Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Asesmen Diagnostik Kenali Kompetensi Siswa

PALANGKA RAYA –  SMAN 1 Palangka Raya Laksanakan Assesmen Diagnostic kepada peserta didik baru, Assesmen diagnostik ini  merupakan asesmen untuk belajar (Assesment for learning) yang dilakukan guru di awal pembelajaran untuk melihat kompetensi dan kesiapan belajar murid.

Kepala SMAN 1 Palangka Raya H Arbusin mengatakan kondisi pandemi yang sempat mengharuskan siswa untuk BDR (Belajar Dari Rumah), membuat guru menjadi tidak terlalu maksimal dalam mengontrol kelas, sehingga dapat terjadi learning loss. Hal ini juga dipicu karena motivasi belajar siswa rendah, kemampuan siswa dan orang tua juga beragam.

“Dengan asesmen diagnostik kita dapat melihat kesiapan belajar dan kompetensi siswa dalam menerima kurikulum merdeka yang akan kita terapkan nantinya,” kata Arbusin saat ditemui, Kamis (7/7).

Baca Juga :  Akbid Betara Jalin MoU dengan RSUD Kuala Kurun

Diterangkan Arbusin, sekolah yang dipimpinnya merupakan salah satu sekolah penggerak yang terpilih maka harus dapat betul-betul mewujudkan kurikulum merdeka ini.e Smoga dengan diadakannya asesmen diagnostik ini dapat menjadi jendela awal bagi guru-guru yang ada di SMAN 1 Palangka Raya agar dapat mempersiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Edral Gandi mengatakan bahwasanya Asesmen Diagnostik yang diselenggarakan di SMAN 1 Palangka Raya ini nantinya akan dilaksanakan sebanyak 3 sesi yakni sesi numerasi, literasi dan gaya belajar yang bertujuan untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran di kelas, mengelompokkan siswa.  (hms/hen/ko)

PALANGKA RAYA –  SMAN 1 Palangka Raya Laksanakan Assesmen Diagnostic kepada peserta didik baru, Assesmen diagnostik ini  merupakan asesmen untuk belajar (Assesment for learning) yang dilakukan guru di awal pembelajaran untuk melihat kompetensi dan kesiapan belajar murid.

Kepala SMAN 1 Palangka Raya H Arbusin mengatakan kondisi pandemi yang sempat mengharuskan siswa untuk BDR (Belajar Dari Rumah), membuat guru menjadi tidak terlalu maksimal dalam mengontrol kelas, sehingga dapat terjadi learning loss. Hal ini juga dipicu karena motivasi belajar siswa rendah, kemampuan siswa dan orang tua juga beragam.

“Dengan asesmen diagnostik kita dapat melihat kesiapan belajar dan kompetensi siswa dalam menerima kurikulum merdeka yang akan kita terapkan nantinya,” kata Arbusin saat ditemui, Kamis (7/7).

Baca Juga :  Akbid Betara Jalin MoU dengan RSUD Kuala Kurun

Diterangkan Arbusin, sekolah yang dipimpinnya merupakan salah satu sekolah penggerak yang terpilih maka harus dapat betul-betul mewujudkan kurikulum merdeka ini.e Smoga dengan diadakannya asesmen diagnostik ini dapat menjadi jendela awal bagi guru-guru yang ada di SMAN 1 Palangka Raya agar dapat mempersiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Edral Gandi mengatakan bahwasanya Asesmen Diagnostik yang diselenggarakan di SMAN 1 Palangka Raya ini nantinya akan dilaksanakan sebanyak 3 sesi yakni sesi numerasi, literasi dan gaya belajar yang bertujuan untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran di kelas, mengelompokkan siswa.  (hms/hen/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/