PALANGKA RAYA-Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan, meminta pemerintah kota setempat memberi perhatian lebih khususnya terhadap penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
“Anak-anak pada tahun ajaran baru ini sudah kembali masuk sekolah dengan sistem PTM seperti sedia kala. Namun kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir tengah meningkat. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” ungkapnya, kemarin.
Ia pun mendorong agar Dinas Pendidikan bisa aktif turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di bawah kewenangannya. Harus dicek apakah sistem PTM bisa terlaksana dengan penerapan prokes yang ketat oleh warga sekolah.
“Perlu terus dilakukan secara berkala peninjauan penerapan prokes di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancing-nya. Jadi saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” tuturnya.
Di sisi lain, legislator mudah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta Tim Satgas Covid-19 setempat untuk terus meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru di berbagai wilayah di Tanah Air akibat subvarian BA.4 dan BA.5, yang juga tentunya mengancam untuk terjadi kenaikan kasus Covid-19.
“Prosedur 3T tidak boleh kendur, terutama testing termasuk di sekolah-sekolah. Pemerintah harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi para siswa untuk bisa bersekolah tatap muka, sehingga pembelajaran kita bisa berjalan dengan baik tanpa ada lagi sistem pembelajaran jarak jauh yang memang terbukti menyebabkan learninh loss atau kehilangan minat belajar dari anak-anak kita yang bersekolah,” pungkasnya. (ahm/uni/ko)
PALANGKA RAYA-Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan, meminta pemerintah kota setempat memberi perhatian lebih khususnya terhadap penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
“Anak-anak pada tahun ajaran baru ini sudah kembali masuk sekolah dengan sistem PTM seperti sedia kala. Namun kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir tengah meningkat. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” ungkapnya, kemarin.
Ia pun mendorong agar Dinas Pendidikan bisa aktif turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di bawah kewenangannya. Harus dicek apakah sistem PTM bisa terlaksana dengan penerapan prokes yang ketat oleh warga sekolah.
“Perlu terus dilakukan secara berkala peninjauan penerapan prokes di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancing-nya. Jadi saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” tuturnya.
Di sisi lain, legislator mudah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta Tim Satgas Covid-19 setempat untuk terus meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru di berbagai wilayah di Tanah Air akibat subvarian BA.4 dan BA.5, yang juga tentunya mengancam untuk terjadi kenaikan kasus Covid-19.
“Prosedur 3T tidak boleh kendur, terutama testing termasuk di sekolah-sekolah. Pemerintah harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi para siswa untuk bisa bersekolah tatap muka, sehingga pembelajaran kita bisa berjalan dengan baik tanpa ada lagi sistem pembelajaran jarak jauh yang memang terbukti menyebabkan learninh loss atau kehilangan minat belajar dari anak-anak kita yang bersekolah,” pungkasnya. (ahm/uni/ko)
