Jumat, September 20, 2024
27.6 C
Palangkaraya

Hentikan Kebiasaan Kebut Penyerapan Anggaran di Akhir Tahun

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Barito Selatan, mulai 2 hingga 4 September 2022. Pada kunker ini, gubernur menggelar rapat kerja (raker) dengan camat, lurah, kepala desa dan BPD, damang, kepala SMA/SMP/SD sederajat dan pelaku UMKM se-Kabupaten Barito Selatan di Gedung Jaro Pirarahan Barito Selatan, Sabtu (3/9).

Gubernur menyampaikan, selain perencanaan yang baik, serapan anggaran merupakan salah satu indikator dalam menilai kinerja pemerintah daerah dalam rangka menciptakan etos kerja yang profesional dan sebagai upaya peningkatan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2022, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menempati peringkat keempat realisasi APBD dari seluruh kabupaten/kota se-Kalteng.

Baca Juga :  Jangan Jadikan PBSI Tempat Berpolitik

“Untuk mencapai target selanjutnya realisasi anggaran triwulan III sebesar 85 persen, perlu dilakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya mempercepat proses pengadaan barang dan jasa,” katanya saat kunker ke Barsel.

Diungkapkannya, dalam pengelolaan APBD ataupun APBN dapat menghentikan kebiasaan mengebut penyerapan anggaran di akhir tahun, karena dinilai tidak efisien dan menimbulkan berbagai risiko.

“APBD dan APBN meru-pakan salah satu komponen paling penting dalam pemulihan ekonomi, terutama setelah pandemi Covid-19,” tegasnya.

Gubernur menekankan agar memperhatikan hilirisasi industri dan pemberdayaan UMKM.Di tempat yang sama, Pj Bu-pati Barito Selatan Lisda Arriyana menyampaikan, PAD pada APBD tahun 2022 ditargetkan sebesar Rp1,002 triliun yang terdiri dari PAD sebesar Rp98,065 miliar, pendapatan transfer Rp896,59 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp7,34 miliar.

Baca Juga :  Perlu Sinergitas Pemerintah Bersama Unsur Terkait

“Sementara itu, belanja daerah pada PBD tahun ang-garan 2022 ditargetkan sebe-sar Rp1,019 triliun yang terdiri dari belanja operasi sebesar Rp680,01 miliar, belanja modal sebesar Rp179,78 miliar, belanja tak terduga sebesar Rp26,72 miliar dan belanja transfer sebesar Rp133,20 miliar rupiah.

“Dengan target pendapatan daerah sebesar Rp1,002 triliun rupiah serta target belanja sebesar Rp1,019 triliun maka terjadi defisit anggaran sebesar Rp17,7 miliar, dimana nantinya defisit tersebut akan ditutupi dengan pembiayaan Netto,” tegasnya. (abw/mmc)

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Barito Selatan, mulai 2 hingga 4 September 2022. Pada kunker ini, gubernur menggelar rapat kerja (raker) dengan camat, lurah, kepala desa dan BPD, damang, kepala SMA/SMP/SD sederajat dan pelaku UMKM se-Kabupaten Barito Selatan di Gedung Jaro Pirarahan Barito Selatan, Sabtu (3/9).

Gubernur menyampaikan, selain perencanaan yang baik, serapan anggaran merupakan salah satu indikator dalam menilai kinerja pemerintah daerah dalam rangka menciptakan etos kerja yang profesional dan sebagai upaya peningkatan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2022, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menempati peringkat keempat realisasi APBD dari seluruh kabupaten/kota se-Kalteng.

Baca Juga :  Jangan Jadikan PBSI Tempat Berpolitik

“Untuk mencapai target selanjutnya realisasi anggaran triwulan III sebesar 85 persen, perlu dilakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya mempercepat proses pengadaan barang dan jasa,” katanya saat kunker ke Barsel.

Diungkapkannya, dalam pengelolaan APBD ataupun APBN dapat menghentikan kebiasaan mengebut penyerapan anggaran di akhir tahun, karena dinilai tidak efisien dan menimbulkan berbagai risiko.

“APBD dan APBN meru-pakan salah satu komponen paling penting dalam pemulihan ekonomi, terutama setelah pandemi Covid-19,” tegasnya.

Gubernur menekankan agar memperhatikan hilirisasi industri dan pemberdayaan UMKM.Di tempat yang sama, Pj Bu-pati Barito Selatan Lisda Arriyana menyampaikan, PAD pada APBD tahun 2022 ditargetkan sebesar Rp1,002 triliun yang terdiri dari PAD sebesar Rp98,065 miliar, pendapatan transfer Rp896,59 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp7,34 miliar.

Baca Juga :  Perlu Sinergitas Pemerintah Bersama Unsur Terkait

“Sementara itu, belanja daerah pada PBD tahun ang-garan 2022 ditargetkan sebe-sar Rp1,019 triliun yang terdiri dari belanja operasi sebesar Rp680,01 miliar, belanja modal sebesar Rp179,78 miliar, belanja tak terduga sebesar Rp26,72 miliar dan belanja transfer sebesar Rp133,20 miliar rupiah.

“Dengan target pendapatan daerah sebesar Rp1,002 triliun rupiah serta target belanja sebesar Rp1,019 triliun maka terjadi defisit anggaran sebesar Rp17,7 miliar, dimana nantinya defisit tersebut akan ditutupi dengan pembiayaan Netto,” tegasnya. (abw/mmc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/