PALANGKA RAYA–Sekretaris Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Heri Purwanto menilai program Petani Milenial yang sedang di jalankan Pemerintah Pusat saat ini melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki konsep yang sangat baik. Progran tersebut menurutnya dirasa mampu mendorong semangat generasi muda untuk mau berkecimpung di sektor pertanian, mengingat sektor pertanian pada struktur tenaga kerja saat ini juga perlu diimbangi dengan kualitas SDM yang mumpuni.
“Sebaiknya program seperti ini dimasukan kedalam program lima tahunan pemerintah atau RJPMD. Baik itu untuk provinsi maupun kabupaten/kota,”kata legislator yang membidangi kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini kepada Kalteng Pos, Selasa (2/8).
Apabila program Kementan tersebut dijalankan ditengah situasi pandemi seperti sekarang, diyakininya dapat membantu menopang sekaligus meningkatkan sektor perekonomian. Hanya saja, dalam pelaksanaannya tetap dibutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
Selain itu, kondisi wilayah juga perlu diperhatikan, terhadap perkembangan komoditas yang akan dikembangkan. Pasalnya, masing-masing daerah memiliki komoditas andalan. Salahsatu contoh komoditas yang tengah ramai dikembangkan saat ini di daerah luar yaitu tanaman porang. Heri berharap Palangka Raya memiliki komoditas andalan tersendiri agar bisa lebih di kenal, dan tidak terpaku dengan komoditas daerah luar.
“Kita harus punya komoditas andalan tersendiri, jangan terpaku dengan daerah lain. Salahsatu contoh ikut mengembangkan tanaman porang, bisa dibayangkan untuk satu hektarnya memerlukan biaya sekitar Rp 300 juta, apabila tidak benar-benar menguasainya ditakutkan hasil yang diperoleh tidak sesuai seperti yang ditargetkan,” ujar politisi asal Partai Hanura ini.
Selebihnya, Heri menyarankan petani milenial memilih program pertanian jangka pendek, dengan hasil dan kualitas yang bagus. Diimbangi dengan konsep pertanian yang baik dan bersinergi dengan pemerintah melalui stakeholder terkait, hingga terciptanya UMKM yang beranggotakan para petani milenial.
Di sisi lain, sambungnya, pemerintah juga harus memberikan perhatian dan dukungan. Baik itu berupa fasilitas ataupun sarana dan prasarana, mulai dari bibit hingga program pelatihan. Dengan harapan kedepannya petani milenial dapat menjadi penggerak sektor pertanian di Provinsi Kalteng.
“Petani milenial ini harus dibina sampai kualitas SDM nya benar-benar tercapai. Setelahnya barulah dibentuk semacam wadah bagi para petani milenial mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga ketingkat kelurahan dan desa,”tutup wakil rakyat asal Dapil III Palangka Raya, meliputi Kecamatan Pahandut dan Sebangau ini. (pra/uni/ko)