PALANGKA RAYA-Universitas Palangka Raya (UPR) merupakan perguruan tinggi, tertua dan terbesar di Kalimantan Tengah (Kalteng). UPR mengemban tugas yang cukup besar untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, bermoral Pancasila dan berdaya saing tinggi. Namun pembangunan berkelanjutan harus dilakukan oleh rektor baru nantinya.
“Saya berharap pembangunan berkelanjutan ini disusun sebagai bentuk kesadaran UPR terhadap pentingnya arah kebijakan dan pengembangan yang berkelanjutan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, unggul, dan berintegritas dalam mewujudkan komitmen bersama.
Untuk itu membangun masa depan UPR harus sesuai dengan arah pengembangan pendidikan tinggi secara nasional,” kata Rektor UPR Dr. Andrie Elia, S.E.,M.Si dalam giat orientasi keorganisasian PWI Provinsi Kalteng, Sabtu (16/7).
Dia mengatakan, rumusan tersebut diterima dan disetujui berdasarkan hasil rapat senat UPR tanggal 7 April 2022 dengan Nomor Keputusan 39/Senat UPR/2022 untuk direkomendasikan menjadi rumusan arah, kebijakan, pengembangan berkelanjutan UPR tahun 2022 hingga 2026.
“Hal itu juga menjadi bahan acuan dalam pertimbangan senat UPR pada tahap penjaringan bakal calon rektor dan penjaringan calon rektor UPR serta sebagai pedoman penyusunan visi, misi dan program kerja bagi bakal calon rektor UPR periode 2022-2026,” ujar Andrie Elia.
Dia juga mengharapkan estafet pergantian pimpinan UPR tidak mempengaruhi akselerasi dan kelanjutan program pembangunan yang sudah ada. Dia berharap niat baik untuk membangun UPR menjadi lebih baik dapat benar-benar terwujud, karena ada beberapa visi yang akan dicapai UPR ke depannya.
“Saya ingin pencapaian universitas terakreditasi unggul pada tahun 2026, mewujudkan budaya mutu melalui implementasi SPMI, meningkatkan otonomi pengelolaan keuangan dengan mewujudkan UPR sebagai PTN BLU,” ucap Andrie Elia. (ko)
