Sabtu, November 23, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Perayaan Imlek Berjalan Khidmat

PALANGKA RAYA-Tahun ini merupakan kali kedua bagi warga Tionghoa merayakan Imlek di tengah pandemi. Tak ada pertunjukan barongsai sebagaimana tradisi menyambut pergantian tahun. Meski demikian, warga Tionghoa di Palangka Raya tetap datang ke Vihara Avalokitesvara untuk menunaikan ibadah. Berdasarkan pantauan Kalteng Pos, Senin (31/1), sejak pukul 21.00 WIB warga Tionghoa berdatangan ke Vihara Avalokitesvara, Jalan Tjilik Riwut Km 9. Penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat dijalankan. Mereka yang datang terlihat mengenakan masker. Mencuci tangan sebelum memasuki area vihara. Selain itu, ada jarak yang dibuat antarumat saat beribadah.

Mereka datang untuk ibadah menjelang pergantian tahun yang jatuh pada 1 Februari 2022. Ibadah berlangsung sederhana dan khidmat hingga pukul 24.00 WIB. Dipimpin Biksu Cuan Ching atau Duta Sutra.

Apin, salah satu warga Tionghoa yang ditemui di vihara itu mengatakan sangat antusias mengikuti ibadah Imlek tahun 2022. Tahun ini merupakan tahun Macan Air. Bagi Apin, karakter macan itu gesit dan sifat air itu tenang. Memberi arti bahwa tahun ini harus banyak berusaha dan lebih aktif dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Pulang Kampung Tak Dilarang

“Selain menjalankan ibadah, kami juga menjalankan puja bakti bersama sebagai ungkapan syukur karena sudah diberi kesehatan dan keselamatan selama mengarungi tahun sebelumnya, serta menyongsong tahun yang baru dengan spirit yang baru,” ujarnya.

Saat detik-detik pergantian tahun baru, petasan khas warga Tionghoa dan kembang api dinyalakan. Meski sederhana dan tidak sesemarak sebagaimana sebelum pandemi, tapi kemeriahan tetap terasa.

Salah satu warga Palangka Raya, Melinda yang membawa buah hatinya untuk melihat kegiatan di vihara mengatakan, ia datang karena ingin menonton pertunjukan barongsai. Namun ternyata pertunjukan tersebut tidak ada tahun ini. “Saya kira ada barongsai, makanya saya bawa anak ke sini untuk melihat-melihat, ini kan bukti keberagaman budaya dan agama yang ada, apalagi pihak pengurus vihara juga ramah, mempersilakan orang luar masuk walau sekadar melihat-lihat,” tutupnya.

Tahun Baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15. Masyarakat Tionghoa yang berada di Bumi Tambun Bungai ini tetap melaksanakan kegiatan dalam rangka memperingati tahun baru ini. 1 Februari 2022 merupakan tahun ke-2.573. Tema yang diangkat tahun ini yakni “Semoga Hari Esok Lebih Baik”.

Baca Juga :  Bupati Ajak Jajaran Pertahankan WTP

Ketua Majelis Budayana Indonesia (MBI) Palangka Raya Romo Sulistio mengatakan, setiap tahun diharapkan ada hal baru yang tentunya lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Misal saja saat ini di tengah pandemi Covid-19, ada harapan agar ekonomi bisa lebih bagus lagi ke depan,” katanya saat diwawancarai di Vihara Avalokitesvara, Jumat (28/1).
Imlek tahun ini adalah shio macan air. Ada banyak harapan yang ingin didapatkan. Tentunya yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain perbaikan ekonomi, ada harapan besar agar pandemi cepat berakhir dan Palangka Raya tetap aman serta kondusif.

“Ya kami berharap ada perubahan di Tahun Baru Imlek ini, Indonesia khususnya Kota Palangka Raya tetap kondusif, masyarakat hidup rukun dalam keberagaman adat, budaya, dan agama. Selain itu, semoga perekonomian bisa segera membaik meski pandemi belum berakhir,” harapnya.

PALANGKA RAYA-Tahun ini merupakan kali kedua bagi warga Tionghoa merayakan Imlek di tengah pandemi. Tak ada pertunjukan barongsai sebagaimana tradisi menyambut pergantian tahun. Meski demikian, warga Tionghoa di Palangka Raya tetap datang ke Vihara Avalokitesvara untuk menunaikan ibadah. Berdasarkan pantauan Kalteng Pos, Senin (31/1), sejak pukul 21.00 WIB warga Tionghoa berdatangan ke Vihara Avalokitesvara, Jalan Tjilik Riwut Km 9. Penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat dijalankan. Mereka yang datang terlihat mengenakan masker. Mencuci tangan sebelum memasuki area vihara. Selain itu, ada jarak yang dibuat antarumat saat beribadah.

Mereka datang untuk ibadah menjelang pergantian tahun yang jatuh pada 1 Februari 2022. Ibadah berlangsung sederhana dan khidmat hingga pukul 24.00 WIB. Dipimpin Biksu Cuan Ching atau Duta Sutra.

Apin, salah satu warga Tionghoa yang ditemui di vihara itu mengatakan sangat antusias mengikuti ibadah Imlek tahun 2022. Tahun ini merupakan tahun Macan Air. Bagi Apin, karakter macan itu gesit dan sifat air itu tenang. Memberi arti bahwa tahun ini harus banyak berusaha dan lebih aktif dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Pulang Kampung Tak Dilarang

“Selain menjalankan ibadah, kami juga menjalankan puja bakti bersama sebagai ungkapan syukur karena sudah diberi kesehatan dan keselamatan selama mengarungi tahun sebelumnya, serta menyongsong tahun yang baru dengan spirit yang baru,” ujarnya.

Saat detik-detik pergantian tahun baru, petasan khas warga Tionghoa dan kembang api dinyalakan. Meski sederhana dan tidak sesemarak sebagaimana sebelum pandemi, tapi kemeriahan tetap terasa.

Salah satu warga Palangka Raya, Melinda yang membawa buah hatinya untuk melihat kegiatan di vihara mengatakan, ia datang karena ingin menonton pertunjukan barongsai. Namun ternyata pertunjukan tersebut tidak ada tahun ini. “Saya kira ada barongsai, makanya saya bawa anak ke sini untuk melihat-melihat, ini kan bukti keberagaman budaya dan agama yang ada, apalagi pihak pengurus vihara juga ramah, mempersilakan orang luar masuk walau sekadar melihat-lihat,” tutupnya.

Tahun Baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15. Masyarakat Tionghoa yang berada di Bumi Tambun Bungai ini tetap melaksanakan kegiatan dalam rangka memperingati tahun baru ini. 1 Februari 2022 merupakan tahun ke-2.573. Tema yang diangkat tahun ini yakni “Semoga Hari Esok Lebih Baik”.

Baca Juga :  Bupati Ajak Jajaran Pertahankan WTP

Ketua Majelis Budayana Indonesia (MBI) Palangka Raya Romo Sulistio mengatakan, setiap tahun diharapkan ada hal baru yang tentunya lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Misal saja saat ini di tengah pandemi Covid-19, ada harapan agar ekonomi bisa lebih bagus lagi ke depan,” katanya saat diwawancarai di Vihara Avalokitesvara, Jumat (28/1).
Imlek tahun ini adalah shio macan air. Ada banyak harapan yang ingin didapatkan. Tentunya yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain perbaikan ekonomi, ada harapan besar agar pandemi cepat berakhir dan Palangka Raya tetap aman serta kondusif.

“Ya kami berharap ada perubahan di Tahun Baru Imlek ini, Indonesia khususnya Kota Palangka Raya tetap kondusif, masyarakat hidup rukun dalam keberagaman adat, budaya, dan agama. Selain itu, semoga perekonomian bisa segera membaik meski pandemi belum berakhir,” harapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/