Sabtu, November 23, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Tes Urine Supir CPO

SAMPIT– Dalam minggu ini sudah dua kali terjadi kecelakaan di Jalan HM Arsyad Sampit, yang merenggut nyawa satu keluarga. Mereka bertabrakan dengan truk pengangkut Crude Palm Oil (CPO) dan satu orang luka parah akibat tertimpa kontainer yang jatuh dari mobil pengangkutnya.

Sekertaris Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Bima Santoso sangat perihatin atas kejadian tersebut meminta, pemerintah daerah melalui instansi terkait yang membidangi transportasi darat yaitu Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan  bekerja sama dengan pihak kepolisian. Yakni untuk secara rutin melakukan tes urine dan darah terhadap para supir angkutan CPO atau pun angkutan lainnya.

“Kami minta para supir dilakukan tes urine atau darah, karena belakangan ini masyarakat banyak menyampaikan bahwa supir truk CPO sering ugal-ugalan dan sering kali membahayakan keselamatan pengguna jalan, khususnya para pengguna kendaraan roda dua,” pun angkutan CPO harus bebas dari penggunaan obat terlarang,” ucap Bima.

Baca Juga :  Tak Patuh Ketentuan, Perusahaan Harus Diaudit

Ia juga mengatakan persoalan angkutan truk CPO ini memang harus jadi perhatian serius oleh pemerintah daerah, jangan hanya memikirkan lajunya investasi, tetapi pemerintah daerah juga harus memikirkan juga keselamatan masyarakat. Pasalnya aksi ugal-ugalan di jalan umum itu tentunya sangat tidak dibenarkan karena rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas. (bah/ans/ko)

SAMPIT– Dalam minggu ini sudah dua kali terjadi kecelakaan di Jalan HM Arsyad Sampit, yang merenggut nyawa satu keluarga. Mereka bertabrakan dengan truk pengangkut Crude Palm Oil (CPO) dan satu orang luka parah akibat tertimpa kontainer yang jatuh dari mobil pengangkutnya.

Sekertaris Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Bima Santoso sangat perihatin atas kejadian tersebut meminta, pemerintah daerah melalui instansi terkait yang membidangi transportasi darat yaitu Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan  bekerja sama dengan pihak kepolisian. Yakni untuk secara rutin melakukan tes urine dan darah terhadap para supir angkutan CPO atau pun angkutan lainnya.

“Kami minta para supir dilakukan tes urine atau darah, karena belakangan ini masyarakat banyak menyampaikan bahwa supir truk CPO sering ugal-ugalan dan sering kali membahayakan keselamatan pengguna jalan, khususnya para pengguna kendaraan roda dua,” pun angkutan CPO harus bebas dari penggunaan obat terlarang,” ucap Bima.

Baca Juga :  Tak Patuh Ketentuan, Perusahaan Harus Diaudit

Ia juga mengatakan persoalan angkutan truk CPO ini memang harus jadi perhatian serius oleh pemerintah daerah, jangan hanya memikirkan lajunya investasi, tetapi pemerintah daerah juga harus memikirkan juga keselamatan masyarakat. Pasalnya aksi ugal-ugalan di jalan umum itu tentunya sangat tidak dibenarkan karena rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas. (bah/ans/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/