Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Pria Sebatang Kara Membusuk di Barak

SAMPIT-Warga Jalan Biak Perumahan Inutani RT 30 RW 14 Kelurahan Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dihebohkan dengan penemuan sosok mayat pria di sebuah barak dengan posisi duduk tertelungkup, Minggu (28/8).

Pria tersebut bernama Murin (52) Kelahiran Tumbang Manangai dengan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP) berdomisili  Desa Luwuk Ranggan, yang tinggal sendirian di barak kayu tiga pintu milik PT.Inhutani, menurut warga Almarhum semasa hidupnya menderita sakit stroke yang cukup lama.

Menurut Rusmini (34) salah seorang tetangga almarhum mengatakan awalnya korban ditemukan tidak bernyawa lagi oleh anaknya yang disuruh mengantarkan makanan buat almarhum dan setelah dipegang tidak bergerak dan sudah tercium aroma tak sedap.

Baca Juga :  HUT ke 78, Kemenkumham Kalteng Gelar Upacara dan Syukuran

“Sekitar jam 9 pagi, saya menyuruh anak saya untuk mengantarkan makanan buat korban, tetapi anak saya kembali kerumah mengatakan bahwa almarhum tak bergerak dan tercium aroma tak sedap, lalu saya datang kesana memang benar korban sudah meninggal dunia,” kata Rusmini saat dibincangi di lokasi, Minggu (28/8).

Sementara ketua RT 30, Musmulyadi mengatakan bahwa korban selama tinggal dibarak tersebut tidak pernah melapor sehingga dirinya tidak tahu akan warga tersebut, menurut informasi korban tinggal sendirian tidak ada keluarga yang ikut tinggal di barak tersebut.

“Menurut informasi warga kalau istri dan anaknya saat ini berada di kampung halamannya di daerah Sebabi. Almarhum sudah tidak bisa bekerja karena sering sakit-sakitan, dan kata warga almarhum terlihat terakhir pada malam Jum’at saat duduk di teras barak,” kata Yadi.

Baca Juga :  Ramadan, Wahana Peningkatan Iman dan Takwa

Dirinya menyampaikan informasi dari tetangga almarhum diperkirakan sudah satu tahun tinggal di barak tersebut, dan kesehariannya memang jarang bergaul dan jarang keluar rumah, sehingga sebagian tetangga tidak mengetahui dengan korban.

“Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit dr Murjani Sampit oleh sejumlah aparat kepolisian sektor Ketapang bersama pihak PMI untuk dilakukan lebih lanjut, dan barak almarhum dipasang garis polisi,” tutupnya.(bah)Q

SAMPIT-Warga Jalan Biak Perumahan Inutani RT 30 RW 14 Kelurahan Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dihebohkan dengan penemuan sosok mayat pria di sebuah barak dengan posisi duduk tertelungkup, Minggu (28/8).

Pria tersebut bernama Murin (52) Kelahiran Tumbang Manangai dengan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP) berdomisili  Desa Luwuk Ranggan, yang tinggal sendirian di barak kayu tiga pintu milik PT.Inhutani, menurut warga Almarhum semasa hidupnya menderita sakit stroke yang cukup lama.

Menurut Rusmini (34) salah seorang tetangga almarhum mengatakan awalnya korban ditemukan tidak bernyawa lagi oleh anaknya yang disuruh mengantarkan makanan buat almarhum dan setelah dipegang tidak bergerak dan sudah tercium aroma tak sedap.

Baca Juga :  HUT ke 78, Kemenkumham Kalteng Gelar Upacara dan Syukuran

“Sekitar jam 9 pagi, saya menyuruh anak saya untuk mengantarkan makanan buat korban, tetapi anak saya kembali kerumah mengatakan bahwa almarhum tak bergerak dan tercium aroma tak sedap, lalu saya datang kesana memang benar korban sudah meninggal dunia,” kata Rusmini saat dibincangi di lokasi, Minggu (28/8).

Sementara ketua RT 30, Musmulyadi mengatakan bahwa korban selama tinggal dibarak tersebut tidak pernah melapor sehingga dirinya tidak tahu akan warga tersebut, menurut informasi korban tinggal sendirian tidak ada keluarga yang ikut tinggal di barak tersebut.

“Menurut informasi warga kalau istri dan anaknya saat ini berada di kampung halamannya di daerah Sebabi. Almarhum sudah tidak bisa bekerja karena sering sakit-sakitan, dan kata warga almarhum terlihat terakhir pada malam Jum’at saat duduk di teras barak,” kata Yadi.

Baca Juga :  Ramadan, Wahana Peningkatan Iman dan Takwa

Dirinya menyampaikan informasi dari tetangga almarhum diperkirakan sudah satu tahun tinggal di barak tersebut, dan kesehariannya memang jarang bergaul dan jarang keluar rumah, sehingga sebagian tetangga tidak mengetahui dengan korban.

“Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit dr Murjani Sampit oleh sejumlah aparat kepolisian sektor Ketapang bersama pihak PMI untuk dilakukan lebih lanjut, dan barak almarhum dipasang garis polisi,” tutupnya.(bah)Q

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/