Jumat, September 20, 2024
29.1 C
Palangkaraya

Cegah Klaster Sekolah, Siswa Bisa Dites Antigen secara Acak

Sejak awal Januari lalu, pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh satuan pendidikan mulai dilonggarkan. Sejauh ini belum ada laporan munculnya klaster Covid-19 selama PTM 100 persen diterapkan. Pihak sekolah harus tetap memperketat pengawasan untuk mencegah peserta didik dan guru terpapar virus.  

ANISA B WAHDAH-EMANUEL LIU, Palangka Raya

PTM terbatas 100 persen sudah dilaksanakan lebih dari dua pekan. Hingga saat ini belum ditemukan peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19 di jenjang SMA/SMK/SLB se-Kalteng. Meski demikian, untuk antisipasi terjadinya penularan Covid-19 atau munculnya klaster sekolah, pihak sekolah didorong untuk melaksanakan pemeriksaan swab antigen secara acak.

“Selama ini tidak ditemukan peserta didik yang terpapar Covid-19, tapi kami mendorong sekolah melaksanakan pemeriksaan swab antigen. Bisa dilakukan misal saja berapa persen dari jumlah siswa yang ada di sekolah itu dites,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng.

Baca Juga :  Penyaluran BST Tahap Dua Hampir Rampung

Ia menyebut, pihaknya tidak berharap ditemukan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Apalagi PTM terbatas 100 persen ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Memasuki area sekolah, peserta didik wajib cuci tangan dan ikut pengecekan suhu tubuh. Selain itu, tempat duduk dalam ruang kelas pun diatur dengan jarak tertentu.

“Jadi PTM 100 persen ini sifatnya tetap terbatas sesuai prokes yakni melaksanakan tatanan kehidupan baru di sekolah,” ucapnya.

Sesuai konsepnya yakni terbatas, maka dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar juga serba dibatasi. Jam belajar dibatasi dari pukul 07.00 WIB hingga 11.50 WIB, hanya ada satu kali waktu istirahat, dan kantin sekolah belum diizinkan dibuka.

Baca Juga :  PT KPC Salurkan Dua Ton Beras kepada Warga Terdampak Banjir di Lamandau

“Anak-anak membawa bekal sendiri, karena kantin sekolah belum dioperasionalkan, sembari kami masih menyusun panduannya,” tegasnya.

Optimistis Semua Kabupaten Masuk PPKM Lavel 1

Tren kasus penyebaran Covid-19 di Kalteng yang saat ini telah melandai, diharapkan terus menumbuhkan sikap optimistis semua kabupaten/kota di Kalteng agar dapat mencapai PPKM level 1.

Sejak awal Januari lalu, pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh satuan pendidikan mulai dilonggarkan. Sejauh ini belum ada laporan munculnya klaster Covid-19 selama PTM 100 persen diterapkan. Pihak sekolah harus tetap memperketat pengawasan untuk mencegah peserta didik dan guru terpapar virus.  

ANISA B WAHDAH-EMANUEL LIU, Palangka Raya

PTM terbatas 100 persen sudah dilaksanakan lebih dari dua pekan. Hingga saat ini belum ditemukan peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19 di jenjang SMA/SMK/SLB se-Kalteng. Meski demikian, untuk antisipasi terjadinya penularan Covid-19 atau munculnya klaster sekolah, pihak sekolah didorong untuk melaksanakan pemeriksaan swab antigen secara acak.

“Selama ini tidak ditemukan peserta didik yang terpapar Covid-19, tapi kami mendorong sekolah melaksanakan pemeriksaan swab antigen. Bisa dilakukan misal saja berapa persen dari jumlah siswa yang ada di sekolah itu dites,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng.

Baca Juga :  Penyaluran BST Tahap Dua Hampir Rampung

Ia menyebut, pihaknya tidak berharap ditemukan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Apalagi PTM terbatas 100 persen ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Memasuki area sekolah, peserta didik wajib cuci tangan dan ikut pengecekan suhu tubuh. Selain itu, tempat duduk dalam ruang kelas pun diatur dengan jarak tertentu.

“Jadi PTM 100 persen ini sifatnya tetap terbatas sesuai prokes yakni melaksanakan tatanan kehidupan baru di sekolah,” ucapnya.

Sesuai konsepnya yakni terbatas, maka dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar juga serba dibatasi. Jam belajar dibatasi dari pukul 07.00 WIB hingga 11.50 WIB, hanya ada satu kali waktu istirahat, dan kantin sekolah belum diizinkan dibuka.

Baca Juga :  PT KPC Salurkan Dua Ton Beras kepada Warga Terdampak Banjir di Lamandau

“Anak-anak membawa bekal sendiri, karena kantin sekolah belum dioperasionalkan, sembari kami masih menyusun panduannya,” tegasnya.

Optimistis Semua Kabupaten Masuk PPKM Lavel 1

Tren kasus penyebaran Covid-19 di Kalteng yang saat ini telah melandai, diharapkan terus menumbuhkan sikap optimistis semua kabupaten/kota di Kalteng agar dapat mencapai PPKM level 1.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/