Sabtu, November 23, 2024
30.3 C
Palangkaraya

Melihat Aktivitas Pedagang di Pasar Kahayan Kala Banjir Melanda

Banjir yang melanda sejumlah lokasi di Kota Palangka Raya, mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat, khususnya di Pasar Kahayan. Sebagian besar pedagang memilih menutup lapak. Namun, ada pula yang tetap berjualan meski di tengah genangan.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

AIR menggenangi lorong-lorong pertokoan di Pasar Kahayan. Meski beberapa pedagang masih membuka lapak, tapi sebagian besar memilih untuk menutup toko mereka. Ada yang sebuk membersih toko dan mengamankan dagangan. Namun ada pula yang duduk manis bersila di atas kursi yang dikelilingi air. Mencoba memajang dagangan, dengan harapan ada yang datang berbelanja.Beberapa meter dari pintu utama pasar, seorang pria penjual pakaian menunggu pembeli di lapak dagangannya. Ia mengaku ,sejak banjir mulai merangsek masuk hingga area Pasar Kahayan, ia tak lagi membuka lapaknya.

Baca Juga :  Agustiar Salurkan Sembako Puan di Kobar

Namun hari itu, Rabu (17/11), ia mencoba peruntungan dengan membuka kembali lapak. Berharap ada pembeli yang datang. Namun hingga menjelang siang harinya, tak ada satu pun dagangannya yang laku terjual.”Iya mbak mau tutup, hari ini pertama kali buka lapak, mencoba-coba mungkin ada yang laku, tapi tidak ada,” kata pria itu sembari memasukkan dagangannya.

Penulis mencoba memperhatikan toko-toko yang berjejer di lorong-lorong pasar. Lebih banyak yang tutup. Hanya ada satu lapak penjual bahan pokok. Lapak sepasang suami istri. Satu-satunya lapak yang dibuka di deretan itu. Namun mereka datang untuk mengamankan dagangan yang masih bisa diselamatkan.”Banjir mulai masuk ke pasar itu Minggu malam, kami sehari sebelumnya sudah mengungsi ke rumah orang tua di Kelurahan Panarung, karena rumah kontrakan saya di Jalan Mendawai sudah terendam banjir. Ketika pedagang lain mengamankan dagangan, kami tidak tahu,” kata Masrofah, pemilik Toko Opah ini.

Baca Juga :  Tidak Lanjuti Usulan Angkutan Perintis DAMRI

Saat mendatangi lapaknya pada Senin (15/11), barang-barang dagangan sudah banyak yang terendam, seperti tepung, garam, kerupuk, kacang, dan bawang. Hari itu, ia bersama suaminya mencoba mengamankan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan, sedangkan yang sudah terendam, terpaksa dibuang.”Terpaksa yang sudah terendam air dan rusak kami buang. Nilai kerugian belum kami hitung, karena saat ini kami masih mengamankan barang-barang lainnya,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Banjir yang melanda sejumlah lokasi di Kota Palangka Raya, mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat, khususnya di Pasar Kahayan. Sebagian besar pedagang memilih menutup lapak. Namun, ada pula yang tetap berjualan meski di tengah genangan.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

AIR menggenangi lorong-lorong pertokoan di Pasar Kahayan. Meski beberapa pedagang masih membuka lapak, tapi sebagian besar memilih untuk menutup toko mereka. Ada yang sebuk membersih toko dan mengamankan dagangan. Namun ada pula yang duduk manis bersila di atas kursi yang dikelilingi air. Mencoba memajang dagangan, dengan harapan ada yang datang berbelanja.Beberapa meter dari pintu utama pasar, seorang pria penjual pakaian menunggu pembeli di lapak dagangannya. Ia mengaku ,sejak banjir mulai merangsek masuk hingga area Pasar Kahayan, ia tak lagi membuka lapaknya.

Baca Juga :  Agustiar Salurkan Sembako Puan di Kobar

Namun hari itu, Rabu (17/11), ia mencoba peruntungan dengan membuka kembali lapak. Berharap ada pembeli yang datang. Namun hingga menjelang siang harinya, tak ada satu pun dagangannya yang laku terjual.”Iya mbak mau tutup, hari ini pertama kali buka lapak, mencoba-coba mungkin ada yang laku, tapi tidak ada,” kata pria itu sembari memasukkan dagangannya.

Penulis mencoba memperhatikan toko-toko yang berjejer di lorong-lorong pasar. Lebih banyak yang tutup. Hanya ada satu lapak penjual bahan pokok. Lapak sepasang suami istri. Satu-satunya lapak yang dibuka di deretan itu. Namun mereka datang untuk mengamankan dagangan yang masih bisa diselamatkan.”Banjir mulai masuk ke pasar itu Minggu malam, kami sehari sebelumnya sudah mengungsi ke rumah orang tua di Kelurahan Panarung, karena rumah kontrakan saya di Jalan Mendawai sudah terendam banjir. Ketika pedagang lain mengamankan dagangan, kami tidak tahu,” kata Masrofah, pemilik Toko Opah ini.

Baca Juga :  Tidak Lanjuti Usulan Angkutan Perintis DAMRI

Saat mendatangi lapaknya pada Senin (15/11), barang-barang dagangan sudah banyak yang terendam, seperti tepung, garam, kerupuk, kacang, dan bawang. Hari itu, ia bersama suaminya mencoba mengamankan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan, sedangkan yang sudah terendam, terpaksa dibuang.”Terpaksa yang sudah terendam air dan rusak kami buang. Nilai kerugian belum kami hitung, karena saat ini kami masih mengamankan barang-barang lainnya,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/