Rabu, Oktober 2, 2024
29.3 C
Palangkaraya

Bupati Ingin Seluruh Desa Menikmati Penerangan Listrik

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor menginginkan seluruh desa di daerah itu bisa menikmati penerangan listrik pada tahun 2024 mendatang. Mengingat, hingga saat ini masih ada puluhan desa diwilayah pesolok masih belum menikmati penerangan lampu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Pada tahun 2024, saya menginginkan listrik dapat dinikmati oleh seluruh warga Kotim,” kata Halikinnnor, Senin (18/4).

Dikatakannya, beberapa waktu lalu Pemkab Kotim bertandang ke Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pertemuan itu membahas listrik dan juga meminta konversi minyak tanah ke gas LPG.

Halikinnor mengaku, dari hasil pertemuan, kementrian ESDM akan membantu mengupayakan pemasangan jaringan listrik ke puluhan desa yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur. Dengan ditanggapinya usulan dari Pemkab Kotim, maka diharapkan listrik dapat dinikmati seluruh warga Kotim.

Baca Juga :  Bupati Kotim Serahkan Bantuan Ambulans untuk LDII Kotim

“Dalam pertemuan dengan Kementrian ESDM kemarin, usulan diupayakan oleh pihak kementrian untuk Kalimantan Tengah (Kalteng). Karena di Kalteng khususnya di Kotim masih cukup banyak desa yang belum menikmati penerangan dan juga warga yang menggunakan minyak tanah,” kata Halikinnor.

Bupati menyebutkan, hampir 400 desa di Kalimantan Tengah di antaranya 47 desa di Kotim belum menikmati penerangan dari PLN sejak Indonesia merdeka. 

Berkat inovasi yang dilakukan pemerintah Kotim dan Kalteng, pemerintah pusat akan mengupayakan pemasangan jaringan listrik ke ratusan desa di Kalteng termasuk pula Kabupaten Kotawaringin Timur.

“Ditargetkan dalam waktu dekat ini sebanyak 5 desa di Kotim akan dilakukan pemasangan jaringan listrik. Sehingga desa yang belum dialiri akan menjadi 42. Dan itu akan dilakukan pada tahun 2023 dilanjutkan hingga 2024,” papar bupati.

Baca Juga :  Bupati Kotim Apresiasi Satkamling

Mantan Sekda Kotim itu berharap, dengan masuk listrik ke desa berarti sudah merdeka. Secara kesejahteraan masyarakat lebih nyaman karena dapat mengurangi beban biaya.

“Kalau pakai genset cukup besar biaya di keluarkan warga yaitu bisa Rp 1 juta per bulannya, sementara kalau menggunakan listrik PLN hanya Rp 150 ribu untuk beli token,” tandasnya.

Selain itu, dengan masuknya listrik maka home industri yang ada di desa bisa bangkit. Selain itu  berbagai informasi juga cepat masuk melalui teknologi. (sli/ans/ko)

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor menginginkan seluruh desa di daerah itu bisa menikmati penerangan listrik pada tahun 2024 mendatang. Mengingat, hingga saat ini masih ada puluhan desa diwilayah pesolok masih belum menikmati penerangan lampu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Pada tahun 2024, saya menginginkan listrik dapat dinikmati oleh seluruh warga Kotim,” kata Halikinnnor, Senin (18/4).

Dikatakannya, beberapa waktu lalu Pemkab Kotim bertandang ke Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pertemuan itu membahas listrik dan juga meminta konversi minyak tanah ke gas LPG.

Halikinnor mengaku, dari hasil pertemuan, kementrian ESDM akan membantu mengupayakan pemasangan jaringan listrik ke puluhan desa yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur. Dengan ditanggapinya usulan dari Pemkab Kotim, maka diharapkan listrik dapat dinikmati seluruh warga Kotim.

Baca Juga :  Bupati Kotim Serahkan Bantuan Ambulans untuk LDII Kotim

“Dalam pertemuan dengan Kementrian ESDM kemarin, usulan diupayakan oleh pihak kementrian untuk Kalimantan Tengah (Kalteng). Karena di Kalteng khususnya di Kotim masih cukup banyak desa yang belum menikmati penerangan dan juga warga yang menggunakan minyak tanah,” kata Halikinnor.

Bupati menyebutkan, hampir 400 desa di Kalimantan Tengah di antaranya 47 desa di Kotim belum menikmati penerangan dari PLN sejak Indonesia merdeka. 

Berkat inovasi yang dilakukan pemerintah Kotim dan Kalteng, pemerintah pusat akan mengupayakan pemasangan jaringan listrik ke ratusan desa di Kalteng termasuk pula Kabupaten Kotawaringin Timur.

“Ditargetkan dalam waktu dekat ini sebanyak 5 desa di Kotim akan dilakukan pemasangan jaringan listrik. Sehingga desa yang belum dialiri akan menjadi 42. Dan itu akan dilakukan pada tahun 2023 dilanjutkan hingga 2024,” papar bupati.

Baca Juga :  Bupati Kotim Apresiasi Satkamling

Mantan Sekda Kotim itu berharap, dengan masuk listrik ke desa berarti sudah merdeka. Secara kesejahteraan masyarakat lebih nyaman karena dapat mengurangi beban biaya.

“Kalau pakai genset cukup besar biaya di keluarkan warga yaitu bisa Rp 1 juta per bulannya, sementara kalau menggunakan listrik PLN hanya Rp 150 ribu untuk beli token,” tandasnya.

Selain itu, dengan masuknya listrik maka home industri yang ada di desa bisa bangkit. Selain itu  berbagai informasi juga cepat masuk melalui teknologi. (sli/ans/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/