Selasa, Oktober 1, 2024
26.1 C
Palangkaraya

Gubernur Minta PBS Peduli Korban Banjir

PALANGKA RAYA-Banjir yang melanda sembilan daerah di Kalteng menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran langsung bergerak cepat mengambil langkah penanganan, terutama membantu rakyat yang terdampak. Kemarin (19/10) gubernur secara simbolis menyalurkan ribuan paket sembako, bantuan sosial untuk warga ini didistribusikan melalui personel TNI-Polri.

Melihat kondisi banjir yang terus meluas, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut, mengingat banjir yang mengepung Bumi Tambun Bungai terjadi saat permasalahan lain belum usai. Banjir melanda saat pandemi Covid-19 belum berakhir, inflasi menghantam sendi kehidupan dibarengi kenaikan harga BBM. “Semuanya harus kita hadapi dan ditangani simultan secara bersamaan” ungkap Sugianto Sabran di Palangka Raya, kemarin (19/10).

Lebih lanjut Gubernur Kalteng dua periode itu menyebut, bahwa akibat banjir masyarakat petani tidak bisa bercocok tanam dan gagal panen karena lahannya terendam air, sehingga hal tersebut melahirkan permasalahan sosial dan ekonomi, masyarakat kehilangan mata pencahariannya.

“Umumnya masyarakat yang ada di pedesaan dan masyarakat sekitar hutan adalah bertani, tapi dengan adanya banjir yang bisa terjadi hingga tiga kali dalam setahun, apa yang mereka harapkan dari sektor pertanian, hal ini akan menciptakan tren kemiskinan di tingkat pedesaan,” bebernya.

Melihat permasalahan ini, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengimbau kepada perusahaan besar swasta (PBS) perusahaan perkebunan, HPH, HTI dan pertambangan agar peka dan peduli terhadap masyarakat Kalteng, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan di Provinsi yang berjuluk  Bumi Tambun Bungai Tanah Penuh Keberkahan.

“Membangun Kalteng bukan semata-mata urusan pemerintah saja, tapi semua elemen masyarakat dan seluruh stakeholders yang ada termasuk di dalamnya sektor pengusaha perkebunan, kehutanan dan pertambangan, terlebih sektor-sektor tersebut beririsan langsung dengan lingkungan hidup, yang harus dikelola dengan ramah, agar tidak berkontribusi terhadap bencana, seperti banjir diantaranya. Maka kepekaan dan kepedulian sosial terhadap masyarakat terlebih yang terdampak bencana, merupakan bagian terpenting dalam komitmen moral,” imbuhnya.

Dalam mengatasi dampak banjir di Kalteng, tentu yang dilakukan saat ini adalah upaya-upaya jangka pendek dan sesaat yang tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Namun demikian upaya-upaya tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah-tengah penderitaan rakyat. Gubernur Sugianto Sabran berharap untuk jangka panjang penanganan masalah banjir di Kalimantan Tengah, harus dimulai dari membenahi akar permasalahannya. Hal tersebut merupakan PR besar yang harus melibatkan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten dan kota.

“Menyelesaikan masalah banjir tidak bisa dilakukan secara parsial sendiri-sendiri, tapi harus mengawinkan satu pemahaman yang sama bagi semua pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota untuk berangkat dari nawaitu yang sama, yaitu melahirkan satu kebijakan yang berpihak kepada rakyat, salah satunya kebijakan meyelematkan lingkungan dari kerusakan,” harap Sugianto

Baca Juga :  Rawat Kerukunan Jelang Pesta Demokrasi

Gubernur Sugianto Sabran telah menyampaikan instruksi harian kepada seluruh bupati dan wali kota khususnya bagi yang daerahnya terdampak banjir, untuk tidak meninggalkan tempat atau ke luar kota, dan segera mengambil langkah dan tindakan untuk membantu masyarakat, diantaranya menggunakan beras 100 ton yang ada di kabupaten dan kota dari Kementerian Sosial.

“Jangan menunggu warga kelaparan baru salurkan bantuan, stok menipis  ajukan permohonan ke provinsi, dan gunakan dana BTT dalam penanganan bencana. Tidak kalah pentingnya sinergitas  Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota dalam penanganan masalah kesehatan saat banjir, hingga pasca banjir,” tambah Sugianto.

Pemprov pun telah mengambil langkah-langkah penanganan yang melibatkan kerja sama dengan TNI dan Polri serta Kejaksaan Tinggi khususnya dalam pendistribusian bantuan ke daerah-daerah agar tepat sasaran dan  tepat manfaat, serta hal terpenting adalah sesuai ketentuan yang berlaku.

“Pemprov Kalteng telah membeli beras dari Bulog  sebanyak 2.000 ton untuk penanganan bencana di Kalteng khususnya dampak banjir, selain beras tentu nanti akan dilengkapi bahan pokok lainnya. Bantuan ini harus sampai kepada masyarakat di titik tersulitpun, bila perlu kita menggunakan helikopter Waterboom yang ada di Bandara Tjilik Riwut,” ungkapnya.

Sementara itu, acara pembagian bansos diserahkan langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran kepada Komandan Korem (Danrem) 102/PJG Brigjen TNI Yudianto Putrajaya di lapangan Makorem 102/PJG dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto di kantor Polda Kalteng, Rabu (19/10). Dalam kesempatan itu turut hadir Wagub Kalteng H Edy Pratowo, Kepala Kejati Kalteng Pathor Rahman, Kalaksa BPBPK Provinsi Kalteng Falery Tuwan, jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Provinsi Kalteng, dan perwakilan instansi vertikal terkait.

Gubernur mengatakan alasan pihaknya menyerahkan bansos kepada TNI dan Polri karena kedua instansi tersebut memiliki struktur organisasi yang kuat sehingga dapat langsung membagikan bansos kepada masyarakat yang membutuhkan. Terdapat sembilan kabupaten/kota yang saat ini tergenang banjir, ia meminta agar TNI dan Polri dapat bersama-sama memberikan bantuan melalui perangkat organisasi yang terdapat di dalam tubuh keduanya. Keputusan ini dibuat berdasarkan diskusi Gubernur dengan Forkopimda dimana pihaknya sepakat untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir melewati TNI dan Polri dimana dua hari sejak bantuan tersebut diserahkan kepada TNI dan Polri harus sudah sampai ke lokasi terdampak.

“Kita menginginkan TNI dan Polri karena strukturnya bagus, sampai ke bawah, ada Babinsa, ada Babinkamtibmas, ini supaya kita bergerak semuanya,” ucapnya.

Gubernur mengakui terdapat kendala dalam misi memberikan bansos kepada masyarakat terdampak banjir, seperti putusnya akses transportasi. Maka dari itu, untuk daerah yang tidak dapat dijangkau baik oleh jalur darat maupun laut, dimana daerah tersebut terisolasi banjir, pihaknya menyiapkan helikopter untuk dapat sampai ke lokasi tersebut.

Baca Juga :  Fairid Ingatkan Kepala OPD Terkait Target

Penyerahan bansos dimulai di lapangan Makorem 102/PJG. Paket diserahkan secara simbolis. Gubernur membeberkan terkait bantuan yang pihaknya serahkan terdapat 20 ribu paket sembako senilai Rp.150 ribu yang berisi beras lima kilogram, minyak goreng, makanan ringan, dan mie instan 10 bungkus. Selain itu, terdapat pula bantuan dari beberapa perusahaan sejumlah 450 ribu ton beras.

“Sampai pagi ini dari beberapa perusahaan memberikan 450 ribu ton beras, nanti mungkin ada lagi dari beberapa perusahaan lainnya yang menyerahkan bantuan,” tuturnya.

Selaku pihak penyalur, Danrem 102/PJG Brigjen TNI Yudianto Putrajaya mengatakan terdapat sembilan kabupaten yang akan pihaknya salurkan bantuan. Namun, pihaknya akan memprioritaskan lima kabupaten yang berstatus darurat banjir seperti Katingan, Sampit, Pangkalan Bun, Lamandau, dan Sukamara.

“Peruntukkan 20 ribu paket sembako yang menjadi tanggung jawab Korem merupakan peruntukan untuk sembilan kabupaten, namun demikian lima kabupaten di wilayah Kalteng sudah darurat banjir,” ucapnya.

Danrem mengatakan TNI dan Polri akan saling berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir, dimana terdapat 47 ribu KK, 57 ribu jiwa, bahkan terdapat yang mengungsi, ia mengakui imbauan dari Gubernur Kalteng selaku pempimpin Forkopimda petunjuk kepada satuan jajaran sampai dengan tingkat Babinsa sehingga masyarakat terdampak banjir dapat terbantu permasalahannya selama terjadinya banjir.

“Ini menjadi tanggung jawab bagi kami, arahan dari gubernur selaku pemimpin forkopimda menjadi pointer kepada satuan kami sehingga kami dapat menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tandasnya.

Usai dari Makorem, Gubernur beserta rombongan kemudian bergeser ke Kantor Polda Kalteng untuk menyerahkan bansos. Sama seperti jumlah bansos yang diserahkan kepada TNI, terdapat 20 ribu paket sembako senilai Rp.150 ribu yang berisi beras lima kilogram, minyak goreng, makanan ringan, dan mie instan 10 bungkus. Juga terdapat beberapa karung beras yang berasal dari sumbangan beberapa perusahaan tadi.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto melalui Kasubbid Penmas Polda Kalteng AKBP Murianto mengatakan dalam waktu segera pihaknya akan menyalurkan bansos dari pemprov tersebut. Dengan 20 ribu paket yang ada, paket-paket itu akan disalurkan secara bertahap dimana terkait teknis penyaluran dan lokasi-lokasi selanjutnya masih direncanakan.

“Ini juga akan segera kita sampaikan melalui ujung tombak kita, seperti Babinkamtibmas yang langsung bisa ke daerah-daerah sasaran, baik melalui darat, laut, bahkan udara,” ucapnya.

Mengingat jumlah bansos yang dibagikan tidak sedikit, pihaknya juga akan melibatkan seluruh satuan, terutama dari Sabhara dan Brimob yang dilengkapi dengan sarana yang memadai. (abw/dan/ala)

PALANGKA RAYA-Banjir yang melanda sembilan daerah di Kalteng menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran langsung bergerak cepat mengambil langkah penanganan, terutama membantu rakyat yang terdampak. Kemarin (19/10) gubernur secara simbolis menyalurkan ribuan paket sembako, bantuan sosial untuk warga ini didistribusikan melalui personel TNI-Polri.

Melihat kondisi banjir yang terus meluas, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut, mengingat banjir yang mengepung Bumi Tambun Bungai terjadi saat permasalahan lain belum usai. Banjir melanda saat pandemi Covid-19 belum berakhir, inflasi menghantam sendi kehidupan dibarengi kenaikan harga BBM. “Semuanya harus kita hadapi dan ditangani simultan secara bersamaan” ungkap Sugianto Sabran di Palangka Raya, kemarin (19/10).

Lebih lanjut Gubernur Kalteng dua periode itu menyebut, bahwa akibat banjir masyarakat petani tidak bisa bercocok tanam dan gagal panen karena lahannya terendam air, sehingga hal tersebut melahirkan permasalahan sosial dan ekonomi, masyarakat kehilangan mata pencahariannya.

“Umumnya masyarakat yang ada di pedesaan dan masyarakat sekitar hutan adalah bertani, tapi dengan adanya banjir yang bisa terjadi hingga tiga kali dalam setahun, apa yang mereka harapkan dari sektor pertanian, hal ini akan menciptakan tren kemiskinan di tingkat pedesaan,” bebernya.

Melihat permasalahan ini, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengimbau kepada perusahaan besar swasta (PBS) perusahaan perkebunan, HPH, HTI dan pertambangan agar peka dan peduli terhadap masyarakat Kalteng, dan berkontribusi positif terhadap pembangunan di Provinsi yang berjuluk  Bumi Tambun Bungai Tanah Penuh Keberkahan.

“Membangun Kalteng bukan semata-mata urusan pemerintah saja, tapi semua elemen masyarakat dan seluruh stakeholders yang ada termasuk di dalamnya sektor pengusaha perkebunan, kehutanan dan pertambangan, terlebih sektor-sektor tersebut beririsan langsung dengan lingkungan hidup, yang harus dikelola dengan ramah, agar tidak berkontribusi terhadap bencana, seperti banjir diantaranya. Maka kepekaan dan kepedulian sosial terhadap masyarakat terlebih yang terdampak bencana, merupakan bagian terpenting dalam komitmen moral,” imbuhnya.

Dalam mengatasi dampak banjir di Kalteng, tentu yang dilakukan saat ini adalah upaya-upaya jangka pendek dan sesaat yang tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Namun demikian upaya-upaya tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah-tengah penderitaan rakyat. Gubernur Sugianto Sabran berharap untuk jangka panjang penanganan masalah banjir di Kalimantan Tengah, harus dimulai dari membenahi akar permasalahannya. Hal tersebut merupakan PR besar yang harus melibatkan sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten dan kota.

“Menyelesaikan masalah banjir tidak bisa dilakukan secara parsial sendiri-sendiri, tapi harus mengawinkan satu pemahaman yang sama bagi semua pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota untuk berangkat dari nawaitu yang sama, yaitu melahirkan satu kebijakan yang berpihak kepada rakyat, salah satunya kebijakan meyelematkan lingkungan dari kerusakan,” harap Sugianto

Baca Juga :  Rawat Kerukunan Jelang Pesta Demokrasi

Gubernur Sugianto Sabran telah menyampaikan instruksi harian kepada seluruh bupati dan wali kota khususnya bagi yang daerahnya terdampak banjir, untuk tidak meninggalkan tempat atau ke luar kota, dan segera mengambil langkah dan tindakan untuk membantu masyarakat, diantaranya menggunakan beras 100 ton yang ada di kabupaten dan kota dari Kementerian Sosial.

“Jangan menunggu warga kelaparan baru salurkan bantuan, stok menipis  ajukan permohonan ke provinsi, dan gunakan dana BTT dalam penanganan bencana. Tidak kalah pentingnya sinergitas  Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota dalam penanganan masalah kesehatan saat banjir, hingga pasca banjir,” tambah Sugianto.

Pemprov pun telah mengambil langkah-langkah penanganan yang melibatkan kerja sama dengan TNI dan Polri serta Kejaksaan Tinggi khususnya dalam pendistribusian bantuan ke daerah-daerah agar tepat sasaran dan  tepat manfaat, serta hal terpenting adalah sesuai ketentuan yang berlaku.

“Pemprov Kalteng telah membeli beras dari Bulog  sebanyak 2.000 ton untuk penanganan bencana di Kalteng khususnya dampak banjir, selain beras tentu nanti akan dilengkapi bahan pokok lainnya. Bantuan ini harus sampai kepada masyarakat di titik tersulitpun, bila perlu kita menggunakan helikopter Waterboom yang ada di Bandara Tjilik Riwut,” ungkapnya.

Sementara itu, acara pembagian bansos diserahkan langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran kepada Komandan Korem (Danrem) 102/PJG Brigjen TNI Yudianto Putrajaya di lapangan Makorem 102/PJG dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto di kantor Polda Kalteng, Rabu (19/10). Dalam kesempatan itu turut hadir Wagub Kalteng H Edy Pratowo, Kepala Kejati Kalteng Pathor Rahman, Kalaksa BPBPK Provinsi Kalteng Falery Tuwan, jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Provinsi Kalteng, dan perwakilan instansi vertikal terkait.

Gubernur mengatakan alasan pihaknya menyerahkan bansos kepada TNI dan Polri karena kedua instansi tersebut memiliki struktur organisasi yang kuat sehingga dapat langsung membagikan bansos kepada masyarakat yang membutuhkan. Terdapat sembilan kabupaten/kota yang saat ini tergenang banjir, ia meminta agar TNI dan Polri dapat bersama-sama memberikan bantuan melalui perangkat organisasi yang terdapat di dalam tubuh keduanya. Keputusan ini dibuat berdasarkan diskusi Gubernur dengan Forkopimda dimana pihaknya sepakat untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir melewati TNI dan Polri dimana dua hari sejak bantuan tersebut diserahkan kepada TNI dan Polri harus sudah sampai ke lokasi terdampak.

“Kita menginginkan TNI dan Polri karena strukturnya bagus, sampai ke bawah, ada Babinsa, ada Babinkamtibmas, ini supaya kita bergerak semuanya,” ucapnya.

Gubernur mengakui terdapat kendala dalam misi memberikan bansos kepada masyarakat terdampak banjir, seperti putusnya akses transportasi. Maka dari itu, untuk daerah yang tidak dapat dijangkau baik oleh jalur darat maupun laut, dimana daerah tersebut terisolasi banjir, pihaknya menyiapkan helikopter untuk dapat sampai ke lokasi tersebut.

Baca Juga :  Fairid Ingatkan Kepala OPD Terkait Target

Penyerahan bansos dimulai di lapangan Makorem 102/PJG. Paket diserahkan secara simbolis. Gubernur membeberkan terkait bantuan yang pihaknya serahkan terdapat 20 ribu paket sembako senilai Rp.150 ribu yang berisi beras lima kilogram, minyak goreng, makanan ringan, dan mie instan 10 bungkus. Selain itu, terdapat pula bantuan dari beberapa perusahaan sejumlah 450 ribu ton beras.

“Sampai pagi ini dari beberapa perusahaan memberikan 450 ribu ton beras, nanti mungkin ada lagi dari beberapa perusahaan lainnya yang menyerahkan bantuan,” tuturnya.

Selaku pihak penyalur, Danrem 102/PJG Brigjen TNI Yudianto Putrajaya mengatakan terdapat sembilan kabupaten yang akan pihaknya salurkan bantuan. Namun, pihaknya akan memprioritaskan lima kabupaten yang berstatus darurat banjir seperti Katingan, Sampit, Pangkalan Bun, Lamandau, dan Sukamara.

“Peruntukkan 20 ribu paket sembako yang menjadi tanggung jawab Korem merupakan peruntukan untuk sembilan kabupaten, namun demikian lima kabupaten di wilayah Kalteng sudah darurat banjir,” ucapnya.

Danrem mengatakan TNI dan Polri akan saling berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir, dimana terdapat 47 ribu KK, 57 ribu jiwa, bahkan terdapat yang mengungsi, ia mengakui imbauan dari Gubernur Kalteng selaku pempimpin Forkopimda petunjuk kepada satuan jajaran sampai dengan tingkat Babinsa sehingga masyarakat terdampak banjir dapat terbantu permasalahannya selama terjadinya banjir.

“Ini menjadi tanggung jawab bagi kami, arahan dari gubernur selaku pemimpin forkopimda menjadi pointer kepada satuan kami sehingga kami dapat menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tandasnya.

Usai dari Makorem, Gubernur beserta rombongan kemudian bergeser ke Kantor Polda Kalteng untuk menyerahkan bansos. Sama seperti jumlah bansos yang diserahkan kepada TNI, terdapat 20 ribu paket sembako senilai Rp.150 ribu yang berisi beras lima kilogram, minyak goreng, makanan ringan, dan mie instan 10 bungkus. Juga terdapat beberapa karung beras yang berasal dari sumbangan beberapa perusahaan tadi.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto melalui Kasubbid Penmas Polda Kalteng AKBP Murianto mengatakan dalam waktu segera pihaknya akan menyalurkan bansos dari pemprov tersebut. Dengan 20 ribu paket yang ada, paket-paket itu akan disalurkan secara bertahap dimana terkait teknis penyaluran dan lokasi-lokasi selanjutnya masih direncanakan.

“Ini juga akan segera kita sampaikan melalui ujung tombak kita, seperti Babinkamtibmas yang langsung bisa ke daerah-daerah sasaran, baik melalui darat, laut, bahkan udara,” ucapnya.

Mengingat jumlah bansos yang dibagikan tidak sedikit, pihaknya juga akan melibatkan seluruh satuan, terutama dari Sabhara dan Brimob yang dilengkapi dengan sarana yang memadai. (abw/dan/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/