TAMIANG LAYANG-Sarimin (70) diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali nilon. Warga Netampin, Kecamatan Dusun Tengah di Kabupaten Barito Timur (Bartim) itu ditemukan sudah tergantung di pohon, lokasi kebun karet miliknya, Selasa (30/11) sekitar pukul 12.30 WIB.
Peristiwa tersebut kali pertama diketahui istri korban Misnawati yang seperti biasa ingin mengantarkan makan siang ke kebun karet. Namun alangkah kagetnya ia ketika melihat sang suami sudah menggantung di pohon paken.
Sontak, Misnawati berteriak minta tolong. Anaknya yang mendengar usai mengantarkan benih padi kemudian mendatangi lokasi. Tanpa pikir panjang, istri dan anak memotong tali dan menurunkan korban. Bersama warga, jenazah akhirnya dibawa langsung dan kejadian baru disampaikan ke Polsek Dusun Tengah.
Kapolsek Dusun Tengah Ipda Supriyadi melalui Kanitreskrim Aipda Yotry F Heriady membenarkan adanya warga yang meninggal dunia karena gantung diri. Menurutnya, polisi juga telah melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti seperti, pakaian korban serta tali nilon.
“Dari hasil visum et repertum tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan terdapat ciri-ciri gantung diri. Keluarga menolak jika korban diautopsi dan menerima,” sebut Kanitreskrim dikonfirmasi Kalteng Pos melalui pesan WhatsApp.
Polisi juga masih melakukan pendalaman terkait temuan warga yang sudah lansia dan gantung diri tersebut. Pasalnya hingga saat ini keluarga masih belum bisa dimintai keterangan secara detail.
“Sementara dari informasi keluarga, tidak ada persoalan antara korban dan keluarga, hanya beberapa hari terakhir korban sering menyendiri,” tulis Kanitreskrim.
Ia juga menambahkan, korban berprofesi sebagai petani sawah dan karet. (log)
TAMIANG LAYANG-Sarimin (70) diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali nilon. Warga Netampin, Kecamatan Dusun Tengah di Kabupaten Barito Timur (Bartim) itu ditemukan sudah tergantung di pohon, lokasi kebun karet miliknya, Selasa (30/11) sekitar pukul 12.30 WIB.
Peristiwa tersebut kali pertama diketahui istri korban Misnawati yang seperti biasa ingin mengantarkan makan siang ke kebun karet. Namun alangkah kagetnya ia ketika melihat sang suami sudah menggantung di pohon paken.
Sontak, Misnawati berteriak minta tolong. Anaknya yang mendengar usai mengantarkan benih padi kemudian mendatangi lokasi. Tanpa pikir panjang, istri dan anak memotong tali dan menurunkan korban. Bersama warga, jenazah akhirnya dibawa langsung dan kejadian baru disampaikan ke Polsek Dusun Tengah.
Kapolsek Dusun Tengah Ipda Supriyadi melalui Kanitreskrim Aipda Yotry F Heriady membenarkan adanya warga yang meninggal dunia karena gantung diri. Menurutnya, polisi juga telah melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti seperti, pakaian korban serta tali nilon.
“Dari hasil visum et repertum tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan terdapat ciri-ciri gantung diri. Keluarga menolak jika korban diautopsi dan menerima,” sebut Kanitreskrim dikonfirmasi Kalteng Pos melalui pesan WhatsApp.
Polisi juga masih melakukan pendalaman terkait temuan warga yang sudah lansia dan gantung diri tersebut. Pasalnya hingga saat ini keluarga masih belum bisa dimintai keterangan secara detail.
“Sementara dari informasi keluarga, tidak ada persoalan antara korban dan keluarga, hanya beberapa hari terakhir korban sering menyendiri,” tulis Kanitreskrim.
Ia juga menambahkan, korban berprofesi sebagai petani sawah dan karet. (log)
