PALANGKA RAYA- Balai Latihan Kerja (BLK) merupakan program yang digagas oleh pemerintah untuk menyediakan wadah pelatihan bagi masyarakat pencari kerja agar siap terjun di dunia kerja atau usaha. Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalteng Farid Wajdi mengatakan, efektivitas BLK dalam menurunkan angka pengangguran di Kalteng lumayan bagus.
“Lumayan bagus (untuk turunkan angka pengangguran, red). Dalam satu tahun ini dari 40-an orang yang dilatih sudah belasan orang yang bekerja. Belum lama mereka selesai dilatih sudah langsung bekerja,” beber Farid kepada Kalteng Pos, Rabu (30/11/2022).
Dikatakan Farid, tidak semua orang yang telah dilatih di BLK memang ditujukan untuk bekerja pada orang. “Ada juga yang bekerja untuk nanti secara mandiri,” ucapnya. Saat ini, beber Farid, pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap lulusan baru BLK sebulan yang lalu untuk melihat lulusan mana yang sudah bekerja dan mana yang belum untuk dilakukan monitoring. Hal itu dilakukan guna mengevaluasi efektivitas program BLK.
“Kami tengah melakukan pendataan. Karena sebulan yang lalu terakhir pelatihan itu ditutup. Ini kan kami baru evaluasi nggak mungkin langsung bekerja. Nanti akan kami lihat, misalnya yang sudah lulus pelatihan komputer sudah bekerja atau belum, kemudian yang pelatihan perbaikan sepeda motor itu sudah bekerja atau belum, ini baru kami data,” jelasnya.
Farid mengatakan usai dilakukan pelatihan memang terdapat monitoring agar lulusan BLK lekas mendapat pekerjaan. “Karena mereka kan ada handphone yang kita catat, ini upaya kita untuk memastikan bahwa pelatihan kita itu efektif atau tidak. Kalau nggak nggak memonitor begitu kan kita nggak tau kita bagus apa tidak,” ujarnya.
Saat ini terdapat sembilan BLK yang tersebar di wilayah Kalteng. Dalam sembilan BLK tersebut terdapat delapan BLK milik kabupaten/kota dan satu BLK milik pemerintah provinsi. “Beberapa kabupaten belum punya BLK seperti Pulang Pisau, Katingan, Barito Selatan, Lamandau, dan Gunung Mas, sedangkan yang BLK milik Provinsi itu ada di Buntok,” bebernya. (dan/uni)