PULANG PISAU-Kabupaten Pulang Pisau telah mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat sebagai wilayah ketahanan pangan nasional melalui pengembangan food estate. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Tony Harisinta, kepercayaan pemerintah pusat menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan jajarannya untuk dapat bersinergi dan berintegrasi sehingga bisa berinovasi dan berkreasi dalam menyukseskan megaproyek tersebut.
“Dengan harapan terbangunnya multi efek pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah ini. Terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” kata Tony, akhir pekan lalu.
Menurut Tony, salah satu sektor yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan sebagai pendukung kawasan food estate adalah pariwisata. Mengingat Kabupaten Pulang Pisau memiliki sejumlah destinasi wisata menarik. Baik wisata alam, wisata buatan, wisata budaya, dan lainnya yang sampai saat ini diperlukan penajaman dan keseriusan bersama dalam pengelolaan, sehingga bisa menarik perhatian sebanyak mungkin pengunjung, baik domestik maupun yang dari luar daerah bahkan mancanegara.
“Perlu tersedia spot-spot wisata yang menarik dengan berbagai varian. Termasuk dalam mengenalkan produk-produk unggulan desa sebagai nuansa wisata di Kabupaten Pulang Pisau,” kata dia.
Tony mengungkapkan, keunggulan Kabupaten Pulang Pisau sebagai pintu gerbang perekonomian di Kalimantan Tengah tentu menjadi nilai tambah yang menjadi pendukung dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya di kawasan food estate.
“Termasuk sektor peternakan, hortikultura, dan perikanan. “Di sinilah kita mengambil peran, baik pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat, menjadikan sektor-sektor tersebut dapat terkoneksi dengan pengembangan pariwisata,” ujarnya.
Misalnya, lanjut dia, adanya pusat kuliner tepi sawah, desa wisata, dan pusat reseach pertanian. Terlebih adanya beberapa wilayah penyangga seperti Kecamatan Kahayan Kuala yang mempunyai pelabuhan laut rute Paciran, Lamongan, Jawa Timur ke kawasan ekosistem mangrove, serta adanya 29 kilometer garis pantai di wilayah pesisir Kabupaten Pulang Pisau.
“Sudah tentu itu akan menjadi keunggulan dalam pengembangan kawasan-kawasan strategis, baik industri, minapolitan, maupun agropolitan,” beber Tony.
Untuk mewujudkan itu, lanjut dia, diperlukan kerja sama semua pihak, terutama dinas-dinas terkait. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pulang Pisau bisa berperan dalam membangun koordinasi antar-perangkat daerah.
Dinas PUPR membantu memudahkan aksesibilitas jalan menuju tempat wisata tersebut. DPMD sebagai pembina pembangunan desa. Begitupun dengan perangkat daerah terkait lainnya.
Menurut Tony, hamparan padi di kawasan food estate juga bisa disajikan sebagai salah satu sumber daya alam di wilayah itu. “Sekaligus kita memperkenalkan beras yang diproduksi dari wilayah Belanti,” tuturnya.
Selain itu, saluran irigasi yang mengairi persawahan juga bisa dijadikan tempat budi daya ikan sesuai kondisi air dan bisa dijadikan lokasi pemancingan.
“Dengan dibukanya desa wisata di kawasan food estate, perekonomian masyarakat di wilayah ini diyakini akan makin bertumbuh. Jadi tak hanya sektor pertanian yang dikembangkan, tapi juga sektor pariwisata,” tandasnya. (art/ce/ala)