Jumat, September 20, 2024
38.1 C
Palangkaraya

Minim Perhatian dan Kurang Tersentuh Pembangunan

PALANGKA RAYA-DPRD Kalteng melakukan reses ke Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, belum lama ini. Dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD melakukan pertemuan dengan warga yang saat itu dipimpin oleh Kades Tumbang Miwan, Setiawan.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh, dalam kesempatan itu Kades setempat mengatakan bahwa, penduduk desa ini kurang lebih ada 1.500 jiwa. Menurutnya desa mereka jarang dikunjungi legislatif dan kurang tersentuh pembangunan. Pernah terjadi bencana erosi/longsor yang mengenai pemukiman warga desa. Masyarakat mengharapkan adanya program relokasi dari pemerintah, untuk pemukiman yang rawan bencana.

Pada saaat itu, Kades mengatakan kepada dewan bahwa dirinya dan beberapa tokoh masyarakat menganggap perlu adanya pemindahan arus Sungai Kahayan namun diketahui ini merupakan kewenangan pemerintah pusat

Baca Juga :  Jangan Lengah, Meski Kasus Covid-19 Melandai

“Selain itu, masyarakat juga membutuhkan adanya peningkatan sarana air bersih. Dikatakanya bahwa pernah ada 5 program air bersih yang masuk, tapi semua tidak dapat dipergunakan. Dana desa tidak dapat memperbaiki karena khawatir akan berdampak hukum jika meneruskan proyek yang bermasalah,” ungkap Faridawaty saat reses perseorangan Pimpinan atau Anggota DPRD Kalteng.

Menurutnya, Mantir/Damang Adat berharap dapat perhatian dari pemerintah provinsi adanya insentif meskipun kecil karena tugas mereka yang banyak bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.

“Dikataknya, Mantir/Damang ini diangkat dengan SK Bupati, tapi tidak mendapatkan insentif. Selama ini insentif diberikan dari dana desa,”ungkap Farida menceritakan keluhan mereka.

Ada juga tokoh agama menyampaikan ke dewan bahwa Desa Tumbang Miwan adalah desa dengan penduduk muslim agak banyak untuk di kecamatan Kurun. Mereka berharap Masjid Nurul Islam Tumbang Miwan membutuhkan renovasi.

Baca Juga :  Mafia Tanah Harus Diberantas

Meski bukan kewenangan provinsi, disampaikan juga oleh Perwakilan SDN Tumbang Miwan yang siswanya mayoritas muslim, tetapi tidak memiliki guru agama Islam dan juga tidak memiliki ruang mushalla.

Desa ini memiliki luas 70.000 Ha dan sangat prospek untuk perternakan disamping dirasakan perlu juga untuk dilakukan program reboisasi.

Gereja Pantekosta Tumbang Miwan membutuhkan perhatian untuk renovasi atap, karena sudah15 tahun tidak pernah direhab. Gereja yang dibangun dari swadaya masyarakat ini pernah 1 kali mendapat bantuan dari Pemkab Gumas.

“Semua aspirasi dicatat, didiskusikan dan akan disampaikan pada paripurna hasil reses mendatang,” ungkap Faridawaty. (bud)

PALANGKA RAYA-DPRD Kalteng melakukan reses ke Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, belum lama ini. Dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD melakukan pertemuan dengan warga yang saat itu dipimpin oleh Kades Tumbang Miwan, Setiawan.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh, dalam kesempatan itu Kades setempat mengatakan bahwa, penduduk desa ini kurang lebih ada 1.500 jiwa. Menurutnya desa mereka jarang dikunjungi legislatif dan kurang tersentuh pembangunan. Pernah terjadi bencana erosi/longsor yang mengenai pemukiman warga desa. Masyarakat mengharapkan adanya program relokasi dari pemerintah, untuk pemukiman yang rawan bencana.

Pada saaat itu, Kades mengatakan kepada dewan bahwa dirinya dan beberapa tokoh masyarakat menganggap perlu adanya pemindahan arus Sungai Kahayan namun diketahui ini merupakan kewenangan pemerintah pusat

Baca Juga :  Jangan Lengah, Meski Kasus Covid-19 Melandai

“Selain itu, masyarakat juga membutuhkan adanya peningkatan sarana air bersih. Dikatakanya bahwa pernah ada 5 program air bersih yang masuk, tapi semua tidak dapat dipergunakan. Dana desa tidak dapat memperbaiki karena khawatir akan berdampak hukum jika meneruskan proyek yang bermasalah,” ungkap Faridawaty saat reses perseorangan Pimpinan atau Anggota DPRD Kalteng.

Menurutnya, Mantir/Damang Adat berharap dapat perhatian dari pemerintah provinsi adanya insentif meskipun kecil karena tugas mereka yang banyak bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.

“Dikataknya, Mantir/Damang ini diangkat dengan SK Bupati, tapi tidak mendapatkan insentif. Selama ini insentif diberikan dari dana desa,”ungkap Farida menceritakan keluhan mereka.

Ada juga tokoh agama menyampaikan ke dewan bahwa Desa Tumbang Miwan adalah desa dengan penduduk muslim agak banyak untuk di kecamatan Kurun. Mereka berharap Masjid Nurul Islam Tumbang Miwan membutuhkan renovasi.

Baca Juga :  Mafia Tanah Harus Diberantas

Meski bukan kewenangan provinsi, disampaikan juga oleh Perwakilan SDN Tumbang Miwan yang siswanya mayoritas muslim, tetapi tidak memiliki guru agama Islam dan juga tidak memiliki ruang mushalla.

Desa ini memiliki luas 70.000 Ha dan sangat prospek untuk perternakan disamping dirasakan perlu juga untuk dilakukan program reboisasi.

Gereja Pantekosta Tumbang Miwan membutuhkan perhatian untuk renovasi atap, karena sudah15 tahun tidak pernah direhab. Gereja yang dibangun dari swadaya masyarakat ini pernah 1 kali mendapat bantuan dari Pemkab Gumas.

“Semua aspirasi dicatat, didiskusikan dan akan disampaikan pada paripurna hasil reses mendatang,” ungkap Faridawaty. (bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/