main sebaik mungkin aja. Nothing to lose,’’ ucap pebulu tangkis 23 tahun tersebut.
Lawan-lawan di sektor tunggal putri Indonesia Masters bagi para pebulu tangkis Indonesia memang masih terlalu kuat untuk ditaklukkan. Bisa dibilang, merebut gelar juara adalah misi yang mustahil untuk saat ini.
Selain Yamaguchi, di unggulan empat besar ada nama-nama elite lain. Yakni, mantan ranking satu dunia Asal Thailand Ratchanok Intanon, juara dunia 2019 asal India Pusarla V. Sindhu, dan juga pebulu tangkis 19 tahun Korea Selatan yang sedang naik daun An Se-young. (irr/c17/bas/jpg/ala)