Kamis, November 21, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Legenda Kayau Pulang Ditampilkan Dalam Teater Sendratari

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah  melalui UPT Taman Budaya, menggelar pementasan Sendratari Kayau Pulang. Acara digelar di pangung terbuka UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung XIII Rabu 1/12/ Malam.

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Suraji mengatakan, dengan adanya pementasan teater ini, setidaknya dapat memberikan suguhan yang menarik kepada pencinta Seni. Selain acara dapat disaksikan secara langsung namun terbatas, karena masih dalam keadaan Pandemi, juga bisa disaksikan melalui live streaming Youtube Taman Budaya Kalteng.

“Pagelaran teater diselenggarakan dengan maksud untuk menghidupkan ekosistem kebudayaan, serta meningkatkan, memperkaya dan menyebarluaskan kebudayaan,” paparnya.

Pada kesempatan itu Ia juga menyampaikan, bahwasanya UPT Taman Budaya Kalteng mendapat Sertifikat dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sebagai Taman Budaya Tipe A, karena meski pandemi Covid-19 Taman Budaya banyak menampilkan kesenian di panggung terbuka Taman Budaya dengan tetap menerapkan Prokes, selain itu juga terus menampilkan kegiatan kesenian melalui daring, sehingga para pelaku seni dapat terbantu dan terus berkarya walau ditengah pandemi.

Baca Juga :  BKKBN Kalteng Komitmen Wujudkan Zona Integritas

Pada malam itu, pagelaran sendratari Kayau Pulang dibawakan oleh  lima sanggar komunitas, dua penyanyi, sepuluh penari, enam pemusik dan satu koreografer penata tari.

Kayau Pulang merupakan Legenda besar dari Kalimantan tengah Bercerita tentang kisah Heroik dua pemuda berasal dari sungai Tamiang bernama Kayau dan Pulang, di tahun 1700-an. Saat itu Pulau Kalimantan masih dalam zaman kegelapan, yang diwarnai banyaknya pertarungan antar  kelompok asang. Saat itu belum ada hukum universal berlaku. Ketika desa mereka diserang kelompok Asang, Kayau dan Pulang menjadi terdepan menghalau serangan Asang sehingga sungai Tamiang menjadi aman.

Pada malam itu turut menyaksikan dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, DPW KSBN Provinsi Kalteng, DPC KSBN Kota Palangka Raya dan pengurus sanggar, paguyuban serta komunitas di Kota Palangka Raya.(dha/sos/b5)

Baca Juga :  Siswi SDIT Al Ghazali Harumkan Nama Kalteng

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah  melalui UPT Taman Budaya, menggelar pementasan Sendratari Kayau Pulang. Acara digelar di pangung terbuka UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung XIII Rabu 1/12/ Malam.

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Suraji mengatakan, dengan adanya pementasan teater ini, setidaknya dapat memberikan suguhan yang menarik kepada pencinta Seni. Selain acara dapat disaksikan secara langsung namun terbatas, karena masih dalam keadaan Pandemi, juga bisa disaksikan melalui live streaming Youtube Taman Budaya Kalteng.

“Pagelaran teater diselenggarakan dengan maksud untuk menghidupkan ekosistem kebudayaan, serta meningkatkan, memperkaya dan menyebarluaskan kebudayaan,” paparnya.

Pada kesempatan itu Ia juga menyampaikan, bahwasanya UPT Taman Budaya Kalteng mendapat Sertifikat dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sebagai Taman Budaya Tipe A, karena meski pandemi Covid-19 Taman Budaya banyak menampilkan kesenian di panggung terbuka Taman Budaya dengan tetap menerapkan Prokes, selain itu juga terus menampilkan kegiatan kesenian melalui daring, sehingga para pelaku seni dapat terbantu dan terus berkarya walau ditengah pandemi.

Baca Juga :  BKKBN Kalteng Komitmen Wujudkan Zona Integritas

Pada malam itu, pagelaran sendratari Kayau Pulang dibawakan oleh  lima sanggar komunitas, dua penyanyi, sepuluh penari, enam pemusik dan satu koreografer penata tari.

Kayau Pulang merupakan Legenda besar dari Kalimantan tengah Bercerita tentang kisah Heroik dua pemuda berasal dari sungai Tamiang bernama Kayau dan Pulang, di tahun 1700-an. Saat itu Pulau Kalimantan masih dalam zaman kegelapan, yang diwarnai banyaknya pertarungan antar  kelompok asang. Saat itu belum ada hukum universal berlaku. Ketika desa mereka diserang kelompok Asang, Kayau dan Pulang menjadi terdepan menghalau serangan Asang sehingga sungai Tamiang menjadi aman.

Pada malam itu turut menyaksikan dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, DPW KSBN Provinsi Kalteng, DPC KSBN Kota Palangka Raya dan pengurus sanggar, paguyuban serta komunitas di Kota Palangka Raya.(dha/sos/b5)

Baca Juga :  Siswi SDIT Al Ghazali Harumkan Nama Kalteng

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/