Minggu, Oktober 6, 2024
26.9 C
Palangkaraya

Jalan Antardesa Terancam Putus

KASONGAN-Banjir kiriman dari wilayah utara Kabupaten Katingan terus bergeser posisinya. Kini sudah mencapai Desa Petak Bahandang, ibu kota Kecamatan Tasik Payawan. Jalan antardesa menuju ibu kota Kecamatan Tasik Payawan terancam putus.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos, Selasa (9/8), di ruas jalan Desa Hiang Bana menuju Desa Petak Bahandang, terdapat sekitar empat titik lokasi yang sudah terendam air dengan ketinggian antara 5-20 sentimeter. Namun masih bisa dilewati oleh kendaraan bermotor.

Camat Tasik Payawan Yansen mengatakan, banjir kiriman melanda sejak tiga hari sebelumnya. Namun genangan air tidak terlalu tinggi.

“Air masih merendam di pekarangan rumah, itupun ketinggiannya hanya beberapa sentimeter, besar kemungkinan dalam dua hingga tiga hari ke depan akan terjadi kenaikan,” ujarnya kepada Kalteng Pos ketika ditemui di ruang kerjanya.

Menghadapi bencana alam seperti ini, menurut Yansen, sudah hal biasa bagi warga Kecamatan Tasik Payawan. Karena tiap kali terjadi banjir di wilayah hulu, maka wilayahnya pasti akan kena dampaknya.

“Masyarakat Tasik Payawan ini sudah mempersiapkan diri jika ada banjir. Mereka sudah siapkan katil atau membuat tempat panggung jika sewaktu-wakti banjir masuk hingga ke dalam rumah,” jelasnya.

Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat saat terjadi banjir adalah sulitnya akses transportasi antardesa maupun menuju ibu kota kecamatan. Seperti dari Desa Hiang Bana menuju Petak Bahandang.

Baca Juga :  Jika Terwujud Pemekaran Provinsi Barito Raya, Ibu Kotanya Belum Disepakati

“Jika sudah terjadi banjir, akses lalu lintas pasti terputus, tapi tergantung juga kondisi banjirnya, jika luapan airnya tidak terlalu tinggi, maka masih terbilang aman, artinya tidak sampai mengganggu akses transportasi maupun aktivitas warga,” terangnya.

Banjir yang terjadi sekarang ini memang tidak separah banjir besar yang dialami tahun lalu. “Apalagi di Tasik Payawan inikan jarang terjadi hujan. Kalau saat bencana banjir besar dulu, tempat kami ini sering hujan. Ini yang membuat kondisi banjir bertahan lama dan makin parah. Mudahan banjir kali ini cepat surut,” ucapnya.

Sementara di wilayah Kecamatan Tewang Sangalang Garing, berdasarkan laporan Camat Anitha Cristia Dewi lewat grup WhatsApp Info Kebencanaan KTG, banjir yang melanda wilayah Tewang Sangalang Garing perlahan mulai surut. Sedangkan di Kecamatan Katingan Hilir, terpantau air menggenangi sejumlah pekarangan rumah warga dan tempat lainnya. Meski demikian, akses jalan trans Kalimantan di wilayah Kota Kasongan hingga Kereng Pangi Desa Hampalit masih bebas dari genangan air.

Siap Tangani Dampak Sosial Usai Banjir

Beberapa wilayah di Kalteng sudah mulai dilanda banjir akibat luapan air sungai yang disebabkan oleh intensitas hujan cukup tinggi di wilayah hulu. Seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Katingan dan Gunung Mas. Berkenaan dengan bencana ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui dinas sosial (Dinsos) sudah siap menangani dampak sosial yang bisa saja terjadi setelah banjir.

Baca Juga :  Sancho Siap Rangkul Swasta Memajukan Dunia Olahraga

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kalteng Noor Halim mengatakan, pemprov sudah menyiapkan diri jika nantinya daerah-daerah yang terdampak bencana banjir memerlukan bantuan. Hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk memantau kondisi bencana, dalam hal ini BPBD Katingan dan Dinsos Katingan sebagai kepanjangan tangan Dinsos Kalteng.

“Kami dari provinsi sudah menyiapkan diri jika memang pemerintah kabupaten memerlukan bantuan,” katanya saat diwawancarai di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (9/8).

Diungkapkannya, pihaknya terus memantau kesiapan dan kemampuan Dinsos Katingan untuk penanganan social atas bencana alam ini. Apabila nanti banjir makin meluas dan kemampuan kabupaten terbatas, maka pihaknya akan segera turun tangan.

“Kami tetap siap, jika daerah masih bisa menanganinya, maka penanganan bencana di-back up daerah, tapi jika memerlukan bantuan, kami siap beri bantuan,” ungkapnya kepada Kalteng.

Lebih lanjut dijelaskannya, pihaknya sudah melaporkan perihal bencana banjir ini ke pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Jika ke depannya banjir masih terus terjadi, maka pemerintah pusat siap meluncurkan bantuan ke Kalteng.

“Kami sudah laporkan ke Kemensos, termasuk bencana di Katingan. Jika bencana banjir terus meluas, maka pusat siap meluncurkan bantuan untuk kita,” pungkasnya. (eri/abw/ce/ala/ko)

KASONGAN-Banjir kiriman dari wilayah utara Kabupaten Katingan terus bergeser posisinya. Kini sudah mencapai Desa Petak Bahandang, ibu kota Kecamatan Tasik Payawan. Jalan antardesa menuju ibu kota Kecamatan Tasik Payawan terancam putus.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos, Selasa (9/8), di ruas jalan Desa Hiang Bana menuju Desa Petak Bahandang, terdapat sekitar empat titik lokasi yang sudah terendam air dengan ketinggian antara 5-20 sentimeter. Namun masih bisa dilewati oleh kendaraan bermotor.

Camat Tasik Payawan Yansen mengatakan, banjir kiriman melanda sejak tiga hari sebelumnya. Namun genangan air tidak terlalu tinggi.

“Air masih merendam di pekarangan rumah, itupun ketinggiannya hanya beberapa sentimeter, besar kemungkinan dalam dua hingga tiga hari ke depan akan terjadi kenaikan,” ujarnya kepada Kalteng Pos ketika ditemui di ruang kerjanya.

Menghadapi bencana alam seperti ini, menurut Yansen, sudah hal biasa bagi warga Kecamatan Tasik Payawan. Karena tiap kali terjadi banjir di wilayah hulu, maka wilayahnya pasti akan kena dampaknya.

“Masyarakat Tasik Payawan ini sudah mempersiapkan diri jika ada banjir. Mereka sudah siapkan katil atau membuat tempat panggung jika sewaktu-wakti banjir masuk hingga ke dalam rumah,” jelasnya.

Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat saat terjadi banjir adalah sulitnya akses transportasi antardesa maupun menuju ibu kota kecamatan. Seperti dari Desa Hiang Bana menuju Petak Bahandang.

Baca Juga :  Jika Terwujud Pemekaran Provinsi Barito Raya, Ibu Kotanya Belum Disepakati

“Jika sudah terjadi banjir, akses lalu lintas pasti terputus, tapi tergantung juga kondisi banjirnya, jika luapan airnya tidak terlalu tinggi, maka masih terbilang aman, artinya tidak sampai mengganggu akses transportasi maupun aktivitas warga,” terangnya.

Banjir yang terjadi sekarang ini memang tidak separah banjir besar yang dialami tahun lalu. “Apalagi di Tasik Payawan inikan jarang terjadi hujan. Kalau saat bencana banjir besar dulu, tempat kami ini sering hujan. Ini yang membuat kondisi banjir bertahan lama dan makin parah. Mudahan banjir kali ini cepat surut,” ucapnya.

Sementara di wilayah Kecamatan Tewang Sangalang Garing, berdasarkan laporan Camat Anitha Cristia Dewi lewat grup WhatsApp Info Kebencanaan KTG, banjir yang melanda wilayah Tewang Sangalang Garing perlahan mulai surut. Sedangkan di Kecamatan Katingan Hilir, terpantau air menggenangi sejumlah pekarangan rumah warga dan tempat lainnya. Meski demikian, akses jalan trans Kalimantan di wilayah Kota Kasongan hingga Kereng Pangi Desa Hampalit masih bebas dari genangan air.

Siap Tangani Dampak Sosial Usai Banjir

Beberapa wilayah di Kalteng sudah mulai dilanda banjir akibat luapan air sungai yang disebabkan oleh intensitas hujan cukup tinggi di wilayah hulu. Seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Katingan dan Gunung Mas. Berkenaan dengan bencana ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui dinas sosial (Dinsos) sudah siap menangani dampak sosial yang bisa saja terjadi setelah banjir.

Baca Juga :  Sancho Siap Rangkul Swasta Memajukan Dunia Olahraga

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kalteng Noor Halim mengatakan, pemprov sudah menyiapkan diri jika nantinya daerah-daerah yang terdampak bencana banjir memerlukan bantuan. Hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk memantau kondisi bencana, dalam hal ini BPBD Katingan dan Dinsos Katingan sebagai kepanjangan tangan Dinsos Kalteng.

“Kami dari provinsi sudah menyiapkan diri jika memang pemerintah kabupaten memerlukan bantuan,” katanya saat diwawancarai di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (9/8).

Diungkapkannya, pihaknya terus memantau kesiapan dan kemampuan Dinsos Katingan untuk penanganan social atas bencana alam ini. Apabila nanti banjir makin meluas dan kemampuan kabupaten terbatas, maka pihaknya akan segera turun tangan.

“Kami tetap siap, jika daerah masih bisa menanganinya, maka penanganan bencana di-back up daerah, tapi jika memerlukan bantuan, kami siap beri bantuan,” ungkapnya kepada Kalteng.

Lebih lanjut dijelaskannya, pihaknya sudah melaporkan perihal bencana banjir ini ke pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Jika ke depannya banjir masih terus terjadi, maka pemerintah pusat siap meluncurkan bantuan ke Kalteng.

“Kami sudah laporkan ke Kemensos, termasuk bencana di Katingan. Jika bencana banjir terus meluas, maka pusat siap meluncurkan bantuan untuk kita,” pungkasnya. (eri/abw/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/