Minggu, Oktober 6, 2024
26.9 C
Palangkaraya

Fokus sebagai Rumah Edukasi, Pengunjung Bisa Makan Buah Gratis

Berbagi rezeki tidak melulu soal finansial, tetapi juga ilmu yang bermanfaat. Seperti yang dilakoni Balok selaku pemilik Huma Anggur Palangka Raya. Memanfaatkan 600 meter persegi halaman belakang rumahnya untuk menjalin silaturahmi dan memberi edukasi soal budi daya anggur.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

HUMA Anggur Palangka Raya sudah banyak dikenal masyarakat sejak akhir 2020 lalu. Baik dari media sosial maupun dari mulut ke mulut. Tak sedikit warga yang antusias mendatangi Huma Anggur yang beralamatkan di Jalan Teratai, Kota Palangka Raya ini. Ada yang datang sekadar melihat-lihat. Ada pula yang betul-betul datang untuk belajar. Pengunjung tak hanya dari ibu kota, tapi juga dari kabupaten-kabupaten.

Balok telah sukses membudidayakan 35 jenis anggur impor di halaman belakang rumahnya, hanya dengan belajar autodidak melalui YouTube. Kini ia ingin menularkan ilmu budi daya anggur yang dinilikinya kepada masyarakat.

Baca Juga :  Dewan Kapuas Kunker ke Kalimantan Selatan

Berbagi ilmu dan pengalaman menjadi sedekah dari Balok untuk masyarakat Kalteng yang punya niat belajar membudidayakan tanaman yang buahnya memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran ini. Huma Anggur yang ia bangun didesain semenarik mungkin agar pengunjung merasa nyaman. Indah untuk spot foto dan nyaman untuk berdiskusi.

Sejak dibuka Desember 2020, tak ada pungutan biaya terhadap para pengunjung yang datang. Tak hanya dahulu dan sekarang, tapi selama Huma Anggur ini ada, pihaknya tidak berniat untuk memungut biaya dari para pengunjung.

“Konsepnya memang untuk edukasi, sehingga tidak memungut biaya dari para pengunjung yang datang,” kata Balok saat dibincangi Kalteng Pos di Huma Anggur, Minggu (12/12).

Baca Juga :  Seluruh Kabupaten Terapkan PPKM Level IV

Sejak kebun dengan bermacam-macam jenis anggur ini ada, sudah beberapa kali ia menerima kunjungan untuk edukasi. Baik perorangan maupun kelompok anak sekolah hingga instansi pemerintahan.

“Kami terbuka, bisa belajar di sini (Huma Anggur,red) tanpa dipungut biaya, bahkan kami sudah ada MoU dengan salah satu pihak untuk edukasi di sini,” bebernya.

Pengunjung tak hanya dijamu spot foto yang indah dan buah anggur yang menggelantung dan menggoda. Pemilik Huma Anggur juga menggratiskan pengunjung mencicipi buah anggur yang ada di kebun itu. Saat panen raya September lalu, ada banyak buah anggur yang dihasilkan, tapi tidak ada yang dijualnya.

Berbagi rezeki tidak melulu soal finansial, tetapi juga ilmu yang bermanfaat. Seperti yang dilakoni Balok selaku pemilik Huma Anggur Palangka Raya. Memanfaatkan 600 meter persegi halaman belakang rumahnya untuk menjalin silaturahmi dan memberi edukasi soal budi daya anggur.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

HUMA Anggur Palangka Raya sudah banyak dikenal masyarakat sejak akhir 2020 lalu. Baik dari media sosial maupun dari mulut ke mulut. Tak sedikit warga yang antusias mendatangi Huma Anggur yang beralamatkan di Jalan Teratai, Kota Palangka Raya ini. Ada yang datang sekadar melihat-lihat. Ada pula yang betul-betul datang untuk belajar. Pengunjung tak hanya dari ibu kota, tapi juga dari kabupaten-kabupaten.

Balok telah sukses membudidayakan 35 jenis anggur impor di halaman belakang rumahnya, hanya dengan belajar autodidak melalui YouTube. Kini ia ingin menularkan ilmu budi daya anggur yang dinilikinya kepada masyarakat.

Baca Juga :  Dewan Kapuas Kunker ke Kalimantan Selatan

Berbagi ilmu dan pengalaman menjadi sedekah dari Balok untuk masyarakat Kalteng yang punya niat belajar membudidayakan tanaman yang buahnya memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran ini. Huma Anggur yang ia bangun didesain semenarik mungkin agar pengunjung merasa nyaman. Indah untuk spot foto dan nyaman untuk berdiskusi.

Sejak dibuka Desember 2020, tak ada pungutan biaya terhadap para pengunjung yang datang. Tak hanya dahulu dan sekarang, tapi selama Huma Anggur ini ada, pihaknya tidak berniat untuk memungut biaya dari para pengunjung.

“Konsepnya memang untuk edukasi, sehingga tidak memungut biaya dari para pengunjung yang datang,” kata Balok saat dibincangi Kalteng Pos di Huma Anggur, Minggu (12/12).

Baca Juga :  Seluruh Kabupaten Terapkan PPKM Level IV

Sejak kebun dengan bermacam-macam jenis anggur ini ada, sudah beberapa kali ia menerima kunjungan untuk edukasi. Baik perorangan maupun kelompok anak sekolah hingga instansi pemerintahan.

“Kami terbuka, bisa belajar di sini (Huma Anggur,red) tanpa dipungut biaya, bahkan kami sudah ada MoU dengan salah satu pihak untuk edukasi di sini,” bebernya.

Pengunjung tak hanya dijamu spot foto yang indah dan buah anggur yang menggelantung dan menggoda. Pemilik Huma Anggur juga menggratiskan pengunjung mencicipi buah anggur yang ada di kebun itu. Saat panen raya September lalu, ada banyak buah anggur yang dihasilkan, tapi tidak ada yang dijualnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/