PALANGKA RAYA – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 tetap digelar terbuka dan terbatas. Situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat semua pihak, termasuk sekolah harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mengadakan kegiatan.
SMAN 5 Palangka Raya menggelar upacara peringatan HGN pada Kamis, 25 November 2021 lalu, cuaca pagi cerah dan hangat sangat bersahabat. Meski digelar secara terbatas di halaman depan sekolah dan juga secara daring, antusiasme guru dan siswa untuk mengikuti upacara tetap bergelora. Para wakasek, beberapa guru yang bertugas dan siswa kelas XII hadir langsung. Sementara itu, puluhan guru dan beratus-ratus siswa kelas X dan XI mengikuti secara virtual melalui zoom meeting dari rumah masing-masing.
Kepala SMAN 5 Palangka Raya Drs M Ramli MPd diwakili Wakasek Kesiswaan, Jonkenedy MPd bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya ia membacakan pidato resmi Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makariem.
Isi pidato memberikan apresiasi kepada para guru yang tetap memelihara motivasi dan mengobarkan semangat perubahan menuju merdeka belajar di tengah pandemi Covid-19. Meskipun berbagai kendala dan keterbatasan harus dihadapi, para pendidik tetap bekerja keras dan berjuang tak pernah menyerah untuk bangkit mewujudkan merdeka belajar memulihkan pendidikan.
Rangkaian upacara dilengkapi dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada guru yang telah memberikan pengabdian terbaik hingga menjelang purnatugas, Anastasia Sumaryani, M.Pd., dan para guru yang telah menunjukkan dedikasinya.
Kemeriahan HGN 2021 di sekolah yang berposisi di Jalan Tingang ini juga dilengkapi dengan ucapan selamat oleh para siswa, penyerahan bingkisan dan bunga, serta pembagian door prize oleh OSIS. Sorak-sorai, tepuk tangan, senyum haru dan tawa bahagia tampak membinar di wajah-wajah para guru yang telah dan terus bergerak dengan hati ikhlas. Keharuan juga mencair melihat antusiasme para siswa yang memberikan rasa hormat dan perhatian kepada para guru.
Melengkapi kebahagiaan dalam peringatan HGN 2021 yang bertemakan “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan” ini, pemotongan nasi tumpeng pun digelar. Tentu tetap secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan pula. Makan bersama di ruang dalam jarak aman membawa kenikmatan tersendiri yang membawa pada rasa syukur yang mendalam. (hms/yah)
