Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

PWI Kotim Siap Memerangi Hoaks dan Radikalisme

SAMPIT- Media memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif. Tak hanya itu saja, media juga bisa menangkal penyebaran radikalisme dan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di berbagai multiplatform, khususnya melalui media sosial (medsos).

“Perkembangan teknologi yang makin canggih terutama internet, membuat penyebaran berita-berita bohong atau hoaks maupun ajaran-ajaran yang menyimpang menjadi semakin mudah. Perlu peran semua pihak termasuk kalangan pers atau media untuk ikut memerangi hal itu agar tidak terus terjadi,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Siti Fauziah ST, dalam rilis yang diterima Kalteng Pos, Senin (31/10).

Pihaknya memastikan siap mendukung penuh dan bersinergi dengan Polri dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Provisi Kalteng, terutama dukungan kepada Polres Kotim selaku penanggung jawab keamanan di kabupaten yang memiliki 17 kecamatan ini.

Baca Juga :  Deklarasi Capres Sandiaga Uno 2024

Pihaknya mewakili awak media di Kotim juga   menolak keras paham terorisme, radikalisme, intoleransi, isu SARA dan pemberitaan hoaks dalam segala bentuk penyebarannya.

Dalam hal ini, tegasnya, penyebaran berita hoaks dan paham radikal menjadi ancaman yang nyata bagi keamanan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Bahkan berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Karena itu, PWI sebagai wadah atau organisasi para insan pers yang berasal dari berbagai media massa sudah selayaknya ikut berperan dalam memerangi hal tersebut.

“Media bisa melakukan cek fakta dan menyajikan berita yang berimbang yang dilengkapi penjelasan dari sumber yang jelas dan bertanggungjawab untuk meluruskan berita-berita hoaks yang beredar,” tandas Fauziah.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Gebyar Merdeka

Dia menambahkan, penyebaran berita hoaks, radikalisme maupun terorisme adalah kejahatan yang luar biasa. “Karena itu, saya selaku Ketua PWI mendukung penuh dan siap bersinergi dengan Polri dalam memeranginya. Saya berharap, semua elemen masyarakat juga dapat bersama-sama peduli tentang hal ini. Jangan berikan ruang untuk penyebaran radikalisme dan terorisme,” kata Fauziah.

Alumni Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya yang juga Direktur SKH Radar Sampit ini meminta, para orang tua juga lebih ketat dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak-anaknya masing-masing. Karena anak-anak sangat mudah terpengaruh. “Informasi yang salah yang beredar di medsos juga bisa menjerumuskan anak-anak kita,” ungkap Fauziah.(sos/ram)

SAMPIT- Media memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif. Tak hanya itu saja, media juga bisa menangkal penyebaran radikalisme dan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di berbagai multiplatform, khususnya melalui media sosial (medsos).

“Perkembangan teknologi yang makin canggih terutama internet, membuat penyebaran berita-berita bohong atau hoaks maupun ajaran-ajaran yang menyimpang menjadi semakin mudah. Perlu peran semua pihak termasuk kalangan pers atau media untuk ikut memerangi hal itu agar tidak terus terjadi,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Siti Fauziah ST, dalam rilis yang diterima Kalteng Pos, Senin (31/10).

Pihaknya memastikan siap mendukung penuh dan bersinergi dengan Polri dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Provisi Kalteng, terutama dukungan kepada Polres Kotim selaku penanggung jawab keamanan di kabupaten yang memiliki 17 kecamatan ini.

Baca Juga :  Deklarasi Capres Sandiaga Uno 2024

Pihaknya mewakili awak media di Kotim juga   menolak keras paham terorisme, radikalisme, intoleransi, isu SARA dan pemberitaan hoaks dalam segala bentuk penyebarannya.

Dalam hal ini, tegasnya, penyebaran berita hoaks dan paham radikal menjadi ancaman yang nyata bagi keamanan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Bahkan berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Karena itu, PWI sebagai wadah atau organisasi para insan pers yang berasal dari berbagai media massa sudah selayaknya ikut berperan dalam memerangi hal tersebut.

“Media bisa melakukan cek fakta dan menyajikan berita yang berimbang yang dilengkapi penjelasan dari sumber yang jelas dan bertanggungjawab untuk meluruskan berita-berita hoaks yang beredar,” tandas Fauziah.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Gebyar Merdeka

Dia menambahkan, penyebaran berita hoaks, radikalisme maupun terorisme adalah kejahatan yang luar biasa. “Karena itu, saya selaku Ketua PWI mendukung penuh dan siap bersinergi dengan Polri dalam memeranginya. Saya berharap, semua elemen masyarakat juga dapat bersama-sama peduli tentang hal ini. Jangan berikan ruang untuk penyebaran radikalisme dan terorisme,” kata Fauziah.

Alumni Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya yang juga Direktur SKH Radar Sampit ini meminta, para orang tua juga lebih ketat dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak-anaknya masing-masing. Karena anak-anak sangat mudah terpengaruh. “Informasi yang salah yang beredar di medsos juga bisa menjerumuskan anak-anak kita,” ungkap Fauziah.(sos/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/