PALANGKA RAYA-Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran SKom mengatakan akan terus memberikan dukungan kepada para korban banjir. Salah satunya melalui dapur umum yang telah dibuka sejak beberapa waktu lalu.
Tujuan membuka dapur umum itu adalah untuk menyiapkan makanan siap saji bagi para korban banjir di beberapa wilayah kecamatan. Dapur umum dibangun pada beberapa titik di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kotawaringin Timur (Kotim), Sukamara, Lamandau, Seruyan, dan lainnya.
Di dapur umum ini juga disiapkan makanan bagi warga terdampak banjir. Dikatakan Agustiar bahwa pemerintah provinsi juga telah mendistribusikan bantuan untuk korban banjir, termasuk makanan siap saji.
“Kami memaksimalkan pendistribusian makanan siap saji, termasuk terus berkoordinasi melakukan pendataan warga terdampak banjir, walaupun tidak seberapa, tapi setidaknya dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam kondisi sulit seperti saat ini,” katanya kepada Kalteng Pos, Senin (31/10).
Menurutnya banjir yang terjadi ini karena intensitas hujan yang sangat tinggi beberapa waktu belakangan, sehingga mengakibatkan sejumlah wilayah di Kalteng terendam. Bencana ini menyulitkan masyarakat beraktivitas.
“Kami langsung merespons, salah satu dengan membuat dapur umum,” terangnya.
Menurut dia, selain untuk membantu para korban banjir, dapur umum ini juga dimaksudkan untuk membantu warga kurang mampu yang kesulitan mengakses makanan ataupun bahan makanan untuk memasak karena tempat tinggal terdampak banjir.
“Bersama sejumlah pihak dan pemerintah daerah, kami juga telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang juga merasakan dampak curah hujan yang cukup tinggi beberapa pekan terakhir,” pungkasnya.
Dengan semangat gotong royong dan huma betang, pria yang juga menjabat ketua umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini mengajak semua pihak untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama. Sekecil apapun bantuan yang diberikan, jika diberikan secara ikhlas, maka akan sangat bernilai bagi yang menerima.
Agustiar mengakui bahwa bencana banjir yang terjadi kali ini terparah dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu perlu dilakukan antisipasi untuk ke depannya. Menjadi tugas bersama, baik pemerintah, TNI, Polri, maupun masyarakat dalam mencari solusi agar bencana serupa tidak terjadi lagi. (nue/ce/ala)