H Masrawan, Istri, Anak, dan Mertua Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat
Suasana haru mengiringi pemakaman jenazah Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Kalimantan Timur (Kaltim) H Masrawan. Dimakamkan dalam satu liang lahat bersama jenazah istri, anak, dan ibu mertua.
SUHARTOYO, Pulang Pisau
PARA pelayat memadati kompleks Kuburan Muslimin, di Jalan Panunjung Tarung, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (18/7). H Masrawan meninggalkan dua anak. Yakni Bahril Anwar dan Sahida Adlia. Selama prosesi pemakaman, Sahida Adlia tak kuasa menahan air mata. Sesekali mengusapnya. Kendati demikian, Sahida tampak tegar.
Sejumlah pejabat, rekan sejawat, dan tokoh masyarakat tampak turut mengantar H Masrawan, Hj Hilaliyah (istri H Masrawan), Mahfuzhiansyah (anak H Masrawan) dan Hj Hamsah (ibu mertua H Masrawan) ke peristirahatan terakhir. Dalam pemakaman itu, jenazah H Masrawan dimakamkan satu liang lahat bersama istri, anak, dan ibu mertua.
Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang didampingi Sekda Pulang Pisau Tony Harisinta bersama sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Pulang Pisau juga hadir melayat.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau turut berduka cita yang mendalam. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesebaran,” kata Taty.
Menurut Taty, (alm) H Masrawan merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Pulang Pisau. Apalagi sebelumnya juga pernah mendedikasikan diri sebagai aparatur sipil negara di Kemenag Kabupaten Pulang Pisau. “Jasa dan kontribusi almarhum untuk Kabupaten Pulang Pisau tentu akan selalu dikenang,” ucapnya.
Hadir dalam pemakaman saat itu, pejabat dari Kanwil Kemenag Kaltim yakni Kabid Pendidikan Madrasah Mohlis dan Kabid Bimas Hindu Agung. “Beliau ditugaskan di Kanwil Kemenag Kaltim sejak 15 September 2020 lalu hingga musibah ini datang,” kata Mohlis.
Menurut Mohlis, almarhum merupakan sosok yang ramah, suka mengunjungi staf, dan sosok yang suka membahagiakan staf. “Beliau sangat merakyat dan menyatu dengan karyawan. Begitu juga dengan dharmawanita, dikenal ramah,” kenang Mohlis, diamini Agung.
Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja dan bisa menempatkan posisi. “Ini yang kami kenang. Kami merasa sangat kehilangan,” ucapnya.
Dalam bekerja, lanjutnya, (alm) H Masrawan dikenal dengan semboyan STMJ; setia, transparan, jujur, musyawarah. “Metode ini yang ditanamkan almarhum kepada kami dalam melaksanakan tugas. Itu yang selalu diingatkan kepada kami,” jelasnya.
Atas nama Kanwil Kemenag Kaltim, Mohlis menyampaikan permohonan maaf jika terdapat hal-hal yang kurang berkenan dari almarhum semasa hidup. “Kami bersaksi, almarhum adalah orang baik, begitu juga istri dan keluarga,” tandasnya. (*/ce/ala/ko)
