KUALA KAPUAS – Pascabanjir rob atau pasang yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Kapuas, juga berdampak pada sektor pertanian. Akibat banjir sejumlah lahan pertanian, dan perkebunan terendam. Bahkan ancaman gagal tanam padi pada musim tanam kali ini, hal tersebut menjadi perhatian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Noni Ermirawati.
“Kami harapkan ada perhatian dari pemerintah daerah melalui dinas teknisnya, atas kondisi pascabanjir rob” kata Noni, kemarin (16/12).
Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyampaikan informasi yang diterima dari para petani di Kecamatan Kapuas Timur, dan Kapuas Kuala, kondisi lahan tergenang berakibat para petani gagal tanam di Okmar (Oktober-Maret).
Atas kondisi itu, lanjutnya, diharapkan pemerintah hadir meringankan beban para petani, misalnya memberikan bantuan bibit, dan saprodi kepada petani yang terdampak.
“Sebab kondisi saat ini, membuat para petani kita harus mengalami kerugian akibat dampak lahan tergenang, apakah bantuan berupa bibit dan lainnya,” jelas Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) V ini.
Apalagi menurutnya, imbas pandemi Covid-19 perekonomian masyarakat cukup terpuruk ditambah lagi dengan adanya banjir, sehingga bantuan dari pemerintah daerah akan mengurangi beban para petani, agar sektor pertanian tetap berjalan.
Noni juga minta Dinas Pertanian setempat untuk memetakan, luasan dan wilayah mana saja yang terdampak banjir dan genangan serta wilayah mana saja yang rawan banjir. “Sehingga ke depan bisa diambil langkah-langkah antisipasi, dan mitigasi, agar sektor pertanian tetap terus berjalan,” pungkasnya.(alh/ram/ko)