Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Sekum JPQ: Syekh dalam Arti Pemimpin

PALANGKA RAYA– Gelar syekh pada Ahmad Wahyudi, selaku ketua umum Jamaah Penyejuk Qalbu (JPQ) Palangka Raya mencoba diluruskan oleh Sekretaris Umum (Sekum) JPQ Palangka Raya Rudi Ahmadi. Hal itu disampaikan setelah adik dari KH Ahmad Sanusi Ibrohim atau Guru Jaro, H Harmain Ibrohim meluruskan pemberian gelar syekh thariqat qadariah naqsabandiyah oleh kakaknya kepada Ahmad Wahyudi oleh Guru Jaro.

Dalam rilis yang masuk ke redaksi Kalteng Pos, Rudi menyebut jika syekh itu bahasa arab yang berarti pemimpin. Semenjak diserahkannya sanat keilmuan oleh Guru Jaro pada tahun 2019, Jemaah JPQ menyatakan Ahmad Wahyudi sebagai sosok pemimpin.

“Saya menyatakan Ahmad Wahyudi sebagai sosok pemimpin bagi kami (anggota JPQ Palangka Raya, red). Beliau bisa menyadarkan kami, yang bisa menyayangi dan memperhatikan kami, beliau seorang pemimpin qalbu kami,”ujarnya, kemarin (30/8).

Baca Juga :  Nafsu Lagi Tinggi, Ayah Bejat Setubuhi Anak Kandung

Sebagai murid, tentunya mengakui Ahmad Wahyudi sebagai sosok pemimpin khususnya di kalangan JPQ, karena Ahmad Wahyudi telah menerima sanat keilmuan.

“Kami menyimpan video penyerahan sanat keilmuan yang diserahkan KH Ahmad Sanusi Ibrahim kepada Ahmad Wahyudi untuk kemudian diamalkan JPQ,”ungkapnya.

Pihaknya juga menyatakan dalam ajaran dzikir thariqat qadariah naqsabandiyah yang menjadi syekh mursyid adalah Syekh Ahmad Shoibul Wafa Tajul Arifin RA atau Abah Anom, pendiri Pondok Pesantren Inabah Suryalaya, Pagerageung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sebelumnya, Harmain menyebut Guru Jaro tidak pernah memberikan gelar syekh thariqat qadariah naqsabandiyah kepada Ahmad Wahyudi. “Guru Jaro tidak pernah memberikan gelar syekh thariqat qadariah naqsabandiyah kepada Ahmad Wahyudi,”ucapnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (27/8).

Baca Juga :  Gempar! Tujuh Warga Kapuas Diduga Keracunan Jamur

Terkait dengan Ahmad Wahyudi, yang bersangkutan pernah bersilaturahmi ke pondok Guru Jaro di Tanjung dgn membawa jemaah JPQ. Saat itulah Ahmad Wahyudi dan jemaah JPQ minta diajarkan oleh Guru Jaro tata cara dzikir tariqat qadariah naqsabandiyah. Beliau menyambut dengan baik dan Ahmad Wahyudi, lanjut Harmain, sebagai pemimpin JPQ Palangka Raya diminta oleh Guru Jaro memimpin jemaahnya mengamalkan dzikir thariqah qadiriyah naqsabandiyah.

“Mungkin ini yang dimaksud syekh oleh sekretaris umum JPQ  adalah pemimpin amaliyah dzikir thariqah qadiriyah naqsabandiyah untuk kalangan jemaah JPQ, bukan syekh thariqah qadiriyah naqsabandiyah. Karena hanya Abah Anom saja yang bergelar syekh mursyid,”bebernya.(irj/ram/ko)

PALANGKA RAYA– Gelar syekh pada Ahmad Wahyudi, selaku ketua umum Jamaah Penyejuk Qalbu (JPQ) Palangka Raya mencoba diluruskan oleh Sekretaris Umum (Sekum) JPQ Palangka Raya Rudi Ahmadi. Hal itu disampaikan setelah adik dari KH Ahmad Sanusi Ibrohim atau Guru Jaro, H Harmain Ibrohim meluruskan pemberian gelar syekh thariqat qadariah naqsabandiyah oleh kakaknya kepada Ahmad Wahyudi oleh Guru Jaro.

Dalam rilis yang masuk ke redaksi Kalteng Pos, Rudi menyebut jika syekh itu bahasa arab yang berarti pemimpin. Semenjak diserahkannya sanat keilmuan oleh Guru Jaro pada tahun 2019, Jemaah JPQ menyatakan Ahmad Wahyudi sebagai sosok pemimpin.

“Saya menyatakan Ahmad Wahyudi sebagai sosok pemimpin bagi kami (anggota JPQ Palangka Raya, red). Beliau bisa menyadarkan kami, yang bisa menyayangi dan memperhatikan kami, beliau seorang pemimpin qalbu kami,”ujarnya, kemarin (30/8).

Baca Juga :  Nafsu Lagi Tinggi, Ayah Bejat Setubuhi Anak Kandung

Sebagai murid, tentunya mengakui Ahmad Wahyudi sebagai sosok pemimpin khususnya di kalangan JPQ, karena Ahmad Wahyudi telah menerima sanat keilmuan.

“Kami menyimpan video penyerahan sanat keilmuan yang diserahkan KH Ahmad Sanusi Ibrahim kepada Ahmad Wahyudi untuk kemudian diamalkan JPQ,”ungkapnya.

Pihaknya juga menyatakan dalam ajaran dzikir thariqat qadariah naqsabandiyah yang menjadi syekh mursyid adalah Syekh Ahmad Shoibul Wafa Tajul Arifin RA atau Abah Anom, pendiri Pondok Pesantren Inabah Suryalaya, Pagerageung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sebelumnya, Harmain menyebut Guru Jaro tidak pernah memberikan gelar syekh thariqat qadariah naqsabandiyah kepada Ahmad Wahyudi. “Guru Jaro tidak pernah memberikan gelar syekh thariqat qadariah naqsabandiyah kepada Ahmad Wahyudi,”ucapnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (27/8).

Baca Juga :  Gempar! Tujuh Warga Kapuas Diduga Keracunan Jamur

Terkait dengan Ahmad Wahyudi, yang bersangkutan pernah bersilaturahmi ke pondok Guru Jaro di Tanjung dgn membawa jemaah JPQ. Saat itulah Ahmad Wahyudi dan jemaah JPQ minta diajarkan oleh Guru Jaro tata cara dzikir tariqat qadariah naqsabandiyah. Beliau menyambut dengan baik dan Ahmad Wahyudi, lanjut Harmain, sebagai pemimpin JPQ Palangka Raya diminta oleh Guru Jaro memimpin jemaahnya mengamalkan dzikir thariqah qadiriyah naqsabandiyah.

“Mungkin ini yang dimaksud syekh oleh sekretaris umum JPQ  adalah pemimpin amaliyah dzikir thariqah qadiriyah naqsabandiyah untuk kalangan jemaah JPQ, bukan syekh thariqah qadiriyah naqsabandiyah. Karena hanya Abah Anom saja yang bergelar syekh mursyid,”bebernya.(irj/ram/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/