Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Program Sederhana dan Realistis Dilaksanakan

PALANGKA RAYA-Tak ingin muluk-muluk. Bakal calon rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Prof Dr Ir Yetrie Ludang MP menawarkan program yang sederhana, tapi realistis untuk dilaksanakan. Apa yang ditawarkannya sebagian sudah dijalankan di Program Pascasarjana yang dipimpinnya.

“Program kerja saya sederhana saja, tapi realistis untuk dilaksanakan,” ujar Prof Dr Ir Yetrie Ludang MP saat sosialisasi bakal calon rektor UPR yang dilaksanakan di Fakultas Teknik, Senin (25/7).

Mengapa tak muluk-muluk? Yetrie menyebut, di sekitarnya adalah banyak orang pintar. Tugas pemimpin adalah mengakomodasi. Jika ada masalah, pemimpinlah yang harus berdiri di depan untuk mengakomodasi.

Ada sejumlah program yang Yetrie siapkan jika kelak terpilih menjadi rektor. Salah satunya adalah program memperbaiki akreditasi. Ini yang harus dilakukan oleh UPR. Program studi telah meraih akreditasi unggul dan baik sekali tetap akan diperhatikan dan mendapatkan reward.

Program lainnya adalah mendesain ulang kurikulum dengan pendekatan outcome base educations (OBE). Menurut Yetrie program ini tidaklah sulit dilaksanakan. Program Pascasarjana telah melaksanakan kurikulum ini sejak 2020. Nantinya semua fakultas akan menerapkan kurikulum OBE untuk menuju perguruan tinggi yang unggul.

Baca Juga :  Transformasi Digital di UPR

“UPR harus berbasis ICT dengan memperbaiki Siakad melalui peningkatan bandwidth internet. Seluruh fakultas harus meningkatkan bandwidth, karena menjadi keperluan dalam proses belajar mengajar,” ujar Yetrie yang mengusung moto Bajenta Harati, UPR Bersinar.

Program berikutnya adalah menerapkan standar nasional uji plagiasi. Selama ini tidak ada uji plagiasi di masing-masing fakultas. Bagaimana bisa mengevaluasi hasil karya skripsi dan tesis mahasiswa jika tidak ada uji plagiasi.

“Nanti akan dipersiapkan di masing-masing fakultas untuk uji plagiasi ini. Karena Program Pascasarjana sejak 2019 sudah menerapkan uji plagiasi. Tahun 2019, uji plagiasi 30 persen, tahun 2022 berada di atas standar nasional 23 persen. Selain itu, karya mahasiswa wajib dimasukan jurnal lokal dan jurnal internasional,” ujar Yetrie yang saat ini masih menjabat sebagai direktur Pascasarjana UPR.

Yetrie akan memprogramkan memperbesar anggaran penelitian dan pengabdian yang lebih besar dari saat ini. Karena Program Pascasarjana telah meanggarkan sendiri, tidak bergabung dengan LP3MPT. Itu bisa dilaksanakan.

“Kita akan mengadakan pengembangan program studi untuk memberikan income bagi perguruan tinggi. Membuka program studi yang relevan dan banyak peminatnya, untuk memberikan input dana-dana bagi universitas,” ujar Yetrie.

Baca Juga :  USBK SMAN 1 Palangka Raya Berjalan Baik

Menurutnya, pengembangan program studi baru ini telah dilakukan di Program Pascasarjana yang dipimpinnya. Yakni program studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota yang multidisiplin. Program ini sudah mulai penerimaan semester ini.

Terkait pembiayaan, Yetrie akan memprogramkan menambah biaya untuk masing-masing fakultas, kalau belum menuju ke Badan Layanan Umum (BLU).

Jadi, ada delapan program prioritas yang akan dilaksanakan Yetrie jika terpilih menjadi Rektor UPR. Pertama, meningkatkan status UPR dari satker ke BLU dalam tahap proses, kemudian menuju PTNBH. Kedua, meningkatkan kualitas dosen. Ketiga, meningkatkan kurikulum dan pembelajaran. Keempat, meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kelima, meningkatkan kualitas lulusan. Keenam, meningkatkan tata kelola perguruan tinggi. Ketujuh, pengembangan sarana dan prasarana. Kedelapan, meningkatkan kerja sama dengan stakeholders.

Semua program itu dirancang untuk mewujudkan visi menjadikan UPR sebagai universitas unggul dalam penelitian gambut tropis dan daerah aliran sungai yang bertumpu pada harmonisasi teknologi dan kearifan lokal pada tahun 2026. (sma/ce/ala/ko)

PALANGKA RAYA-Tak ingin muluk-muluk. Bakal calon rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Prof Dr Ir Yetrie Ludang MP menawarkan program yang sederhana, tapi realistis untuk dilaksanakan. Apa yang ditawarkannya sebagian sudah dijalankan di Program Pascasarjana yang dipimpinnya.

“Program kerja saya sederhana saja, tapi realistis untuk dilaksanakan,” ujar Prof Dr Ir Yetrie Ludang MP saat sosialisasi bakal calon rektor UPR yang dilaksanakan di Fakultas Teknik, Senin (25/7).

Mengapa tak muluk-muluk? Yetrie menyebut, di sekitarnya adalah banyak orang pintar. Tugas pemimpin adalah mengakomodasi. Jika ada masalah, pemimpinlah yang harus berdiri di depan untuk mengakomodasi.

Ada sejumlah program yang Yetrie siapkan jika kelak terpilih menjadi rektor. Salah satunya adalah program memperbaiki akreditasi. Ini yang harus dilakukan oleh UPR. Program studi telah meraih akreditasi unggul dan baik sekali tetap akan diperhatikan dan mendapatkan reward.

Program lainnya adalah mendesain ulang kurikulum dengan pendekatan outcome base educations (OBE). Menurut Yetrie program ini tidaklah sulit dilaksanakan. Program Pascasarjana telah melaksanakan kurikulum ini sejak 2020. Nantinya semua fakultas akan menerapkan kurikulum OBE untuk menuju perguruan tinggi yang unggul.

Baca Juga :  Transformasi Digital di UPR

“UPR harus berbasis ICT dengan memperbaiki Siakad melalui peningkatan bandwidth internet. Seluruh fakultas harus meningkatkan bandwidth, karena menjadi keperluan dalam proses belajar mengajar,” ujar Yetrie yang mengusung moto Bajenta Harati, UPR Bersinar.

Program berikutnya adalah menerapkan standar nasional uji plagiasi. Selama ini tidak ada uji plagiasi di masing-masing fakultas. Bagaimana bisa mengevaluasi hasil karya skripsi dan tesis mahasiswa jika tidak ada uji plagiasi.

“Nanti akan dipersiapkan di masing-masing fakultas untuk uji plagiasi ini. Karena Program Pascasarjana sejak 2019 sudah menerapkan uji plagiasi. Tahun 2019, uji plagiasi 30 persen, tahun 2022 berada di atas standar nasional 23 persen. Selain itu, karya mahasiswa wajib dimasukan jurnal lokal dan jurnal internasional,” ujar Yetrie yang saat ini masih menjabat sebagai direktur Pascasarjana UPR.

Yetrie akan memprogramkan memperbesar anggaran penelitian dan pengabdian yang lebih besar dari saat ini. Karena Program Pascasarjana telah meanggarkan sendiri, tidak bergabung dengan LP3MPT. Itu bisa dilaksanakan.

“Kita akan mengadakan pengembangan program studi untuk memberikan income bagi perguruan tinggi. Membuka program studi yang relevan dan banyak peminatnya, untuk memberikan input dana-dana bagi universitas,” ujar Yetrie.

Baca Juga :  USBK SMAN 1 Palangka Raya Berjalan Baik

Menurutnya, pengembangan program studi baru ini telah dilakukan di Program Pascasarjana yang dipimpinnya. Yakni program studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota yang multidisiplin. Program ini sudah mulai penerimaan semester ini.

Terkait pembiayaan, Yetrie akan memprogramkan menambah biaya untuk masing-masing fakultas, kalau belum menuju ke Badan Layanan Umum (BLU).

Jadi, ada delapan program prioritas yang akan dilaksanakan Yetrie jika terpilih menjadi Rektor UPR. Pertama, meningkatkan status UPR dari satker ke BLU dalam tahap proses, kemudian menuju PTNBH. Kedua, meningkatkan kualitas dosen. Ketiga, meningkatkan kurikulum dan pembelajaran. Keempat, meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kelima, meningkatkan kualitas lulusan. Keenam, meningkatkan tata kelola perguruan tinggi. Ketujuh, pengembangan sarana dan prasarana. Kedelapan, meningkatkan kerja sama dengan stakeholders.

Semua program itu dirancang untuk mewujudkan visi menjadikan UPR sebagai universitas unggul dalam penelitian gambut tropis dan daerah aliran sungai yang bertumpu pada harmonisasi teknologi dan kearifan lokal pada tahun 2026. (sma/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/