Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Pemukiman Rawan Banjir Harus Ditata Ulang

PALANGKA RAYA – Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kalteng, Tomi Irawan Diran menilai, meluapnya air ke pemukiman warga selain disebabkan oleh faktor alam juga disebabkan oleh faktor lain.

“Selain karena intensitas hujan yang tinggi, penyebab banjir salah satunya juga dikarenakan aktivitas manusia dan kurangnya perencanaan yang baik tentang pemukiman. Untuk mengantisipasinya, diperlukan kajian dan penataan ulang tentang pemukiman,” kata Tomi, Selasa (16/11).

Menurut legislator yang membidangi Pembangunan dan Infrastruktur ini , yang paling terdampak yakni warga yang bermukim di kawasan bantaran sungai. Salahsatu contoh, pemukiman mendawai dan sekitar bantaran sungai kahayan.

“Permukiman tersebut merupakan permukiman padat, yang menempati lahan di pinggiran sungai. Hal tersebut tentunya berdampak pada ekosistem, pola aliran air sungai dan pendangkalan. Sehingga, ketika air meninggi karena hujan, otomatis debit air akan meluap. Untuk pemukiman jauh dari kawasan sungai, banjir terjadi, diduga dikarenakan penataan drainase perumahan yang kurang baik,” jelas Tomi.

Baca Juga :  Supiani Menyasar Pasar dari Pagi, Siang, sampai Malam

Selebihnya Politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) Kalteng mengimbau kepada pihak pemerintah, agar kedepannya dapat mengambil langkah penanganan banjir di kawasan pemukiman.

“Beberapa waktu lalu, kita ada melakukan studi banding ke Jawa, berkaitan pemukiman yang harus dibenahi. Dimana harus ada pembenahan pemukiman khusus di lokasi bantaran sungai dan kali.  Hal itu program dari pemerintah pusat. Pembenahan dilakukan agar tidak terjadi banjir, sungai tidak rusak, tidak terjadi pendangkalan dan pemanfaatan sumber daya dari sungai,” sebutnya.

Ditengah kondisi banjir seperti sekarang, wakil rakyat asal Dapil V Kalteng meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis) ini berpesan kepada semua pihak untuk saling membantu.

Baca Juga :  170,34 Ribu Orang Sudah Gunakan QRIS

“Disituasi seperti sekarang, yang harus kita utamakan yaitu rasa saling peduli dan membantu. Setelahnya, baru di bahas untuk meminimalisir agar tidak terjadi bencana banjir parah lagi,” tutup Tomi. (pra/ans)

PALANGKA RAYA – Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kalteng, Tomi Irawan Diran menilai, meluapnya air ke pemukiman warga selain disebabkan oleh faktor alam juga disebabkan oleh faktor lain.

“Selain karena intensitas hujan yang tinggi, penyebab banjir salah satunya juga dikarenakan aktivitas manusia dan kurangnya perencanaan yang baik tentang pemukiman. Untuk mengantisipasinya, diperlukan kajian dan penataan ulang tentang pemukiman,” kata Tomi, Selasa (16/11).

Menurut legislator yang membidangi Pembangunan dan Infrastruktur ini , yang paling terdampak yakni warga yang bermukim di kawasan bantaran sungai. Salahsatu contoh, pemukiman mendawai dan sekitar bantaran sungai kahayan.

“Permukiman tersebut merupakan permukiman padat, yang menempati lahan di pinggiran sungai. Hal tersebut tentunya berdampak pada ekosistem, pola aliran air sungai dan pendangkalan. Sehingga, ketika air meninggi karena hujan, otomatis debit air akan meluap. Untuk pemukiman jauh dari kawasan sungai, banjir terjadi, diduga dikarenakan penataan drainase perumahan yang kurang baik,” jelas Tomi.

Baca Juga :  Supiani Menyasar Pasar dari Pagi, Siang, sampai Malam

Selebihnya Politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) Kalteng mengimbau kepada pihak pemerintah, agar kedepannya dapat mengambil langkah penanganan banjir di kawasan pemukiman.

“Beberapa waktu lalu, kita ada melakukan studi banding ke Jawa, berkaitan pemukiman yang harus dibenahi. Dimana harus ada pembenahan pemukiman khusus di lokasi bantaran sungai dan kali.  Hal itu program dari pemerintah pusat. Pembenahan dilakukan agar tidak terjadi banjir, sungai tidak rusak, tidak terjadi pendangkalan dan pemanfaatan sumber daya dari sungai,” sebutnya.

Ditengah kondisi banjir seperti sekarang, wakil rakyat asal Dapil V Kalteng meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis) ini berpesan kepada semua pihak untuk saling membantu.

Baca Juga :  170,34 Ribu Orang Sudah Gunakan QRIS

“Disituasi seperti sekarang, yang harus kita utamakan yaitu rasa saling peduli dan membantu. Setelahnya, baru di bahas untuk meminimalisir agar tidak terjadi bencana banjir parah lagi,” tutup Tomi. (pra/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/