Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Bangun UPR Tak Bisa dengan Cara Biasa

PALANGKA RAYA-Bagi bakal calon rektor Universitas Palangka Raya (UPR) nomor urut 9, Dr Ir Uras Tantulo MSc, membangun UPR tak bisa dengan cara yang biasa-biasa saja. Harus secara revolusioner. Menurutnya perlu lompatan-lompatan untuk bisa maju. Semua harus bergerak cepat.

“Moto saya adalah membangun dan mengembangkan UPR secara revolusioner. Tidak bisa lagi bicara hal-hal yang biasa dalam membangun UPR ini. Kalau berjalan mengikuti irama, selesai kita. Mesti ada lompatan-lompatan jauh ke depan,” kata Uras saat menyampaikan visi, misi, serta program kerjanya.

Uras menyebut, seorang pemimpin yang hebat harus mampu menarik orang-orang hebat lainnya dan tahu cara untuk mempertahankan mereka. Kalaupun bisa menarik, tapi tak bisa mempertahankan, siasia saja.

“Kita tak bisa sendiri. Harus bersama-sama. Tak mungkin membangun UPR hanya sendiri,” kata Uras yang saat ini menjabat Kepala Pusat Penelitian Perikanan dan Ekosistem Air Hitam LPPM UPR.

Dalam pencalonan kali ini, Uras mengusung visi menuju UPR yang maju, unggul, dan kompetitif secara nasional maupun internasional. Untuk mencapai visi tersebut, Uras telah menyusun empat misi.

Pertama, menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang memiliki nilai inovatif berbasiskan wawasan kebangsaan, kewirausahaan, dan sumber daya lokal. Kedua, membangun jejaring akademik yang berorientasi global dengan berbagai perguruan tinggi di tingkat regional, nasional, dan internasional.

Baca Juga :  1.388 Mahasiswa UPR Ikuti Wisuda Periode Agustus 2022

Ketiga, mengembangkan sistem manajemen tri dharma perguruan tinggi yang otonom secara administrasi dan keuangan, bersifat transparan, dan akuntabel. Keempat, membangun dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah, terutama terhadap pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat di sekitar kampus.

Setelah melakukan analisis kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang,  Uras menawarkan sejumlah program agar UPR bisa melompat jauh ke depan. Program yang ditawarkannya yakni penguatan tata kelola di bidang akademik. Di antaranya  dengan pelembagaan tugas belajar dosen S-2 dan percepatan pengajuan guru besar. “Perlu ada lembaga khusus yang mengurus ini,” tegas lulusan S-2 Hull International Fisheries Institute, Hull University, England, UK.

Berikutnya adalah program penguatan tata kelola kebijakan universitas. Program ini berisi pemisahan antara tugas dan fungsi legislatif (senat), eksekutif (rektor), dan yudikatif (satuan pengawas internal). Kemudian pembagian tata kelola keuangan yang lebih rasional antara rektorat, fakultas, jurusan, prodi, dan lembaga lainnya. Kemudian perlu penyatuan antara bidang perencanaan program dan keuangan.

Selanjutnya untuk menjawab kemandirian keuangan jika UPR menjadi Badan Layanan Umum (BLU), Uras memiliki sejumlah program. Yakni inventarisasi dan penataan aset dan barang milik negara, pengelolaan laboratorium lapang yang berorientasi bisnis, pengelolaan laboratorium lahan gambut dan hutan pendidikan sebagai pusat penelitian dan pengembangan bisnis,  serta mengurangi pos-pos pengeluaran yang tidak produktif melalui upaya rasionalisasi tenaga kontrak.

Baca Juga :  Mutu Dosen Tercermin dari Mutu Mahasiswa

“Tak kalah pentingnya adalah pengembangan badan usaha milik universitas umum. Ini yang harus dikembangkan. Bisa di bidang pertanian, teknik, dan lainnya,” ujar  lulusan S-3 Muresk Institute, Curtin University of Technology, WA, Australia.

Selain itu, untuk membuat UPR melompat secara revolusioner, menurutnya perlu ada program pengembangan data terpadu yang memantapkan sistem informasi manajemen dan sistem sistem digital bagi pengembangan karier dosen dan tenaga kependidikan. Apalagi saat ini sudah masuk era digitalisasi.

Selanjutnya adalah program pembinaan kemahasiswaan dan alumni, berupa pembinaan dan peningkatan kinerja organisasi kemahasiswaan maupun unit kegiatan mahasiswa (UKM), meningkatkan peran serta mahasiswa dalam kegiatan ilmiah di dalam dan di luar kampus, meningkatkan pembinaan sikap dan perilaku mahasiswa melalui kegiatan kerohanian, serta meningkatkan kegiatan kemahasiswaan yang dapat mengembangkan penalaran, minat, bakat, organisasi, dan kemandirian. (sma/ce/ala/ko)

PALANGKA RAYA-Bagi bakal calon rektor Universitas Palangka Raya (UPR) nomor urut 9, Dr Ir Uras Tantulo MSc, membangun UPR tak bisa dengan cara yang biasa-biasa saja. Harus secara revolusioner. Menurutnya perlu lompatan-lompatan untuk bisa maju. Semua harus bergerak cepat.

“Moto saya adalah membangun dan mengembangkan UPR secara revolusioner. Tidak bisa lagi bicara hal-hal yang biasa dalam membangun UPR ini. Kalau berjalan mengikuti irama, selesai kita. Mesti ada lompatan-lompatan jauh ke depan,” kata Uras saat menyampaikan visi, misi, serta program kerjanya.

Uras menyebut, seorang pemimpin yang hebat harus mampu menarik orang-orang hebat lainnya dan tahu cara untuk mempertahankan mereka. Kalaupun bisa menarik, tapi tak bisa mempertahankan, siasia saja.

“Kita tak bisa sendiri. Harus bersama-sama. Tak mungkin membangun UPR hanya sendiri,” kata Uras yang saat ini menjabat Kepala Pusat Penelitian Perikanan dan Ekosistem Air Hitam LPPM UPR.

Dalam pencalonan kali ini, Uras mengusung visi menuju UPR yang maju, unggul, dan kompetitif secara nasional maupun internasional. Untuk mencapai visi tersebut, Uras telah menyusun empat misi.

Pertama, menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang memiliki nilai inovatif berbasiskan wawasan kebangsaan, kewirausahaan, dan sumber daya lokal. Kedua, membangun jejaring akademik yang berorientasi global dengan berbagai perguruan tinggi di tingkat regional, nasional, dan internasional.

Baca Juga :  1.388 Mahasiswa UPR Ikuti Wisuda Periode Agustus 2022

Ketiga, mengembangkan sistem manajemen tri dharma perguruan tinggi yang otonom secara administrasi dan keuangan, bersifat transparan, dan akuntabel. Keempat, membangun dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah, terutama terhadap pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat di sekitar kampus.

Setelah melakukan analisis kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang,  Uras menawarkan sejumlah program agar UPR bisa melompat jauh ke depan. Program yang ditawarkannya yakni penguatan tata kelola di bidang akademik. Di antaranya  dengan pelembagaan tugas belajar dosen S-2 dan percepatan pengajuan guru besar. “Perlu ada lembaga khusus yang mengurus ini,” tegas lulusan S-2 Hull International Fisheries Institute, Hull University, England, UK.

Berikutnya adalah program penguatan tata kelola kebijakan universitas. Program ini berisi pemisahan antara tugas dan fungsi legislatif (senat), eksekutif (rektor), dan yudikatif (satuan pengawas internal). Kemudian pembagian tata kelola keuangan yang lebih rasional antara rektorat, fakultas, jurusan, prodi, dan lembaga lainnya. Kemudian perlu penyatuan antara bidang perencanaan program dan keuangan.

Selanjutnya untuk menjawab kemandirian keuangan jika UPR menjadi Badan Layanan Umum (BLU), Uras memiliki sejumlah program. Yakni inventarisasi dan penataan aset dan barang milik negara, pengelolaan laboratorium lapang yang berorientasi bisnis, pengelolaan laboratorium lahan gambut dan hutan pendidikan sebagai pusat penelitian dan pengembangan bisnis,  serta mengurangi pos-pos pengeluaran yang tidak produktif melalui upaya rasionalisasi tenaga kontrak.

Baca Juga :  Mutu Dosen Tercermin dari Mutu Mahasiswa

“Tak kalah pentingnya adalah pengembangan badan usaha milik universitas umum. Ini yang harus dikembangkan. Bisa di bidang pertanian, teknik, dan lainnya,” ujar  lulusan S-3 Muresk Institute, Curtin University of Technology, WA, Australia.

Selain itu, untuk membuat UPR melompat secara revolusioner, menurutnya perlu ada program pengembangan data terpadu yang memantapkan sistem informasi manajemen dan sistem sistem digital bagi pengembangan karier dosen dan tenaga kependidikan. Apalagi saat ini sudah masuk era digitalisasi.

Selanjutnya adalah program pembinaan kemahasiswaan dan alumni, berupa pembinaan dan peningkatan kinerja organisasi kemahasiswaan maupun unit kegiatan mahasiswa (UKM), meningkatkan peran serta mahasiswa dalam kegiatan ilmiah di dalam dan di luar kampus, meningkatkan pembinaan sikap dan perilaku mahasiswa melalui kegiatan kerohanian, serta meningkatkan kegiatan kemahasiswaan yang dapat mengembangkan penalaran, minat, bakat, organisasi, dan kemandirian. (sma/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/