Jumat, September 20, 2024
32 C
Palangkaraya

Bupati Diminta Turun Langsung Melihat Kondisi Banjir

SAMPIT – Intensitas hujan yang meningkat membuat banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus meluas dan merendam desa-desa yang ada di beberapa Kecamatan, seperti Kecamatan yaitu Antang Kalang, Bukit Santuai, Kota Besi dan Parenggean. Kondisi banjir yang parah melanda Kecamatan Perenggean dan Kota Besi.

“Kami mengharapkan bupati dapat melihat langsung kondisi banjir yang terjadi di Kecamatan Parenggean dan masyarakat di beberapa desa yang terdampak akan banjir mengharapkan bantuan pemerintah karena mereka tidak bisa melakukan aktifitas,” kata Hairis Salamad, Sabtu (10/9).

Dirinya mengatakan banjir tahun ini merupakan banjir terbesar dan terparah dari tahun-tahun sebelumnya, karena di Kecamatan Parenggean ada enam desa yang dilanda banjir yaitu Desa Barunang Miri, Bajarau, Manjalin, Kabuau, Tehang dan Kelurahan Parenggean.

Baca Juga :  Pelaksanaan Musrembang Jangan Serimonial Saja

“Banjir yang melanda enam desa tersebut, menyebabkan 341 buah rumah terendam, dengan ketinggian air yang rata-rata 50 centemeter hingga 2 meter dari permukaan, dan sebagian masyarakat harus mengungsi ke rumah tetangga atau ke rumah saudara, karena rumah mereka sudah tidak bisa ditempati lagi lantaran air banjir yang sudah tinggi dan masuk ke dalam rumah,” kata Hairis Salamad.

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengatakan pihak kecamatan sudah bersurat ke sejumlah perusahaan yang ada di Kecamatan Parenggean untuk meminta bantuan, dan kemarin Desa Bajarau sudah dapat bantuan dari salah satu perusahaan besar swasta (PBS) diharapkan juga perusahaan lainnya dapat ikut peduli memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir. (bah/ans/ko)

Baca Juga :  Waspada Mamin Kedaluwarsa

SAMPIT – Intensitas hujan yang meningkat membuat banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus meluas dan merendam desa-desa yang ada di beberapa Kecamatan, seperti Kecamatan yaitu Antang Kalang, Bukit Santuai, Kota Besi dan Parenggean. Kondisi banjir yang parah melanda Kecamatan Perenggean dan Kota Besi.

“Kami mengharapkan bupati dapat melihat langsung kondisi banjir yang terjadi di Kecamatan Parenggean dan masyarakat di beberapa desa yang terdampak akan banjir mengharapkan bantuan pemerintah karena mereka tidak bisa melakukan aktifitas,” kata Hairis Salamad, Sabtu (10/9).

Dirinya mengatakan banjir tahun ini merupakan banjir terbesar dan terparah dari tahun-tahun sebelumnya, karena di Kecamatan Parenggean ada enam desa yang dilanda banjir yaitu Desa Barunang Miri, Bajarau, Manjalin, Kabuau, Tehang dan Kelurahan Parenggean.

Baca Juga :  Pelaksanaan Musrembang Jangan Serimonial Saja

“Banjir yang melanda enam desa tersebut, menyebabkan 341 buah rumah terendam, dengan ketinggian air yang rata-rata 50 centemeter hingga 2 meter dari permukaan, dan sebagian masyarakat harus mengungsi ke rumah tetangga atau ke rumah saudara, karena rumah mereka sudah tidak bisa ditempati lagi lantaran air banjir yang sudah tinggi dan masuk ke dalam rumah,” kata Hairis Salamad.

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengatakan pihak kecamatan sudah bersurat ke sejumlah perusahaan yang ada di Kecamatan Parenggean untuk meminta bantuan, dan kemarin Desa Bajarau sudah dapat bantuan dari salah satu perusahaan besar swasta (PBS) diharapkan juga perusahaan lainnya dapat ikut peduli memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir. (bah/ans/ko)

Baca Juga :  Waspada Mamin Kedaluwarsa

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/