Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

PLN Merampungkan Proyek GI Kalselteng

KUALA KURUN – PLN berhasil menyelesaikan pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Kalselteng 1 Town Feeder Transformator (TFT). Rampungnya infrastruktur kelistrikan ini, juga sekaligus meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. GI berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) ini berlokasi di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, Didik Mardiyanto, mengatakan, GI akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTU IPP Kalselteng 1 berkapasitas 200 Mega Watt (MW). Nantinya, GI Kalselteng 1 TFT akan dapat menyuplai listrik warga yang berada di Kecamatan Rungan dan Kecamatan Manuhing, di Kabupaten Gunung Mas, serta juga warga lain disekitarnya. Selain itu hadirnya GI ini akan menekan Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik.

Baca Juga :  Kelompok Transportasi Menyumbang Inflasi di Kalteng

“BPP listrik akan menurun dan tentunya meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. Kami berharap dengan suplai listrik yang maksimal dapat meningkatkan geliat ekonomi warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas,” ujar Didik, Selasa (1/2).

Adapun pembangunan GI ini menelan investasi sebesar Rp 12 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,82 persen.

Didik menjelaskan, GI ini juga telah memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari PLN Pusat Sertifikasi. SLO merupakan bukti pengakuan formal suatu instalasi listrik telah berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan.

“Alhamdullilah GI 150 kV Kalselteng 1 TFT ini sudah mendapatkan SLO. Hal ini juga bermanfaat untuk memastikan instalasi listrik yang beroperasi sesuai standar keselamatan berlaku,” ujar Didik.

Baca Juga :  Dunia Dilanda Inflasi Tinggi, Mendag: Jangan Dirusak Standar Ganda

Selain memperoleh SLO untuk GI 150 kV Kalselteng 1, PLN juga memperoleh SLO untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai (Peaker) Stage 2 (140 MW) Unit 13.

PLN juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu proyek SUTT 150 kV Pangkalan Bun-Sukamara dan Sukamara-Kendawangan.

Hadirnya interkoneksi sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat terhubung dan saling menopang satu dengan lainnya. (kom/hms/uyi/b15/aza)

KUALA KURUN – PLN berhasil menyelesaikan pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Kalselteng 1 Town Feeder Transformator (TFT). Rampungnya infrastruktur kelistrikan ini, juga sekaligus meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. GI berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) ini berlokasi di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, Didik Mardiyanto, mengatakan, GI akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTU IPP Kalselteng 1 berkapasitas 200 Mega Watt (MW). Nantinya, GI Kalselteng 1 TFT akan dapat menyuplai listrik warga yang berada di Kecamatan Rungan dan Kecamatan Manuhing, di Kabupaten Gunung Mas, serta juga warga lain disekitarnya. Selain itu hadirnya GI ini akan menekan Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik.

Baca Juga :  Kelompok Transportasi Menyumbang Inflasi di Kalteng

“BPP listrik akan menurun dan tentunya meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. Kami berharap dengan suplai listrik yang maksimal dapat meningkatkan geliat ekonomi warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas,” ujar Didik, Selasa (1/2).

Adapun pembangunan GI ini menelan investasi sebesar Rp 12 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,82 persen.

Didik menjelaskan, GI ini juga telah memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari PLN Pusat Sertifikasi. SLO merupakan bukti pengakuan formal suatu instalasi listrik telah berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan.

“Alhamdullilah GI 150 kV Kalselteng 1 TFT ini sudah mendapatkan SLO. Hal ini juga bermanfaat untuk memastikan instalasi listrik yang beroperasi sesuai standar keselamatan berlaku,” ujar Didik.

Baca Juga :  Dunia Dilanda Inflasi Tinggi, Mendag: Jangan Dirusak Standar Ganda

Selain memperoleh SLO untuk GI 150 kV Kalselteng 1, PLN juga memperoleh SLO untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai (Peaker) Stage 2 (140 MW) Unit 13.

PLN juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu proyek SUTT 150 kV Pangkalan Bun-Sukamara dan Sukamara-Kendawangan.

Hadirnya interkoneksi sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat terhubung dan saling menopang satu dengan lainnya. (kom/hms/uyi/b15/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/