Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Program Integrasi Sapi-Sawit Dinilai Sangat Menguntungkan

SAMPIT-Saat ini pemenuhan kebutuhan daging sapi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali,  bahkan hingga wilayah Nusa Tenggara Barat. Hal itu terjadi karena produksi ternak sapi di daerah ini masih terbatas.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim H Ary Dewar mengatakan program integrasi sapi-sawit dinilai sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di daerah ini karena lahan masih tersedia dan pangsa pasar daging sapi terbuka lebar.

“Sistem ini sangat menguntungkan. Di satu lahan, kita bisa menanam kelapa sawit, sekaligus beternak sapi. Ini bisa untuk jangka panjang karena sapi bisa dapat pakan dari sisa produksi sawit,” kata Ary Dewar, Kamis (9/6)

Baca Juga :  Tingkatkan Pengawasan Terhadap Hewan Kurban

Menurutnya integrasi sapi-sawit bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dengan memanfaatkan kebun kelapa sawit mereka untuk juga memelihara sapi. Sumber pakan didapat dan diolah dari sumber yang tersedia dan tidak terpakai di kebun sawit,

“Saya mengajak semua masyarakat untuk turut serta dalam usaha yang menjanjikan tersebut, karena saya sudah bertahun-tahun menggeluti usaha tersebut sehingga saya  merasakan sendiri usaha ini menguntungkan,” ujar Ary Dewar.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan saat ini pangsa pasar sapi masih sangat terbuka lebar. Untuk itulah dia mengajak masyarakat memanfaatkan lahan untuk menanam kelapa sawit, sekaligus nantinya dapat beternak sapi.

“Secara tidak langsung ini juga mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya dalam hal swasembada daging. Wajar kalau  seharusnya pemerintah juga membantu masyarakat dalam bidang ini,” ucapan Ary Dewar.

Baca Juga :  Bupati Diminta Menetapkan Hutan Adat

Dirinya juga mengatakan usaha integrasi sapi-sawit juga bisa dijalankan melalui dukungan perusahaan besar perkebunan kelapa sawit. Perusahaan bisa bermitra dengan masyarakat melalui dukungan modal bibit sapi yang kemudian dipelihara oleh warga di lahan sawit milik perusahaan dengan pembagian hasil yang disepakati.

“Program ini juga bisa menjadi salah satu wujud kepedulian perusahaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang mulai menjalankan program integrasi sapi-sawit tersebut bersama masyarakat,” tutupnya. (bah/ans/ko)

SAMPIT-Saat ini pemenuhan kebutuhan daging sapi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali,  bahkan hingga wilayah Nusa Tenggara Barat. Hal itu terjadi karena produksi ternak sapi di daerah ini masih terbatas.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim H Ary Dewar mengatakan program integrasi sapi-sawit dinilai sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di daerah ini karena lahan masih tersedia dan pangsa pasar daging sapi terbuka lebar.

“Sistem ini sangat menguntungkan. Di satu lahan, kita bisa menanam kelapa sawit, sekaligus beternak sapi. Ini bisa untuk jangka panjang karena sapi bisa dapat pakan dari sisa produksi sawit,” kata Ary Dewar, Kamis (9/6)

Baca Juga :  Tingkatkan Pengawasan Terhadap Hewan Kurban

Menurutnya integrasi sapi-sawit bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dengan memanfaatkan kebun kelapa sawit mereka untuk juga memelihara sapi. Sumber pakan didapat dan diolah dari sumber yang tersedia dan tidak terpakai di kebun sawit,

“Saya mengajak semua masyarakat untuk turut serta dalam usaha yang menjanjikan tersebut, karena saya sudah bertahun-tahun menggeluti usaha tersebut sehingga saya  merasakan sendiri usaha ini menguntungkan,” ujar Ary Dewar.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan saat ini pangsa pasar sapi masih sangat terbuka lebar. Untuk itulah dia mengajak masyarakat memanfaatkan lahan untuk menanam kelapa sawit, sekaligus nantinya dapat beternak sapi.

“Secara tidak langsung ini juga mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya dalam hal swasembada daging. Wajar kalau  seharusnya pemerintah juga membantu masyarakat dalam bidang ini,” ucapan Ary Dewar.

Baca Juga :  Bupati Diminta Menetapkan Hutan Adat

Dirinya juga mengatakan usaha integrasi sapi-sawit juga bisa dijalankan melalui dukungan perusahaan besar perkebunan kelapa sawit. Perusahaan bisa bermitra dengan masyarakat melalui dukungan modal bibit sapi yang kemudian dipelihara oleh warga di lahan sawit milik perusahaan dengan pembagian hasil yang disepakati.

“Program ini juga bisa menjadi salah satu wujud kepedulian perusahaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang mulai menjalankan program integrasi sapi-sawit tersebut bersama masyarakat,” tutupnya. (bah/ans/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/