Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Api Sulit Dijinakkan, Kerugian Diperkirakan Rp5 Miliar

Pemilik Gudang Berada di Banjarmasin saat Kebakaran

SAMPIT-Kobaran api yang melahap bangunan gudang dan rumah di Jalan Kopi Selatan, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kotawaringin Timur (Kotim) sulit dijinakkan. Sejak awal kejadian pada Minggu sore (12/6) sekitar pukul 15.00 WIB hingga Senin (13/6) pukul 07.00 WIB, petugas terus berjibaku melakukan upaya pemadaman.

Kurang lebih hampir 16 jam petugas bergelut dengan si jago merah. Namun hingga kemarin pagi (13/6), di dalam gudang tempat menyimpan berbagai macam barang perabotan rumah tangga yang akan dijual itu masih terlihat percikan api. Gudang tersebut diketahui merupakan milik UD Jaya Utama. Pemilik gudang, Joni mengaku seluruh barang di dalam gudang tak ada yang satu pun yang selamat. Semuanya ludes terbakar.

“Kalau saya perkirakan, kerugian di atas lima miliar rupiah, karena semua barang yang di dalam gudang habis terbakar, di antaranya barang-barang pecah belah, sandal, dan karpet,” beber Joni saat dibincangi, Senin (13/6).

Baca Juga :  Istri Di-Prank Kencan Berbayar, Suami Berakhir di Pengadilan

Ia mengaku tidak berada di tempat saat terjadinya kebakaran, karena saat itu ia ada di Banjarmasin. Berdasarkan informasi yang didapatkan Joni, sumber api berasal dari sisi kanan gudang bagian belakang yang saat itu sedang direnovasi.

“Saya kurang tahu persis soal sumber api, karena hari itu saya masih berada di Banjarmasin (Kalsel), tapi kalau keterangan yang saya terima, api berada dari sebelah kanan gudang bagian belakang, untuk lebih jelasnya kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” ujarnya.

Hingga pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, api belum benar-benar padam. Petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi hanya sempat berisitirahat sejenak untuk sarapan, lalu melanjutkan lagi pemadaman dengan mengenakan pakaian pemadaman safety.

“Proses pemadaman terus dilakukan, masih dalam tahap pendinginan, jadi kami akan terus melakukan penyemprotan sampai api benar-benar padam,” ujar Kasi Operasional Dinas Pemadaman dan Penyelamatan Kabupaten Kotim Hery Wahyudi.  

Menurutnya kendala yang dihadapi petugas dalam melakukan pemadaman kali ini karena sebagian besar yang ada di dalam gudang itu merupakan barang-barang berbahan plastik, seperti tikar, karpet, dan lainnya. Selain itu, bangunan gudang yang cukup besar juga merepotkan petugas, karena api selalu muncul lagi walau sudah dilakukan penyiraman.

Baca Juga :  Kemajuan Batara Tak lepas dari Fondasi Pembangunan oleh Pendahulu

“Saat kami melakukan penyiraman, apinya padam, tapi kemudian muncul lagi, karena barang-barang di dalam gudang mudah terbakar, kami perkirakan perlu waktu sekitar lima sampai enam jam lagi agar api benar-benar dipadamkan seluruhnya,” tutupnya.

Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kapolsek Ketapang Kompol Samsul Bahri mengatakan, kasus kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan karena korsleting listrik. Untuk mempercepat penyelidikan bencana kebakaran ini, akan dilibatkan tim laboratorium forensic. “Untuk sementara kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,” tutupnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lokasi, hingga pukul 19.44 WIB tadi malam, percikan api masih terlihat dan asap hitam membumbung tinggi. (bah/ce/ala/ko)

Pemilik Gudang Berada di Banjarmasin saat Kebakaran

SAMPIT-Kobaran api yang melahap bangunan gudang dan rumah di Jalan Kopi Selatan, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kotawaringin Timur (Kotim) sulit dijinakkan. Sejak awal kejadian pada Minggu sore (12/6) sekitar pukul 15.00 WIB hingga Senin (13/6) pukul 07.00 WIB, petugas terus berjibaku melakukan upaya pemadaman.

Kurang lebih hampir 16 jam petugas bergelut dengan si jago merah. Namun hingga kemarin pagi (13/6), di dalam gudang tempat menyimpan berbagai macam barang perabotan rumah tangga yang akan dijual itu masih terlihat percikan api. Gudang tersebut diketahui merupakan milik UD Jaya Utama. Pemilik gudang, Joni mengaku seluruh barang di dalam gudang tak ada yang satu pun yang selamat. Semuanya ludes terbakar.

“Kalau saya perkirakan, kerugian di atas lima miliar rupiah, karena semua barang yang di dalam gudang habis terbakar, di antaranya barang-barang pecah belah, sandal, dan karpet,” beber Joni saat dibincangi, Senin (13/6).

Baca Juga :  Istri Di-Prank Kencan Berbayar, Suami Berakhir di Pengadilan

Ia mengaku tidak berada di tempat saat terjadinya kebakaran, karena saat itu ia ada di Banjarmasin. Berdasarkan informasi yang didapatkan Joni, sumber api berasal dari sisi kanan gudang bagian belakang yang saat itu sedang direnovasi.

“Saya kurang tahu persis soal sumber api, karena hari itu saya masih berada di Banjarmasin (Kalsel), tapi kalau keterangan yang saya terima, api berada dari sebelah kanan gudang bagian belakang, untuk lebih jelasnya kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” ujarnya.

Hingga pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, api belum benar-benar padam. Petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi hanya sempat berisitirahat sejenak untuk sarapan, lalu melanjutkan lagi pemadaman dengan mengenakan pakaian pemadaman safety.

“Proses pemadaman terus dilakukan, masih dalam tahap pendinginan, jadi kami akan terus melakukan penyemprotan sampai api benar-benar padam,” ujar Kasi Operasional Dinas Pemadaman dan Penyelamatan Kabupaten Kotim Hery Wahyudi.  

Menurutnya kendala yang dihadapi petugas dalam melakukan pemadaman kali ini karena sebagian besar yang ada di dalam gudang itu merupakan barang-barang berbahan plastik, seperti tikar, karpet, dan lainnya. Selain itu, bangunan gudang yang cukup besar juga merepotkan petugas, karena api selalu muncul lagi walau sudah dilakukan penyiraman.

Baca Juga :  Kemajuan Batara Tak lepas dari Fondasi Pembangunan oleh Pendahulu

“Saat kami melakukan penyiraman, apinya padam, tapi kemudian muncul lagi, karena barang-barang di dalam gudang mudah terbakar, kami perkirakan perlu waktu sekitar lima sampai enam jam lagi agar api benar-benar dipadamkan seluruhnya,” tutupnya.

Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kapolsek Ketapang Kompol Samsul Bahri mengatakan, kasus kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan karena korsleting listrik. Untuk mempercepat penyelidikan bencana kebakaran ini, akan dilibatkan tim laboratorium forensic. “Untuk sementara kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,” tutupnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lokasi, hingga pukul 19.44 WIB tadi malam, percikan api masih terlihat dan asap hitam membumbung tinggi. (bah/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/