Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Pendapatan APBN Kalteng Alami Kenaikan

PALANGKA RAYA –  Realisasi pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga akhir April 2022 sebesar Rp2.662,7 miliar atau mengalami kenaikan Rp755,5 M (39,6 persen, y-o-y). Pada penerimaan PPh, kenaikan PPh yang signiἀkan tersebut disokong oleh kenaikan penerimaan PPh 25/29 badan akibat pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, yang salah satunya merupakan dampak kenaikan harga global komoditas  kelapa sawit crude palm oil (CPO) dan hasil tambang batu bara. Peningkatan juga terjadi pada jenis penerimaan PBB sebesar 60,7 persen (y-o-y) akibat pembayaran SPPT PBB tahun 2021  ke bawah yang jatuh tempo.

“Pada penerimaan bea keluar, pe ningkatan signifikan tersebut didominasi oleh lancarnya ekspor komoditas tambang mineral (bauxite) dan kenaikan harga global komoditas kelapa sawit (CPO),” kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kalteng, Hari Utomo saat pres rilis kinerja pelaksanaan APBN di Kalteng, di Kantor DJPb Kalteng, Selasa (24/5).

Baca Juga :  Terbit Sertifikat Laik Operasi

 Dijelaskannya, untuk realisasi PNBP hingga April 2022 Rp178,3 miliar atau mengalami kenaikan Rp64,8 M (57,1 persen, y-o-y). Pertumbuhan tersebut mengindikasikan pulihnya layanan pemerintah melalui kementerian negara/ lembaga (K/L) pasca pandemi Covid-19. Di sisi lain, kinerja belanja APBN mencapai Rp6.956 miliar (30,3%). Belanja K/L mencapai Rp 1.695,7 M (24,4%) atau mengalami penurunan sebesar 19,7%.

“Realisasi belanja transfer ke daerah dan dana desa Rp5.260,3 M (32,9%) atau turun 3,1% (y-o-y). Kontribusi terbesar berasal dari penyaluran DAU serta keberhasilan percepatan penyaluran DD Rp386,2 M (32,1%) dan DAK non fsik Rp562,4 M (28,9%),” jelasnya.

Dari sisi pengelolaan aset negara, lanjutnya, kinerja realisasi PNBP terkait pengelolaan kekayaan negara mencapai Rp3,96 M (58,5%) dengan kontribusi terbesar berasal dari PNBP Aset sebesar Rp3,27 M (50%). Untuk kinerja APBD realisasi pendapatan APBD Kalteng sampai 30 April 2022 mencapai Rp6.379,8 M dan didominasi oleh komponen pendapatan dana transfer sebesar 82,5%. Sedangkan realisasi Belanja APBD mencapai Rp3.706,4 M.

Baca Juga :  Yamaha Gelar Touring Banjarmasin-Lamandau

“Untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah, maka terdapat Pemda di wilayah Kalteng, diharapkan untuk dapat melakukan hal-hal diantaranya melakukan kegiatan dan pengadaan barang/jasa untuk mempercepat kemanfaaatan output dan menghindari pengendapan dana APBD terlalu lama, khususnya pasca libur panjang Idulἀtri,” tegasnya.

“Selain itu, melakukan akselerasi pengusulan penyaluran DAK Fisik dan DD dan melakukan opti malisasi PAD berdasarkan pada potensi  masing-masing wilayahnya,” tandasnya. (kom/abw/b5/aza/ko)

PALANGKA RAYA –  Realisasi pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga akhir April 2022 sebesar Rp2.662,7 miliar atau mengalami kenaikan Rp755,5 M (39,6 persen, y-o-y). Pada penerimaan PPh, kenaikan PPh yang signiἀkan tersebut disokong oleh kenaikan penerimaan PPh 25/29 badan akibat pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, yang salah satunya merupakan dampak kenaikan harga global komoditas  kelapa sawit crude palm oil (CPO) dan hasil tambang batu bara. Peningkatan juga terjadi pada jenis penerimaan PBB sebesar 60,7 persen (y-o-y) akibat pembayaran SPPT PBB tahun 2021  ke bawah yang jatuh tempo.

“Pada penerimaan bea keluar, pe ningkatan signifikan tersebut didominasi oleh lancarnya ekspor komoditas tambang mineral (bauxite) dan kenaikan harga global komoditas kelapa sawit (CPO),” kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kalteng, Hari Utomo saat pres rilis kinerja pelaksanaan APBN di Kalteng, di Kantor DJPb Kalteng, Selasa (24/5).

Baca Juga :  Terbit Sertifikat Laik Operasi

 Dijelaskannya, untuk realisasi PNBP hingga April 2022 Rp178,3 miliar atau mengalami kenaikan Rp64,8 M (57,1 persen, y-o-y). Pertumbuhan tersebut mengindikasikan pulihnya layanan pemerintah melalui kementerian negara/ lembaga (K/L) pasca pandemi Covid-19. Di sisi lain, kinerja belanja APBN mencapai Rp6.956 miliar (30,3%). Belanja K/L mencapai Rp 1.695,7 M (24,4%) atau mengalami penurunan sebesar 19,7%.

“Realisasi belanja transfer ke daerah dan dana desa Rp5.260,3 M (32,9%) atau turun 3,1% (y-o-y). Kontribusi terbesar berasal dari penyaluran DAU serta keberhasilan percepatan penyaluran DD Rp386,2 M (32,1%) dan DAK non fsik Rp562,4 M (28,9%),” jelasnya.

Dari sisi pengelolaan aset negara, lanjutnya, kinerja realisasi PNBP terkait pengelolaan kekayaan negara mencapai Rp3,96 M (58,5%) dengan kontribusi terbesar berasal dari PNBP Aset sebesar Rp3,27 M (50%). Untuk kinerja APBD realisasi pendapatan APBD Kalteng sampai 30 April 2022 mencapai Rp6.379,8 M dan didominasi oleh komponen pendapatan dana transfer sebesar 82,5%. Sedangkan realisasi Belanja APBD mencapai Rp3.706,4 M.

Baca Juga :  Yamaha Gelar Touring Banjarmasin-Lamandau

“Untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah, maka terdapat Pemda di wilayah Kalteng, diharapkan untuk dapat melakukan hal-hal diantaranya melakukan kegiatan dan pengadaan barang/jasa untuk mempercepat kemanfaaatan output dan menghindari pengendapan dana APBD terlalu lama, khususnya pasca libur panjang Idulἀtri,” tegasnya.

“Selain itu, melakukan akselerasi pengusulan penyaluran DAK Fisik dan DD dan melakukan opti malisasi PAD berdasarkan pada potensi  masing-masing wilayahnya,” tandasnya. (kom/abw/b5/aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/