Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Dewan Dukung Pemkab Kembali Galakkan Budaya Gotong Royong

SAMPIT-Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dra Rinie sangat mendukung pemerintah daerah kembali menggalakkan budaya gotong royong. Hal ini dikarenakan sekarang ini budaya gotong royong di wilayah Kota Sampit sudah berkurang.

“Kami sangat mendukung pemerintah Kabupaten Kotim, menggalakkan kembali budaya gotong royong, saya melihat budaya tersebut sudah mulai berkurang apalagi di wilayah perkotaan,” kata Rinie, saat dibincangi diruang kerjanya, Senin (23/5).

Dirinya mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di daerah ini, seperti banjir yang terjadi setiap terjadi hujan desar yang menganangi sebagian jalan maupun perumahan warga, maka dengan menggalakkan gontong royong  bersama-sama membersihkan saluran air atau drainase serta anak sungai banjir tidak akan terjadi.

Baca Juga :  Pemkab dan DPRD Bahas RDTR Disebut Tidak Berdampak Pada Industri Daerah Hulu

“Gotong royong itu selain merupakan kewajiban sosial, dan juga dapat memecahkan permasalahan saat ini yaitu banjir yang sering terjadi apabila hujan deras mengguyur Kota Sampit, dengan melakukan goyong royong membersihkan drainase maupun anak sungai, sehingga permasalahan ini dapat diatasi bersama,” ujar Rinie

Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga mengatakan Gotong Royong juga sudah menjadi adat budaya masyarakat Kabupaten Kotim sejak dulu. Bahkan semangat itulah yang dijadikan motto kabupaten ini dengan kata bahasa Dayak yaitu Habaring Hurung yang artinya gotong royong. (bah/ans/ko)

SAMPIT-Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dra Rinie sangat mendukung pemerintah daerah kembali menggalakkan budaya gotong royong. Hal ini dikarenakan sekarang ini budaya gotong royong di wilayah Kota Sampit sudah berkurang.

“Kami sangat mendukung pemerintah Kabupaten Kotim, menggalakkan kembali budaya gotong royong, saya melihat budaya tersebut sudah mulai berkurang apalagi di wilayah perkotaan,” kata Rinie, saat dibincangi diruang kerjanya, Senin (23/5).

Dirinya mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di daerah ini, seperti banjir yang terjadi setiap terjadi hujan desar yang menganangi sebagian jalan maupun perumahan warga, maka dengan menggalakkan gontong royong  bersama-sama membersihkan saluran air atau drainase serta anak sungai banjir tidak akan terjadi.

Baca Juga :  Pemkab dan DPRD Bahas RDTR Disebut Tidak Berdampak Pada Industri Daerah Hulu

“Gotong royong itu selain merupakan kewajiban sosial, dan juga dapat memecahkan permasalahan saat ini yaitu banjir yang sering terjadi apabila hujan deras mengguyur Kota Sampit, dengan melakukan goyong royong membersihkan drainase maupun anak sungai, sehingga permasalahan ini dapat diatasi bersama,” ujar Rinie

Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga mengatakan Gotong Royong juga sudah menjadi adat budaya masyarakat Kabupaten Kotim sejak dulu. Bahkan semangat itulah yang dijadikan motto kabupaten ini dengan kata bahasa Dayak yaitu Habaring Hurung yang artinya gotong royong. (bah/ans/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/