Jumat, September 20, 2024
32 C
Palangkaraya

Tiang Masjid Al-Ikhlas dari Kayu Ulin Usia 119 Tahun

Melihat Wajah Masjid Tertua di Bumi Tambun Bungai

MASJID AL-Ikhlas di Kelurahan Mandomai Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas Provinsi Kalteng, termasuk yang tertua di Bumi Tingang Menteng Panunjung Tarung, dimana sudah berusia sekitar 119 Tahun. Masjid yang berada di pinggir Sungai Kapuas ini, memiliki delapan tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin, bahkan hingga saat ini belum pernah diganti.

Masjid Al-Ikhlas ini berada sekitar 13 kilometer dari Kota Kuala Kapuas (ibukota Kabupaten Kapuas), dan tidak jauh dari Kantor Kelurahan Mandomai, serta berada di dekat pemukiman masyarakat.

“Ada empat tiang kayu ulin yang terdapat nama pendiri, dan tahun berdirinya Masjid Al-Ikhlas,” ungkap Ketua Masjid Al-Ikhlas Mandomai, Adhi Aran saat ditemui di Masjid Al-Ikhlas Mandomai, Senin (4/4).

Baca Juga :  Komplotan Pengedar Sabu Terancam Bui Seumur Hidup

Pada tiang kayu ulin yang pertama kali dibangun berada di belakang sebelah kiri, dimana tertulis nama pendiri dengan tulisan arab melayu, dan tertulis tanggal berdirinya (4-8-1903) atau 4 Agustus 1903.

Tiang kayu ulin tersebut, diikuti dengan tiga tiang lainnya, tetap ada tulisan arab yang berbeda pada tiap-tiap tiang kayu ulin di masjid tersebut. Tiang tersebut awalnya tinggi, namun saat di renovasi Tahun 80an di potong sehingga tingginya berkurang.

“Masjid Al-Ikhlas ini, merupakan Masjid Tertua di Kabupaten Kapuas, dan harus dijaga” tegas Mantan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini.

Menurutnya, bangunan utama memang sudah berubah ketika direnovasi Tahun 80an, namun delapan tiang masjid, dan mimbar aslinya tetap dipertahankan. “Tiangnya masih kokoh, tapi harapan kita kedepan ini diperhatikan, khususnya untuk direnovasi,” ucap Adhi Aran.

Baca Juga :  Kalteng Terima Bantuan dari Pemprov Kalsel

Masjid Al-Ikhlas ini sangat penting bagi masyarakat Kelurahan Mandomai, khususnya Umat Islam setempat dalam melaksanakan ibadah sehari-hari, apalagi di saat bulan Ramadhan ini. “Saya dan masyarakat Mandomai berharap, Masjid ini harus dijaga dan merupakan kebanggaan yang memiliki nilai sejarah,” pungkasnya. (*/ala/ko)

Melihat Wajah Masjid Tertua di Bumi Tambun Bungai

MASJID AL-Ikhlas di Kelurahan Mandomai Kecamatan Kapuas Barat Kabupaten Kapuas Provinsi Kalteng, termasuk yang tertua di Bumi Tingang Menteng Panunjung Tarung, dimana sudah berusia sekitar 119 Tahun. Masjid yang berada di pinggir Sungai Kapuas ini, memiliki delapan tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin, bahkan hingga saat ini belum pernah diganti.

Masjid Al-Ikhlas ini berada sekitar 13 kilometer dari Kota Kuala Kapuas (ibukota Kabupaten Kapuas), dan tidak jauh dari Kantor Kelurahan Mandomai, serta berada di dekat pemukiman masyarakat.

“Ada empat tiang kayu ulin yang terdapat nama pendiri, dan tahun berdirinya Masjid Al-Ikhlas,” ungkap Ketua Masjid Al-Ikhlas Mandomai, Adhi Aran saat ditemui di Masjid Al-Ikhlas Mandomai, Senin (4/4).

Baca Juga :  Komplotan Pengedar Sabu Terancam Bui Seumur Hidup

Pada tiang kayu ulin yang pertama kali dibangun berada di belakang sebelah kiri, dimana tertulis nama pendiri dengan tulisan arab melayu, dan tertulis tanggal berdirinya (4-8-1903) atau 4 Agustus 1903.

Tiang kayu ulin tersebut, diikuti dengan tiga tiang lainnya, tetap ada tulisan arab yang berbeda pada tiap-tiap tiang kayu ulin di masjid tersebut. Tiang tersebut awalnya tinggi, namun saat di renovasi Tahun 80an di potong sehingga tingginya berkurang.

“Masjid Al-Ikhlas ini, merupakan Masjid Tertua di Kabupaten Kapuas, dan harus dijaga” tegas Mantan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini.

Menurutnya, bangunan utama memang sudah berubah ketika direnovasi Tahun 80an, namun delapan tiang masjid, dan mimbar aslinya tetap dipertahankan. “Tiangnya masih kokoh, tapi harapan kita kedepan ini diperhatikan, khususnya untuk direnovasi,” ucap Adhi Aran.

Baca Juga :  Kalteng Terima Bantuan dari Pemprov Kalsel

Masjid Al-Ikhlas ini sangat penting bagi masyarakat Kelurahan Mandomai, khususnya Umat Islam setempat dalam melaksanakan ibadah sehari-hari, apalagi di saat bulan Ramadhan ini. “Saya dan masyarakat Mandomai berharap, Masjid ini harus dijaga dan merupakan kebanggaan yang memiliki nilai sejarah,” pungkasnya. (*/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/