Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Diminta Jangan Keluyuran, Petugas Rutin Beri Obat dan Vitamin Penyembuhan

Melihat Warga yang Terpapar Covid-19 Menjalani Isoman

LEDAKAN kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir membuat ribuan warga dengan gejala ringan harus menjalani isoman. Khusus pasien yang bergejala berat, menjalani perawatan di rumah sakit (RS). Kondisi ini membuat petugas kesehatan (nakes) bersama tim Satgas Penanganan Covid-19 harus bekerja ekstra lagi. Salah satunya melakukan 3T (testing, tracing, treatment).

Nakes tidak hanya bekerja keras menangani pasien di RS, tapi juga pasien yang menjalani isoman. Terutama melakukan treatment atau perawatan agar mempercepat kesembuhan. Seperti yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Panarung. Senin (21/2), mereka turun memberikan obat-obatan kepada warga yang menjalani isoman.

Kepala UPTD Puskesmas Panarung dr Muhammad Rizal mengatakan, ada dua metode pemberian obat untuk melayani pasien yang sedang melaksanakan isoman. Pertama, secara door to door alias dari rumah ke rumah. Metode kedua adalah ketika warga melakukan pengecekan kesehatan atau melaporkan diri terkonfirmasi positif.

“Pemberian obat-obatan ini juga kami lakukan kepada warga isoman ketika kami (tim UPT puskesmas) melakukan tracing kepada warga yang terkonfirmasi positif,” ungkap dr Rizal, kemarin (21/2).

Baca Juga :  Proyek Food Estate Dikritik

Menurut dr Rizal, saat ini ada 40 orang yang melakukan isoman di daerah Kelurahan Panarung. Mereka diminta untuk menjalani isolasi selama 10 hari.

“Setelah 10 hari pasien tersebut diminta untuk melakukan uji usap (swab). Apabila hasilnya tetap positif, maka masa inkubasi isolasinya ditambah selama empat hari disertai penambahan obat-obatannya,” terang dr Rizal.

Dalam kesempatan tersebut, dr Rizal juga mengingatkan kepada warga isoman untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Jangan sampai selama masa isoman, malah berkeluyuran. Jika ada keperluan keluar rumah, diminta menghubungi tim tracing puskesmas untuk memobilisasi keperluan,” tegasnya.  

Sementara itu, Elisabeth Gracia, salah satu anak pemilik rumah yang juga menjalani isoman, mengaku terkejut dengan kedatangan pihak kelurahan dan puskesmas. Menurut Elisabeth, ia bersama keluarga sudah beberapa hari menjalani isoman.

“Selama isoman, ya begini aja (di rumah), mau keluar susah, paling ya ada kerabat orang tua kadang datang bawa makanan dan buah-buahan. Kami juga bersyukur dan berterima kasih karena ada bantuan vitamin dan lainnya dari pihak kelurahan dan puskesmas. Kami diimbau untuk lebih banyak berolahraga pada pagi hari untuk menjaga imunitas, jangan cuman berdiam diri di dalam rumah selama isolasi,” tuturnya.

Baca Juga :  Saleh Jadi Buronan Jaksa

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya drg Andjar Hari Purnomo mengatakan, terhadap warga atau pasien yang melakukan isoman tapi kedapatan berkeluyuran, sejauh ini belum ada sanksi tegas. Meski demikian pihaknya tetap memberi edukasi secara persuasif agar bisa menjalani isoman dengan benar.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang menjalani isoman, sesuai dengan panduan, sebelum melakukan isoman, pasien diminta menyiapkan secara mandiri segala kebutuhan dan keperluan selama masa isolasi.

“Untuk kontrol pasien isoman, dilakukan oleh tim tracing puskesmas setiap harinya, baik itu dengan pemantauan langsung maupun lewat nomor WhatsApp layanan puskesmas masing-masing,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Melihat Warga yang Terpapar Covid-19 Menjalani Isoman

LEDAKAN kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir membuat ribuan warga dengan gejala ringan harus menjalani isoman. Khusus pasien yang bergejala berat, menjalani perawatan di rumah sakit (RS). Kondisi ini membuat petugas kesehatan (nakes) bersama tim Satgas Penanganan Covid-19 harus bekerja ekstra lagi. Salah satunya melakukan 3T (testing, tracing, treatment).

Nakes tidak hanya bekerja keras menangani pasien di RS, tapi juga pasien yang menjalani isoman. Terutama melakukan treatment atau perawatan agar mempercepat kesembuhan. Seperti yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Panarung. Senin (21/2), mereka turun memberikan obat-obatan kepada warga yang menjalani isoman.

Kepala UPTD Puskesmas Panarung dr Muhammad Rizal mengatakan, ada dua metode pemberian obat untuk melayani pasien yang sedang melaksanakan isoman. Pertama, secara door to door alias dari rumah ke rumah. Metode kedua adalah ketika warga melakukan pengecekan kesehatan atau melaporkan diri terkonfirmasi positif.

“Pemberian obat-obatan ini juga kami lakukan kepada warga isoman ketika kami (tim UPT puskesmas) melakukan tracing kepada warga yang terkonfirmasi positif,” ungkap dr Rizal, kemarin (21/2).

Baca Juga :  Proyek Food Estate Dikritik

Menurut dr Rizal, saat ini ada 40 orang yang melakukan isoman di daerah Kelurahan Panarung. Mereka diminta untuk menjalani isolasi selama 10 hari.

“Setelah 10 hari pasien tersebut diminta untuk melakukan uji usap (swab). Apabila hasilnya tetap positif, maka masa inkubasi isolasinya ditambah selama empat hari disertai penambahan obat-obatannya,” terang dr Rizal.

Dalam kesempatan tersebut, dr Rizal juga mengingatkan kepada warga isoman untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Jangan sampai selama masa isoman, malah berkeluyuran. Jika ada keperluan keluar rumah, diminta menghubungi tim tracing puskesmas untuk memobilisasi keperluan,” tegasnya.  

Sementara itu, Elisabeth Gracia, salah satu anak pemilik rumah yang juga menjalani isoman, mengaku terkejut dengan kedatangan pihak kelurahan dan puskesmas. Menurut Elisabeth, ia bersama keluarga sudah beberapa hari menjalani isoman.

“Selama isoman, ya begini aja (di rumah), mau keluar susah, paling ya ada kerabat orang tua kadang datang bawa makanan dan buah-buahan. Kami juga bersyukur dan berterima kasih karena ada bantuan vitamin dan lainnya dari pihak kelurahan dan puskesmas. Kami diimbau untuk lebih banyak berolahraga pada pagi hari untuk menjaga imunitas, jangan cuman berdiam diri di dalam rumah selama isolasi,” tuturnya.

Baca Juga :  Saleh Jadi Buronan Jaksa

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya drg Andjar Hari Purnomo mengatakan, terhadap warga atau pasien yang melakukan isoman tapi kedapatan berkeluyuran, sejauh ini belum ada sanksi tegas. Meski demikian pihaknya tetap memberi edukasi secara persuasif agar bisa menjalani isoman dengan benar.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang menjalani isoman, sesuai dengan panduan, sebelum melakukan isoman, pasien diminta menyiapkan secara mandiri segala kebutuhan dan keperluan selama masa isolasi.

“Untuk kontrol pasien isoman, dilakukan oleh tim tracing puskesmas setiap harinya, baik itu dengan pemantauan langsung maupun lewat nomor WhatsApp layanan puskesmas masing-masing,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/