Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Penduduk Miskin Kalteng Bertambah

Periode Maret 2021-Maret 2022

PALANGKA RAYA – Penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Maret 2022 meningkat jika dibandingkan dengan Maret 2021. Jumlah penduduk miskin Provinsi Kalimantan Tengah Maret 2022 mencapai 145,10 ribu orang.

“Penduduk miskin bertambah 5,1 ribu orang (3,61 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2021 yang berjumlah 140,04 ribu orang,” kata Kepala Badan Pusat (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, Jumat (15/7).

Eko menjelaskan, berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode Maret 2021–Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan bertambah 5,4 ribu orang atau 9,88 persen dari 54,46 ribu orang Maret 2021 menjadi 59,84 ribu orang Maret 2022, situasi berbeda dengan peningkatan penduduk miskin yang terjadi di perkotaan, penduduk miskin di perdesaan alami penurunan. 

Baca Juga :  Impor Naik 6,11 Persen

“Jumlah penduduk miskin di perdesaan berkurang 0,3 ribu orang (0,37 persen) dari 85,58 ribu orang menjadi 85,26 ribu orang. Penurunan kemiskinan di perdesaan dan kenaikan kemiskinan di perkotaan menunjukkan pemulihan ekonomi berjalan lebih baik di wilayah perdesaan Provinsi Kalteng,” ujarnya. 

Eko melanjutkan, penduduk miskin di perkotaan Maret 2022 bertambah 2,0 ribu orang atau 3,42 persen dibandingkan  September 2021. Peningkatan jumlah penduduk miskin juga terjadi di perdesaan 2,1 ribu orang atau 2,51 persen.

“Secara total Maret 2022, terjadi peningkatan penduduk miskin di Kalteng 4,1 ribu orang atau 2,89 persen,” ungkapnya.

Meski jumlah penduduk miskin Kalteng alami peningkatan periode Maret 2021-Maret 2022, namun secara umum kemiskinan di Kalteng dalam periode Maret 2015-Maret 2022, menunjukkan tren penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Baca Juga :  Kemenkumham Kalteng Laksanakan Pelatihan Keprotokolan

“Jumlah penduduk miskin di Kalteng menurun dari 147,70 ribu orang di Maret 2015 menjadi 145,10 ribu orang pada Maret 2022. Penurunan persentase kemiskinan juga terjadi dari 5,94 persen menjadi 5,28 persen,”  tandasnya. (aza/ko)

Periode Maret 2021-Maret 2022

PALANGKA RAYA – Penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Maret 2022 meningkat jika dibandingkan dengan Maret 2021. Jumlah penduduk miskin Provinsi Kalimantan Tengah Maret 2022 mencapai 145,10 ribu orang.

“Penduduk miskin bertambah 5,1 ribu orang (3,61 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2021 yang berjumlah 140,04 ribu orang,” kata Kepala Badan Pusat (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, Jumat (15/7).

Eko menjelaskan, berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode Maret 2021–Maret 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan bertambah 5,4 ribu orang atau 9,88 persen dari 54,46 ribu orang Maret 2021 menjadi 59,84 ribu orang Maret 2022, situasi berbeda dengan peningkatan penduduk miskin yang terjadi di perkotaan, penduduk miskin di perdesaan alami penurunan. 

Baca Juga :  Impor Naik 6,11 Persen

“Jumlah penduduk miskin di perdesaan berkurang 0,3 ribu orang (0,37 persen) dari 85,58 ribu orang menjadi 85,26 ribu orang. Penurunan kemiskinan di perdesaan dan kenaikan kemiskinan di perkotaan menunjukkan pemulihan ekonomi berjalan lebih baik di wilayah perdesaan Provinsi Kalteng,” ujarnya. 

Eko melanjutkan, penduduk miskin di perkotaan Maret 2022 bertambah 2,0 ribu orang atau 3,42 persen dibandingkan  September 2021. Peningkatan jumlah penduduk miskin juga terjadi di perdesaan 2,1 ribu orang atau 2,51 persen.

“Secara total Maret 2022, terjadi peningkatan penduduk miskin di Kalteng 4,1 ribu orang atau 2,89 persen,” ungkapnya.

Meski jumlah penduduk miskin Kalteng alami peningkatan periode Maret 2021-Maret 2022, namun secara umum kemiskinan di Kalteng dalam periode Maret 2015-Maret 2022, menunjukkan tren penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Baca Juga :  Kemenkumham Kalteng Laksanakan Pelatihan Keprotokolan

“Jumlah penduduk miskin di Kalteng menurun dari 147,70 ribu orang di Maret 2015 menjadi 145,10 ribu orang pada Maret 2022. Penurunan persentase kemiskinan juga terjadi dari 5,94 persen menjadi 5,28 persen,”  tandasnya. (aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/