PALANGKA RAYA-Seleksi pegawai pemerintahan dengan perjanjian kontrak (PPPK) untuk guru setingkat SMA segera dibuka. Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng membeberkan bahwa seleksi PPPK untuk posisi guru SMA, SMK, dan SLB tersebut akan diselenggarakan oleh pemerintah provinsi (pemprov) pada 2023 mendatang.
Kepala Disdik Kalteng H A Syaifudi mengatakan, seleksi guru honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) PPPK untuk SMA, SMK dan SLB. Dijelaskannya, pada 2021 akhir yang terhitung mulai tanggal (TMT) atau masa awal kerja tahun 2022 ini, mereka sudah menerima hasil seleksi sebanyak 966 orang guru dengan status ASN PPPK.
“Kami sudah menerima hasil seleksi itu sebanyak 966 orang guru dengan status ASN PPPK guru,” bebernya kepada Kalteng Pos, Rabu (2/11).
Syaifudi menyebut, tahun ini pihaknya tidak membuka perekrutan ASN PPPK guru karena keterbatasan anggaran. Namun perekrutan itu akan diusulkan lagi pada tahun 2023 nanti. Alasan mengapa pihaknya tidak membuka seleksi PPPK tahun ini, karena di tahun 2023 pihaknya harus menyiapkan anggaran untuk merekrut lagi guru-guru yang masih berstatus guru tidak tetap (GTT) yang berjumlah sekitar 1.800 orang yang tersebar se-Kalteng. Mereka itu didorong agar masuk seleksi PPPK.
“Kenapa kami tidak laksanakan di tahun ini, karena kami masih menyiapkan dahulu anggaran. Anggarannya kami siapkan dahulu, lalu kami usulkan untuk merekrut lagi guru-guru yang berjumlah sekitar 1800-an dari 2.500 lebih, para guru tidak tetap itu kami dorong untuk ikut seleksi PPPK tahun depan,” jelasnya.
Syarat untuk mengikuti seleksi PPPK itu adalah pengajar dalam hal ini merupakan seorang guru di suatu sekolah dan sudah terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik). “Jadi syaratnya itu, sudah masuk dapodik dan sudah terdaftar sebagai guru tidak tetap yang di-SK-kan oleh pimpinan daerah, dalam hal ini kalau sekolahnya di bawah naungan disdik provinsi, maka atas nama gubernur,” ucapnya.
Terkait tes yang akan dijalani nanti oleh para GTT itu, Syaifudi mengatakan, tes yang akan diikuti berupa tes akademik dan tes psikologi atau psikotes.
“Kalau yang kemarin itu pada tes akademik, isi soalnya itu terkait profesionalitas, pedagogik, sosial, dan kepribadian, seperti itu juga yang akan diujikan ke mereka nanti, selain itu ada psikotes,” bebernya.
Syaifudi menyebut ada toleransi yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negeri (BKN) untuk para peserta seleksi yang masa kerjanya sudah sekian tahun, maka akan mendapat poin tambahan. Selain itu, bagi peserta yang berstatus GTT tapi sudah tersertifikasi, juga akan mendapat poin tambahan. “Jadi afirmasi, ada tambahan-tambahan poin gitu bagi mereka,” ucapnya.
Sementara terkait pemetaan formasi, Syaifudi tidak memberi jawaban pasti, karena masih dalam tahap pengajuan. Namun ia memastikan bahwa setiap mata pelajaran yang ada di SMA sederajat masih memerlukan guru. Ia juga membeberkan, guru yang ikut seleksi PPPK bisa memilih lokasi tempat tugas.
“Jadi misalnya di SDN 1 Rungan nih, di sana guru fisika dan guru kimia kosong, tidak ada guru, tapi ada GTT di situ yang mengajar dua mapel itu, jadi dia bisa ikut seleksi PPPK dan memilih formasi di sekolah itu, jika lulus, maka ditempatkan di situ,” bebernya.
Dalam upaya memudahkan para peserta seleksi mengerjakan soal ujian nanti, pihaknya menyediakan fasilitas berupa aplikasi belajar jarak jauh yang berisi materi-materi ujian dan kisi-kisi yang akan diujikan pada seleksi PPPK.
“Disdik punya fasilitas, Si Bajakah namanya, Aplikasi Belajar Jarak Jauh Kalteng Berkah, ini modelnya aplikasi sistem, itu bisa diakses oleh mereka (GTT, red) yang ingin masuk PPPK, karena di situ kami sudah masukkan konten-konten, di antaranya kisi-kisi soal PPPK dan testimoni dari guru yang sudah lulus, silakan membuka aplikasi itu untuk latihan dan persiapan,” ucapnya. (dan/ce/ala)
Seleksi PPPK Guru Dibuka 2023
PALANGKA RAYA-Seleksi pegawai pemerintahan dengan perjanjian kontrak (PPPK) untuk guru setingkat SMA segera dibuka. Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng membeberkan bahwa seleksi PPPK untuk posisi guru SMA, SMK, dan SLB tersebut akan diselenggarakan oleh pemerintah provinsi (pemprov) pada 2023 mendatang.
Kepala Disdik Kalteng H A Syaifudi mengatakan, seleksi guru honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) PPPK untuk SMA, SMK dan SLB. Dijelaskannya, pada 2021 akhir yang terhitung mulai tanggal (TMT) atau masa awal kerja tahun 2022 ini, mereka sudah menerima hasil seleksi sebanyak 966 orang guru dengan status ASN PPPK.
“Kami sudah menerima hasil seleksi itu sebanyak 966 orang guru dengan status ASN PPPK guru,” bebernya kepada Kalteng Pos, Rabu (2/11).
Syaifudi menyebut, tahun ini pihaknya tidak membuka perekrutan ASN PPPK guru karena keterbatasan anggaran. Namun perekrutan itu akan diusulkan lagi pada tahun 2023 nanti. Alasan mengapa pihaknya tidak membuka seleksi PPPK tahun ini, karena di tahun 2023 pihaknya harus menyiapkan anggaran untuk merekrut lagi guru-guru yang masih berstatus guru tidak tetap (GTT) yang berjumlah sekitar 1.800 orang yang tersebar se-Kalteng. Mereka itu didorong agar masuk seleksi PPPK.
“Kenapa kami tidak laksanakan di tahun ini, karena kami masih menyiapkan dahulu anggaran. Anggarannya kami siapkan dahulu, lalu kami usulkan untuk merekrut lagi guru-guru yang berjumlah sekitar 1800-an dari 2.500 lebih, para guru tidak tetap itu kami dorong untuk ikut seleksi PPPK tahun depan,” jelasnya.
Syarat untuk mengikuti seleksi PPPK itu adalah pengajar dalam hal ini merupakan seorang guru di suatu sekolah dan sudah terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik). “Jadi syaratnya itu, sudah masuk dapodik dan sudah terdaftar sebagai guru tidak tetap yang di-SK-kan oleh pimpinan daerah, dalam hal ini kalau sekolahnya di bawah naungan disdik provinsi, maka atas nama gubernur,” ucapnya.
Terkait tes yang akan dijalani nanti oleh para GTT itu, Syaifudi mengatakan, tes yang akan diikuti berupa tes akademik dan tes psikologi atau psikotes.
“Kalau yang kemarin itu pada tes akademik, isi soalnya itu terkait profesionalitas, pedagogik, sosial, dan kepribadian, seperti itu juga yang akan diujikan ke mereka nanti, selain itu ada psikotes,” bebernya.
Syaifudi menyebut ada toleransi yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negeri (BKN) untuk para peserta seleksi yang masa kerjanya sudah sekian tahun, maka akan mendapat poin tambahan. Selain itu, bagi peserta yang berstatus GTT tapi sudah tersertifikasi, juga akan mendapat poin tambahan. “Jadi afirmasi, ada tambahan-tambahan poin gitu bagi mereka,” ucapnya.
Sementara terkait pemetaan formasi, Syaifudi tidak memberi jawaban pasti, karena masih dalam tahap pengajuan. Namun ia memastikan bahwa setiap mata pelajaran yang ada di SMA sederajat masih memerlukan guru. Ia juga membeberkan, guru yang ikut seleksi PPPK bisa memilih lokasi tempat tugas.
“Jadi misalnya di SDN 1 Rungan nih, di sana guru fisika dan guru kimia kosong, tidak ada guru, tapi ada GTT di situ yang mengajar dua mapel itu, jadi dia bisa ikut seleksi PPPK dan memilih formasi di sekolah itu, jika lulus, maka ditempatkan di situ,” bebernya.
Dalam upaya memudahkan para peserta seleksi mengerjakan soal ujian nanti, pihaknya menyediakan fasilitas berupa aplikasi belajar jarak jauh yang berisi materi-materi ujian dan kisi-kisi yang akan diujikan pada seleksi PPPK.
“Disdik punya fasilitas, Si Bajakah namanya, Aplikasi Belajar Jarak Jauh Kalteng Berkah, ini modelnya aplikasi sistem, itu bisa diakses oleh mereka (GTT, red) yang ingin masuk PPPK, karena di situ kami sudah masukkan konten-konten, di antaranya kisi-kisi soal PPPK dan testimoni dari guru yang sudah lulus, silakan membuka aplikasi itu untuk latihan dan persiapan,” ucapnya. (dan/ce/ala)